Longsor Kampak-Munjungan Hambat Perekonomian Satu Kecamatan


Trenggalek - Bencana tanah longsor yang menimbun jalur Kampak-Munjungan, Trenggalek berdampak langsung terhadap perekonomian warga di satu kecamatan. 

Salah seorang warga Munjungan, Hanik Mashadi, mengatakan, untuk keluar dari kecamatan, warga harus mengeluarkan tenaga dan ongkos ekstra, karena jalur yang dilalui sulit dan lebih jauh. 

"Jadi ada dua jalur yang bisa dimanfaatkan, lewat Salamwates, dan Pandean, namun saat ini diterapkan satu jalur, keluar Munjungan lewat Salamwates dan masuk lewat Pandean," katanya, Selasa (29/1/2018). 

Selain jalur alternatif, sejumlah warga masih nekat untuk melewati lokasi longsor dengan cara memanfaatkan jasa angkut sepeda motor. Warga terpaksa nekat karena akses tersebut dinilai lebih dekat. 

"Tadi sebetulnya diarahkan lewat Salamwates, namun di sana terjadi penumpukan kendaraan karena ada yang tidak kuat menanjak, karena licin sekali," ujarnya. 

Menurutnya, untuk jasa angkut sepeda motor di jalur longsor, warga harus mengeluarkan ongkos Rp20 ribu hingga Rp30 ribu tergantung jenis kendaraan. 

"Itu untuk sekali jalan, berarti kalau pulang pergi harus dua kali lipatnya. Tapi ya mau bagaimana lagi, karena butuh kaluar wilayah," imbuhnya. 

Dikatakan, selain berdampak terhadap akses warga, bencana tanah longsor juga turut mempengaruhi harga sejumlah kebutuhan pokok dan rumah tangga. Di Kecamatan Munjungan, harga kebutuhan saat ini rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain. 

"Untuk gas 3 kilogram di sini sekarang rata-rata diatas Rp20 ribu/tabung. Kemudian harga-harga kebutuhan lain juga naik, utamanya yang dipasok dari luar kecamatan," kata Hanik. 

Keluhan senada disampaikan warga lain, Rina. Menurutnya, terputusnya jalur utama Kampak-Munjungan menghambat akses warga dari kedua wilayah. 

"Ini adalah jalur utama atau AS, sehingga apabila ini terputus maka ya pengaruhnya sangat besar," ujarnya. 

Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Trenggalek , Mugianto saat meninjau langsung proses pembukaan jalur berharap, pemerintah segera mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. 

"Ini adalah akses yang sangat penting, perlu penanganan yang ekstra, ini minimal butuh waktu satu bulan. Yang paling penting akses bisa segera dibuka," 

Menurutnya, optimalisasi dan percepatan pembukaan jalur bisa dilakukan dengan menambah jumlah alat berat yang digunakan untuk menyingkirkan material longsor.

"Tapi tetap harus mengutamakan keamanan dan keselamatan tim yang melakukan proses pembukaan jalur," imbuhnya. 

Sebelumnya, sejak 21 Januari lalu tebing setinggi 100 meter longsor dan menutup jalur utama antar kecamatan Kampak-Munjungan. Timbunan material longsor menimbun jalan sepanjang 500 meter dengan ketinggian lima meter. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon