Warga Nglongsor Gagalkan Pencurian Burung

Trenggalek - Seorang pemuda asal Desa/Kecamatan Karangan ditangkap warga karena ketahuan hendak melalukan pencurian burung Jalak di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu. 

Kapolsek Tugu, Iptu Iptu Bambang Purwanto, mengatakan, aksi pelaku terjadi di rumah Arbangi, Dusun Etankali, Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu. Kejadian bermula pada Rabu (3/1/2018) dini hari korban mendengar suara mencurigakan dari luar rumah. 

"Saat itu korban ini sedang tidur, kemudian terbangun karena ada suara srek-srek dari teras rumah," katanya kepada Trenggalek Kita. 

Mendengar suara tersebut, akhirnya melakukan pemeriksaan di lokasi sumber suara. Saat itulah Arbangi memergoki pelaku, BH, warga Desa/Kecamatan Karangan telah berada di teras rumah dan hendak membawa kabur burung Jalak Nias beserta sangkarnya. 

"Pemilik rumah ini langsung meneriaki maling dan melakukan pengejaran, hingga akhirnya pelaku diamankan dan diserahkan ke Polsek Tugu, untuk diproses lebih lanjut," imbuhnya. 

Bambang menambahkan, dari kasus tersebut pihaknya mengamankan pelaku beserta barang bukti satu ekor burung beserta sangkarnya, serta satu unit sepeda 'pancal' yang digunakan pelaku untuk berkeliling mencari mangsa. 

"Sekarang masih  dilakukan porses pemeriksaan, sehingga akan diketahui modus maupun latar belakang aksinya tersebut," jelasnya kepada wartawan. 

Lanjut dia dalam proses ini polisi masih menunggu hasil gelar perkara untuk menentukan kelanjutan kasus tersebut apakah bisa dilanjutkan atau tidak, karena pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. 

Bambang menjelaskan, pihak keluarga, malalui tetangganya telah menyampaikan surat keterangan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa dan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa Malang. 

"Kalau memang mengalami gangguan jiwa maka akan dilepaskan, tapi kalau tidak maka akan diproses lebih lanjut. Kasusnya pencurian dengan pemberatan, karena dilakukan malam hari di rumah warga," pungkasnya. 


63 Jiwa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Trenggalek Selama 2017


Trenggalek - Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek selama tahun 2017 mencapai 63 jiwa. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 68 jiwa.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Iptu Supadi, mengatakan, meskipun jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan, namun untuk angka kecelakaan lalu lintas justu mengalami kenaikan, dari 373 menjadi 410.

"Sedangkan untuk kerugian materiil juga mengalami peningkatan, tahun 2016 sebanyak Rp182 juta sedangkan 2017 menjadi Rp221 juta," katanya, Selasa (2/1/2018).

Jumlah kenaikan juga terjadi pada jumlah korban yang mengalami luka ringan, dari semula 469 menjadi 485 jiwa, sedangkan untuk korban kecelakaan yang mengalami luka berat sama dengan tahun sebelumnya sebanyak tujuh orang.

Lebih lanjut perwira pertama ini menjelaskan, para korban kecelakaan lalu lintas tersebut urutan tertiggi di dominasi oleh pengendara dengan rentang usia antara 16 hingga 30 tahun, dengan jumlah 166 orang. Terbanyak kedua adalah pengendara yang memiliki rentang usia 41-50 tahun, sebanyak 74 orang.

Supadi menambahkan, khusus untuk pelajar, juga menjadi salah satu korban terbanyak dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Trenggalek. Selama setahun terakhir jumlah pelajar yang terlibat sebanyak 130 orang atau berada di posisi kedua setelah karyawan swasta yang mencapai 334 orang.

"Ini menjadi peringatan bagi pelajar agar lebih berhati-hati dalam berkendara, karena kalau dilihat dari jumlahnya mengalami kenaikan tahun 2016 106 jiwa, sedangkan 2017 naik menjadi 130 jiwa," imbuh Supadi.

Terkait angka kecelakaan lalu lintas tersebut, saat ini Polres Trenggalek, khususnya Satuan Lalu Lintas gencar melakukan sosialisasi ke sekolah, terkait aturan dan tata cara berkendara yang aman. 

Tahun Baru, Polisi Trenggalek Sita Puluhan Sepeda Motor


Trenggalek - Satuan Lalu Lintas Polres Trenggalek menyita puluhan sepeda motor selama Operasi Lilin Semeru. Sepeda motor tersebut rata-rata tidak dilengkapi surat kendaraan serta menggunakan knalpot 'brong'.

"Kalau total yang terkena tilang itu ada 75 kendaraan, namun yang kami sita sebanyak 24 unit. Ini kebanyakan kami sita pada malam tahun baru kemarin, mereka banyak yang menggunakan knalpot racing itu," kata KBO Satlantas Polres Trenggalek, Iptu Suwanan, Selasa (2/1/2018).

Menurutnya, seluruh kendaraan yang disita saat ini dimankan di Mapolres Trenggalek. Para pemilik kendaraan baru bisa mengambil sepeda motor tersebut setelah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Trenggalek dan membayar denda yang ditetapkan.

Namun lanjut dia, khusus untuk pengambilan kendaraan yang tidak tidak sesuai degan spesifikasi teknis kendaraan, seperti knalpot maupun ban, maka polisi mewajibakan para pemilik melakukan penggantian terlebih dahulu di kantor polisi.

"Karena kalau tidak diganti ya sama saja, mereka pasti akan menggunakan lagi perlengkapan yang tidak sesuai itu. Kami melakukan penindakan ini agar semua tertib dan taat aturan, karena kalau pakai knalpot brong bisa menganggu kenyamanan yang lain," ujarnya.

Suwanan menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap para pengendara yang melakukan pelanggaran aturan lalu lintas. hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk kepastian hukum sekaligus meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Kusprigianto Jabat PLT Sekda Trenggalek


Trenggalek - Bupati Trenggalek menunjuk Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kusprigianto sebagai pelaksana tugas (PLT) Sekretaris Daerdah (Sekda) Trenggalek menggantikan Ali Mustofa yang memasuki masa pesiapan pensiun.

"Pagi tadi pada saat apel pertama di tahun 2018, Pak Bupati menyerahkan surat keputusan tersebut kepada Pak Kusprigianto. Pada saat yang bersamaan pejabat sebelumnya juga berpamitan kepada seluruh PNS yang ada di lingkup Setda," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono, Selasa (2/1/2018).

Penunjukan tersebut dilakukan setelah Pemkab Trenggalek mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur. Masa kerja PLT tersebut akan diemban Kusprigianto berlaku mulai awal tahun 2018 hingga ada penunjukan pejabat definitif.

"Selain menjalankan tugas sebagai pelaksana tugas sekretaris daerah, Kuspri juga masih menduduki jabatan sebelumnya sebagai Kepala Disdikpora," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Triadi menambahkan, untuk proses penunjukkan Sekda definitif, akan dilakukan melalui sejumlah tahapan sesuai dengan mekanisme dalam perundang-undangan yang berlaku. Dimungkinkan seleksi akan melalui mekanisme lelang jabatan.

"Jadi nanti akan dibentuk kepanitiaan dan sebagainya, hingga ada penunjukkan pejabat yang definitif," imbuhnya.

Sebelumnya, Ali Mustofa memasuki purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah 33 tahun 3 bulan mengabdi. Posisi jabatan terakhir sebagai Sekda Trenggalek ditinggalkan untuk mengambil masa persiapan pensiun (MPP).

"Sebetulnya untuk pensiunnya masih bulan Juni mendatang, tapi yang bersangkutan memilih untuk mengambil MPP dan itu memang bisa dilakukan enam bulan sebelum pensiun," jelas Triadi.




Kreasi Sandal Jepit Ukir Trenggalek

Trenggalek - Sandal jepit adalah barang sederhana berharga murah yang biasa digunakan untuk alas kaki saat santai di rumah. Namum ditangan seorang pemuda Trenggalek, sandal tersebut mampu diubah menjadi hiasan dinding yang unik dan menarik. 

Dengan teliti dan hati-hati, Dwi Prayitno, Warga Lingkungan Cengkong, Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek menggoreskan pisau potong di atas sandal jepit. Sayatan demi sayatan yang ditorehkan lambat laun membentuk sebuah gambar seuai dengan pola yang disediakan. 

Seni ukir sandal tersebut ia geluti sejak setahun terakhir secara otodidak atau mandiri. Berbeda dengan kreasi sandal ukir lainnya, Dwi lebih memilih untuk mengubah fungsi sandal menjadi hiasan dinding berupa sketsa wajah serta kaligrafi. 

"Jadi untuk membuatnya, sepasang sandal jepit itu saya gabungkan menjadi satu. Kemudian diukir sesuai pola. Kalau tetap jadi sandal nanti kurang menarik, makanya saya jadikan hiasan," katanya. 

Menurutnya, untuk membuat satu hiasan dibutuhkan ketelatenan dan kejelian, karena setiap detail ukiran yang ditorehkan akan berpengaruh terhadap gambar yang dihasilkan. 

Pada tahap proses uji coba awal, pihaknya mengalami berbagai kesulitan, namun seiring berjalannya waktu, ia menemukan beberapa teknik khusus untuk mempercepat proses pengerjaan ukiran sandal itu.

Berbagai kreasi sketsa wajah dan lukisan lain pernah ia ukir dalam media sandal jepit. Kini hasil kreasinya tersebut mulai dilirik oleh para pecinta seni ukir sandal. 

"Satu buah hiasan dinding itu saya jual Rp30 ribu hingga seratusan ribu rupiah, tergantung tingkat kerumitan ukiran yang harus dikerjakan. Semakin rumit semakin mahal," jelasnya. 

Selain itu, jenis dan bahan sandal yang digunakan sebagai bahan baku karyanya juga berpengaruh terhadap proses ukir serta harga yang ditawarkan. 

Saat ini pemasaran karya seni unik tersebut tidak hanya di lakukan di rumah, namun juga telah masuk di Galeri Gemilang atau supermarket khusus produk lokal Trenggalek. 

"Alhamdulillah peminat sudah mulai ada, saat ini saya terus membuat kreasi seni lainnya, termasuk lampu hias dari pipa paralon bekas," imbuhnya.

Tahun Baru, Bupati Emil Harapkan Tak Ada Bencana di Trenggalek

Trenggalek - Elestianto Dardak Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bahsin berharap, tahun baru 2018 membawa dampak positif kepada seluruh warganya serta dijauhkan dari berbagai bencana alam. 

"Kita bersyukur sekali tahun 2017 cuaca cukup konsusif sehingga pembangunan berjalan dengan baik, sehingga harapan kami program yang pondasinya sudah jalan di 2017 bisa membawa manfaat yang konkrit bagi masyarakat," katanya, Senin (1/1/2018). 

Menurutnya, sejumlah program pembangunan strategis dari yang dijalankan pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun provinsi di wilayah Kabupaten Trenggalek cukup banyak. Pihaknya berharap seluruh kegiatan tersebut bisa terlaksana sesuai dengan perencanaan. 

"Untuk program strategs seperti pembangunan pelabuhan dan JLS bisa terlaksana, sesuai dengan progres yang baik sekali yang sudah diraih di tahun 2017," ujarnya. 

Emil mengaku bersyukur, karena selama tahun 2017 bencana alam yang terjadi di tahun 2017 berkurang signifikan dibanding tahun 2016, hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang relatif stabil serta mitigasi bencana yang telah berjalan dengan baik di wilayahnya. 

"Ketika terjadi bencana, semua lini harus cepat dan tanggap untuk melakukan penanggulangan, baik pada saat kejadian maupun pascakejadian," imbuhnya. 

Hal senada juga disampaikan Istri Emil Dardak, Arumi Bachsin. Pihaknya berharap tahun 2018 ini tidak ada bencana alam, karena hal tersebut merupakan momok yang paling menakutkan, mengingat sebagian besar wilayah di Trenggalek rawan terjadi bencana. 

"Semoga tidak ada bencana dan tidak ada korban yang terjadi, sedangkan untuk hal pribadi, semoga semakin bahagia. Untuk Mas Emil di 2018 semoga yang terbaik, apapun yang dijalani diberkahi Allah," ujarnya.

Sambut Tahun Baru, Kodim Trenggalek Gelar Khataman Alquran dan Doa Bersama

Trenggalek - Komando Distrik Militer (Kodim) 0806 Trenggalek memanfaatkan malam pergantian tahun 2017 ke 2018 dengan menggelar khataman Alquran serta doa bersama ribuan masyarakat. 

Komandan Kodim Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, mengatakan, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk mendekatkan diri dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan keberkahan kepada Kabupaten Trenggalek pada tahun 2018 mendatang. 

"Ini juga sekaligus untuk menumbuhkan kebersamaan diantara masyarakat dengan aparat TNI maupun sejumlah instansi lainnya. Kami ini juga bersal dari rakyat, maka sudah selayaknya berjalan pun juga harus bersama dengan rakyat," katanya. Minggu (31/12/2017).

Menurutnya, momen pergantian tahun dinilai merupakan saat yang tepat untuk melakukan instropeksi diri terhadap berbagai hal yang telah dilakukan pada tahun 2017, sehingga bisa berbuat lebih baik pada tahun berikutnya. 

"Mudah-mudahan masyarakat Trenggalek ini diberikan keimanan dan ketaqwaan dan senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah. Semoga Kabupaten Trenggalek semakin jaya dan masyarakatnya sejahtera serta dijauhkan dari berbagai musibah," harapnya. 

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin. Pihaknya mengapresiasi langkah yang diambil Kodim 0806 Trenggalek yang melakukan pendekatan kepada masyarakat secara kerohanian. 

"Kita berdoa bersama, kita muhasabah bersama, apa yang kita alami tahun kemarin patut disyukuri. Alhamdulillah di Trenggalek pada tahun 2017 terhindar dari bencana besar, kami harap 2018 juga aman," katanya. 

Arifin menambahkan, saat ini TNI khususnya anggota yang berinas di jajaran Kodim memiliki fungsi yang sangat besar untuk membantu masyarakat dalam hal keaamanan maupun kegiatan sosial yang lainnya. 
"Kalau ada bencana, TNI adalah salah satu yang di depan untuk membantu masyarakat," imbuhnya. 

Raangkaian kegiatan doa bersama, juga dilakukan di berbagai lokasi di Trenggalek maupun Kabupaten Tulungagung. Di Pendapa Kabupaten Tulungagung, juga digelar doa bersama yang diikuti oleh berbagai agama dan kepercayaan. Bahkan para penghayat juga ikut berpartisipasi dalam doa bersama menyambut 2018 tersebut. 

Hal yang sama juga dilaksanakan di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Para tokoh lintas agama, pimpinan pemerintahan dan masyarakat umum melakukan doa bersama.