Plt Bupati Trenggalek Larang ASN Pakai Elpiji 3 Kilogram

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melarang pegawainya yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan elpiji bersubsidi 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

Usai pertemuan dengan Pertamina dan agen elpiji di Polres Trenggalek, Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan lagkah tersebut sengaja dilakukan agar penyaluran gas bersubsidi tersebut lebih tepat sasaran dan tidak mengalami kelangkaan. 

"Sebagai pengedalian saya akan buat surat edaran kepada para ASN bahwa mereka sama sekali tidak boleh menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram, kalau mau pakai silakan untuk beli yang 5,5 kg atau yang 12 kg," kata Arifin.

Selain melarang para ASN memakai elpiji 3 kilogram, pihaknya juga segera mengeluarkan edaran kepada para pengecer elpiji di tingkat desa agar ikut melakukan seleksi kepada warga yang hendak memakai gas subsidi. 

"Pengecer juga harus ikut membantu pengendalian, kalau memang pembelinya itu dari insustri menengah besar atau warga yang sekiranya mampu tolong untuk diarahkan. Nah itu nanti kami bekali dengan surat edaran," ujarnya kepada wartawan. 

Plt Bupati ini mengaku pengendalian penggunaan elpiji subsidi harus dilakukan secara bersama-sama melalui berbagai instansi, sehingga alokasi subsidi yang diberikan oleh pemerintah lebih tepat sasaran, yakni kepada warga miskin dan usaha mikro. 

"Saat ini pertumbuhan konsumsi elpiji subsidi mengalami peningkatan tujuh persen/tahun, sedangkan alokasi tambahan subsidi dari pemerintah pusat hanya berkisar pada angka tiga persen/tahun, sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan gas di masyarakat," imbuh Arifin.

Suami Novita Hardiny ini menambahkan, terkait kondisi kelangkaan elpiji di masyarakat dalam beberapa pekan terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah terjadinya lonjakan permintaan dari warga maupun para pemilik usaha mikro. 

"Seperi contohnya para pengrajin keripik tempe saat ini mulai ada peningkatan dua hingga tiga kali lipat, artinya penggunaan elpiji juga naik. Penggunaan di rumah tangga di bulan Ramadan seperti ini juga naik," jelasnya.

Sementara itu Senior Sales Eksekutif Pertamina Ancala Egah, mendukung langkah yang diambil oleh pemerintah daerah, karena dengan kebijakan pelarangan penggunaan elpiji subsidi oleh kalangan ASN/PNS maka ketersediaan gas dipastikan akan bertambah.

"Bayangkan kalau semua ASN yang jumlahnya sekitar 8.000 orang semuanya beralih ke nonsubsidi, maka jumlah stok 3 kilogram pasti akan terjamin," ujarnya. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon