Seluruh SMP di Trenggalek Lakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Trenggalek - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek memastikan Seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Trenggalek akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada akhir tahun ajaran 2018.  

Sekretaris Disdikpora Trenggalek Sunyoto mengatakan, saat ini seluruh perangkat elektronik yang dibutuhkan, mulai dari komputer, server hingga piranti lainnya telah siap. Bahkan masing-masing sekolah penyelenggara juga telah melakukan simulasi maupun ujicoba. 

"InsyaAllah semua sudah siap, baik sekolah yang di kawasan kota maupun di pelosok desa. Kami memilih sistem ini karena lebih efektif dan kalau dikalkulasi untuk jangka beberapa tahun ke depan lebih bisa menghemat biaya, karena alat masih bisa dipakai lagi" kata Sunyoto, Kamis (29/3/2018). 

Menurutnya, jumlah SMP yang mengikuti UNBK pada tahun ini mencapai 79 lembaga, terdiri dari 40 SMP Negeri, 10 SMP Negeri Satu Atap, dan 29 SMP swasta. Selain itu juga masih terdapat puluhan Madrasah Tsanawiyah yang akan mengikuti ujian serupa. 

"Jadi tidak hanya SMP saja, tapi seluruh MTs yang ada di Trenggalek yang berada di bawah Kementerian Agama juga ikut UNBK. Bahkan kejar paket juga akan mengikuti ujian serupa," jelasnya. 

Pihaknya mengakui, untuk mempersiapkan berbagai fasilitas penunjang pada tahap awal membutuhkan biaya yang lebih besar, meski demikian sebagian perangkat yang dimiliki tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk ujian pada tahun-tahun berikutnya. 

"Bahkan yang di daerah-daerah pelosok itu justru yang getol untuk menggelar UNBK, karena biasanya kalau ujian kertas, petugas harus mengambil ke Polsek dan dilakukan setiap hari, padahal jaraknya jauh. UNBK lebih efektif," imbuh Nyoto. 

Sekdin menambahkan, selain ketersediaan perangkat komputer dan server, masing-masing sekolah penyelenggara juga telah menyiapkan jaringan internet untuk menghubungkan antara server lokal dengan server nasional. 

"Untuk sekolah yang tidak terlewati jaringan internet dari Telkom, mereka bekerjasama dengan penyedia jaringan internet nir kabel (RT-RW Net)," jelas Sunyoto. 

Pemanfaatan jaringan internet nir kabel tersebut telah dilakukan proses ujicoba dan dinilai layak dan siap untuk mendukung UNBK di sekolah di wilayah pelosok desa. Sedangkan terkait ketersediaan listrik, Disdikpora Trenggalek telah berkomunikasi dengan PLN setempat. 

"PLN juga telah sanggup untuk memastikan pasokan listrik, kalaupun terpaksa ada pemadaman tidak lama, sehingga tidak sampai menganggu jalannya proses ujian," terang Sekdin ini. 

Polisi Trenggalek Segera Rekonstruksi Kasus Wanita Digelonggong

Trenggalek - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Trenggalek segera melakukan proses rekonstruksi terhadap kasus kematian Tukinem, wanita asal Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan yang meninggal dunia akibat digelonggong air oleh anak dan sudaranya. 

Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana mengatakan, rekonstruksi atau reka ulang akan dilakukan pada Rabu (28/3/2018) di lokasi kejadian dengan melibatkan seluruh tersangka. 

"Rekonstruksi ini adalah salah satu tahap dari penyidikan untuk menyimpulkan modus peristiwa tersebut," kata Andana, Senin (26/3/2018). 

Menurutnya saat ini tim penyidik masih melakukan persiapan dan melengkapi sejumlah berkas-berkas penyidikan dari 13 orang tersangka. Rencananya dalam rekonstruksi itu, pihaknya juga melibatkan langsung jaksa dari Kejaksaan Negeri Trenggalek. 

13 tersangka maupun para saksi akan diminta untuk memperagakan adegan demi adegan pada saat peristiwa yang menewaskan Tukinem tersebut berlagsung. Peragaan tersebut sekaligus untuk mengecek secara langsung kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan keterangan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP). 

"Jadi tersangka maupun saksi akan kami hadirkan semua, mereka akan memeragakan sesuai peran masing-masing," ujar pria berpangkat AKP ini. 

Andana memastikan, rangkaian rekonstruksi akan dilaksanakan di halaman rumah tersangka dan korban. Kegiatan tersebut dilakukan secara terbuka, sehingga bisa dilihat langsung oleh warga. 

"Karena lokasinya di luar ruangan, maka reka ulang akan dilaksanakan disitu. Kami tidak bisa menghalangi masyarakat yang ingin melihat, namun dengan catatan di luar garis batas yang ditentukan dan tidak mengganggu rekonstruksi," imbuhnya. 

Proses rekonstruksi tersebut akan mendapatkan penjagaan ketat dari kepolisian, mengingat jumlah tersangka yang mencapai 13 orang. Selain itu untuk menjaga kelancaraan jalannya rekonstruksi. 

Kasus pembunuhan sadis tersebut berawal dari ritual yang dilakukan para tersangka. Di tengah ritual itu korban Tukinem mengeluhkan sakit perut dan dada, saat itulah tersangka Rini, yang tidak lain adalah anak korban mengajak enam tersangka lainnya untuk melakukan pengobatan dengan caranya sendiri. 

Tersangka di bawa ke tengah halaman dan diguyur menggunakan air selang, selanjutnya korban dipaksa terlentang dan dicekoki seekor ikan teri ke dalam mulut serta digelonggong menggunakan air selang. 

Selain itu mulut korban juga disumpal menggunakan kain. Kondisi tersebut mengakibatkan kesulitan bernapas dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Gelar Ekspedisi Lingkar Wilis, Ini Temuan Emil

Trenggalek - Calom Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama komunitas Jeep melakukan Ekspedisi Lingkar Wilis dengan menelusuri jalur mulai dari Kediri, Trenggalek hingga Madiun.

Ekspedisi sengaja dilakukan untuk menunjukkan secara langsung potensi kawasan disekitar Gunung Wilis sekaligus meninjau langsung kondisi akses jalan antar kabupaten yang akan menembus enam kabupaten di kaki Gunung Wilis.  

Bupati Trenggalek nonaktif ini mengatakan, kawasan lingkar Wilis yang meliputi Kabupaten Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk dan Madiun tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangan menjadi sebuah kawasan ekonomi baru wilayah Mataraman.

"Ekspedisi ini adalah bagian saya secara pribadi bersama komunitas yang ini ingin menggangungkan harapan kita bersama, bahwa betapa pentingnya pengambangan lingkar Wilis," kata Emil di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Minggu (25/3/2018). 

Pihaknya berkomitmen untuk mendukung proses pengembangan lingkar Wilis, terlebih saat ini kawasan pegunungan tersebut telah menjadi proyek stratgis nasional. Sehingga perlu mendapatkan dukungan langsung dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan kabupaten yang ada di sekitarnya. 

"Tadi saya berangkat dari Mojo Kediri, menuju Sendang dan Pagerwojo di TUlungagung kemudian ke Bendungan. Untuk jalurnya banyak yang belum tersambung, tapi juga ada yang sudah menyambung, ada yang baik ada juga yang belum," ujar calon wakil gubernur ini. 

Menurutnya beberapa ruas jalan yang belum menyambung adalah Mojo-Sendang, serta Sendang-Pagerwojo. Selain itu sejumlah ruas jalan saat ini kondisinya mengalami kerusakan, sehingga membutuhkan penanganan dari masing-masing kabupaten.  

"Mojo menuju Sendang dan Pagerwojo belum ada, bahkan di Tulungagung dari sendang ke Pagerwojo juga belum ada. Makanya kami tadi langsung ke Pagerwojo melihat potensi alam di sana," imbuh Emil. 

Lebih lanjut emil menjelaskan, untuk ruas Pagerwojo-Bendungan kondisi jalanya masih kurang bagus dan belum dilapisi aspal hot mix, namun jalan tersebut saat ini sudah dilakukan pelebaran sepanjang satu kilometer.

"Sedangkan dari Bendungan menuju Ponorogo banyak pekerjaan yang dilakukan Pemkab Trenggalek selama dua tahun terakhir. Ini adalah salah satu komitmen untuk mendukung program Lingkar Wilis," ujar Bupati Trenggalek nonaktif ini. 

Dijelaskan, untuk mewujudkan jalur Lingkar Wilis yang menyambungkan enam kabupaten, membutuhkan komitmen bersama antara pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten. Selain itu jalur-jalur sirip yang ada di sekitarnya juga perlu mendapatkan sentuhan, sehingga program Lingkar Wilis dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. 

"Potensi ekonomi rakyat khususnya di bidang agro cukup besar sekali, kemudian wisata juga demikian. Terlebih ini nanti di sekitar Lingkar Wilis, yakni di Kediri akan ada bandara, selain itu juga jalan tol dari Kertosono juga akan ditarik hingga Kediri," Imbuh suami Arumi Bachsin ini. 

Dikatakan, pengembangan Lingkar Wilis yang masif akan menjadikan kawasan kaki Gunung Wilis menjadi kawasan ekonomi baru yang cukup menjanjikan di wilayah Mataraman. 

Sementara itu salah seorang warga Bendungan, Adi Mulyono mendukung penuh program pengembangan Lingkar Wilis, karena hal tersebut akan menggerakkan perekonimian masyarakat di Kecamatan Bendungan dan sekitarnya. 

"Semuanya pasti akan ikut terdampak, kalau jalannya bagus maka mau menjual hasil pertanian maupun yang lainnya akan lebih mudah. Selama ini Bendungan menjadi wilayah yang agak tertinggal, mengingat akses yang kurang bagus untuk menuju kabupaten lain," katanya. 

Pihaknya berharap komitmen pemerintah tersebut benar-benar nyata, sehingga masyarakat Bendungan dan sekitarnya bisa segera merasakan kemajuan dan bisa setara dengan kecamatan yang lainnya. "Di sini potensinnya sangat banyak, pertanian, wisata , hingga produksi susu," jeas Adi. 

Festival Gagasan, Cara Pemuda Ikut Bangun Trenggalek

Trenggalek - Banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengawal maupun berpartisipasi dalam pembangunan di daerahnya, salah satunya seperti yang dilakukan komunitas pemuda di Trenggalek yang menggelar 'Festival Gagasan Rakyat Trenggalek'.

Ketua panitia Festival Gagasan Masyarakat Trenggalek, Mohammad Indra Setyawan mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memberikan sumbangsih kepada pemerintah daerah dengan memberikan ide-ide kreatif, sehingga dapat menunjang program pembangunan dan pemberdayaan. 

"Ini adalah sumbangsih dari masyarakat Trenggalek, mungkin dari pembangunan itu masih ada sempilan-sempilan yang belum terakomodir dalam perencanaan pembangunan. Walaupun proses perencanaan sudah partisipatif, tetapi tidak menunutup kemungkinan ada yang belum terakomodir," kata Indra, Sabtu (24/3/2018) petang. 

Festival gagasan digelar melalui sayembara ide maupun strategi yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Pokok ide dan gagasan tersebut difokuskan dalam empat bidang, yakni reformasi birokrasi, pelayanan publik, ekonomi kerakyatan serta kemandirian keuangan (peningkatan PAD). 

Menurutnya, dari hasil analisa yang ia lakukan bersama tim, empat sektor tersebut memiliki cukup menyita perhatian, karena banyak ruang yang dinilai masih belum maksimal dalam pelaksanannya. Sehingga dibutuhkan ide dan gagasan baru yang lebih kreatif, sehingga bisa mempercepat proses pembangunan dan pelayanan publik. 

Ia mencontohkan, dalam persoalan pelayanan publik, saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), trutama menyangkut pengurusan administrasi kependudupan. 

"Di situ masih cukup banyak tahapan yang harus dilakukan, nah nantinya siapa tahu ada peserta yang memiliki ide untuk memecahkan persoalan ini, atau persoalan-persoalan lainnya. Semua ide bisa dikirim di website bagimu Trenggalek," ujar Indra. 

Indra menjelaskan, dalam festival ini seluruh masyarakat Trenggalek bisa ikut berpartisipasi, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat umum lainnya. Gagasan yang masuk akan dilakukan analisa dan kajian mendalam dan dilakukan penyempurnaan. 

"Nanti akan kami pilih sembilan gagasan yang terbaik, gagasan itu akan kami serahkan kepada pemerintah untuk bisa diimplementasian melalui program pembangunan," jelas pemuda ini. 

Lebih lanjut Indra menjelaskan, kegiatan festival tersebut telah mendapat respon baik dari pemerintah daerah. Pihaknya mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Plt Bupati, Mochammad Nur Arifin. 

"Bahkan Pak Plt berjanji gagasan terbaik yang sesuai dengan visi misi akan diambil Pemkab Trenggalek untuk diaplikasikan melalui program pemerintah," imbuh Indra. 

 Pihaknya berharap dengan festival gagasan akan muncul ide-ide kreatif dari masyarakat secara langsung dan mampu memberikan sumbangsih terhadap pembangunan, peningkatan pelayanan publik dan ide peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Sementara itu Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bapeda) Trenggalek, Unung Isnaeni Diah menyambut baik, program yang digagas oleh komunitas pemuda tersebut. Gagasan yang digali dari berbagai lapisan akan membantu pemerintah daerah dalam memaksimalkan pembangunan. 

"Inilah yang kami harapkan, ternyata partisipasi masyarakat sudah mulai tumbuh. Nanti akan muncul gagasan-gasan baru dan itu murni dari rakyat. Apalagi tema-tema yang diambil juga dari RPJMD, tentu ini sangat baik, kalau memang cukup bagus akan kami kawal untuk direalisasikan," kata Unung.