Ngopi, Cara Emil Ngantor di Desa

Trenggalek - Menjelang berakhirnya masa kepemimpinannya di Trenggalek pascaterpilih sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Emil Emil Elestianto Dardak gencar berkomunikasi dengan para kepala desa melalui program Ngopi (Ngobrol Pintar), apa tujuannya ? 

Ngobrol Pintar tersebut digelar secara periodik dengan sejumlah kepala desa dan tokoh masyaraka yang dikumpulkan di salah satu lokasi dengan melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Trenggalek. 

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengatakan kegiatan Ngopi tersebut merupakan salah satu implementasi dari janji kampanye untuk ngantor di desa. Pihaknya mengklaim, Ngopi bersama para kepala desa itu bukan sekedar ngobrol yang tidak ada artinya, namun justru melakukan pembahasan persoalan penting yang perlu segera ditindaklanjuti. 

"Ini juga sekaligus kesempatan saya untuk mengetahui berbagai perkembangan-perkembangan selama saya cuti (kampanye pilgub), tentunya saya juga diskusi dengan Pak Wabup, beliau sudah ikut di Ngopi di Tugu dan Watulimo, sedangkan saya di Panggul dan Munjungan sini," kata Emil Dardak, Senin (6/8/2018). 

Dalam program tersebut pihaknya mengumpulkan 10 hingga 15 topik yang paling penting untuk dilakukan pembahasan secara serius dan mendalam, sehingga bisa dicarikan solusi dengan cepat dan tepat. 

"Kemudian satu demi satu topik itu kami kupas bersama-sama, sehingga solusi yang didapatkan itu tidak hanya dari pemerintah saja, tapi juga bisa datang dari tokoh masyarakat maupun teman-teman kepala desa," ujar Emil. 

Calon Wakil Gubernur Jatim terpilih ini menjelaskan, beberapa pembahasan yang dilakukan diantaranya menyangkut kondisi jalan kabupaten, bencana kekeringan, pasar desa, embung hingga berbagai persoalan lain, sesuai dengan persoalan di masing-masing wilayah. 

Emil mengaku, selain memecahkan persoalan, pihaknya juga menemukan beberapa program yang belum berjalan maksimal, salah satunya terkait ambulan untuk Puskesmas Pembantu (Pustu), dimana keberadaannya saat ini justru lebih banyak berada di Puskesmas induk di kecamatan. 

"Dengan Ngopi ini saya juga jadi tahu, ternyata ambulan sayang desa untuk pustu ini justru ngendonnya di Puskesmas kecamatan," imbuhnya. 

Bapak dua anak ini menambahkan, pembangunan infrastruktur di masing-masing dilayah juga tidak luput dari pembahasan yang dilakukan. Pihaknya optimistis dengan dialog secara terbuka tersebut pihaknya bisa mendapatkan input yang baik serta memberikan penjelasan yang gamblang kepada masing-masing jajaran di bawahnya. 

"Di sini kami juag mendapatkan masukan terkait dengan keberadaan jalan yang akan dibagun sebagai Jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela) bisa terancam amblas apabila truk-truk bertonase besar dari sebuah tambang tetap dibiarkan," jelasnya. 

Melalui dialog tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) diminta untuk membuat rekapitulasi persoalan dan berbagai masukan yang telah didapatkan, guna dikomunikasikan dengan OPD terkait. 

foto : Dok Humas Pemkab Trenggalek 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon