Pemulangan Jenazah TKI Trenggalek Terhalang Longsor


Trenggalek - Proses pemulangan jenazah salah seorang buruh migran asal Kecamatan Munjungan, Trenggalek yang meninggal dunia di Hongkong terhalang oleh tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (PTK) Trenggalek, Suparman, mengatakan, TKI tersebut adalah Suparmi warga Desa Besuki, Kecamatan Munjungan. Yang bersangkutan meninggal pada 20 Januari lalu dan hari ini akan dipulangkan ke rumah duka.

"Kalau untuk penyebab kematiannya kami masih belum tahu secara detail, karena informasi yang kami terima masih sebatas hari meninggalnya dan rencana pemulangan ke rumah," katanya kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).

Proses pemulangan jenazah dipastikan akan terhambat oleh bencana tanah longsor yang terjadi jalur utama Kampak-MUnjungan di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak. Rencananya pemulangan akan dialihkan jalur alternatif Pandean-Munjungan dengan dikawal anggota kepolisian.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan Pak Camat Munjungan, jalurnya dialihkan melalui Pandean, namun karena kondisi medan jalan yang relatif sulit nanti akan disiapkan sopir dari Mujungan untuk menggantikan sopir ambulan UPT P3TKI Surabaya," ujarnya.

Lebih lanjut Suparman menjelaskan, sesuai dengan jadwal, jenazah TKI tersebut telah mendarat di Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu petang. Diprediksi jenazah akan sampai di Trenggalek pada tengah malam.

"Karena setelah jenazah datang itu tidak langsung keluar, tapi harus menyelesaian dulu proses administrasinya, kalau lancar satu jam bisa selesai. Namun terkadang juga ada yang sampai tiga jam," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Munjungan Rudiyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga dan beberapa instasi terkait guna menyambut kedatangan jasad TKI tersebut.

"Sopir sudah kami siapkan, nanti kalau memang yang dari Surabaya tidak berani, maka akan digantikan dengan sopir lokal Munjungan, karena kalau tidak tahu jalurnya bisa bahaya," katanya.

Menurutnya, jalur alternatif Pandean-Munjungan memiliki medan yang sulit dan terdapat beberapa titik yang kondisinya rusak. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian ekstra agar bisa sampai di lokasi tujuan.

"Untuk yang dekat tanjakan Gembes itu beberapa hari ini sudah dilakukan proses perbaikan, sehingga lebih baik dibanding sebelumnya. Semoga pemulangan TKI ini lancar," jelasnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon