Puluhan Awak MPU Protes Ke Dinas Perhubungan Trenggalek

Trenggalek - Puluhan awak angkutan umum jenis MPU mendatangi kantor Dinas Perhubungan Trenggalek untuk memprotes ulah oknum MPU yang sering menyerobot trayek. Para pemilik angkutan umum meminta dinas perhubungan memberikan tindakan tegas. 

Salah seorang pengemudi MPU Trenggalek-Munjungan, Sadar, mengatakan, oknum MPU tersebut telah berulang kali melakukan pelanggaran dengan membawa penumpang dari Munjungan langsung ke Tulungagung, padahal trayek yang dimiliki adalah Trenggalek-Munjungan. 

"Ini sudah lama, mereka itu seharusnya dari Munjungan, Kampak kemdian Trenggalek. Tapi yang terjadi justru dari Munjungan ke Kampak dan dilanjut ke Tulungagung PP (pulang pergi)," katanya, Jumat (22/12/2017). 

Akibat ulah oknum tersebut banyak angkutan umum yang merugi, karena para penumpang lebih memilih untuk naik MPU yang langsung ke Tulungagung daripada ke Trenggalek dulu. 

Pihaknya mengaku telah berulang kali memberikan teguran kepada oknum yang melanggar trayek, namun hal tersebut tidak dihiraukan dan tetap menjalankan aksinya hingga saat ini. 

Bahkan lanjut Sadar, selain memperingatkan langsung, para awak angkutan umum yang lain juga telah melaporkan dugaan pelanggaran tersebut kepada dinas perhubungan, namun hingga kini belum ada tindakan tegas. 

"Data itu sebetulnya sudah kami laporkan lama sekali, tapi kenapa begitu lambanya tindakan dari dinas," keluhnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Trenggalek, Sigid Agus Hari Basoeki, mengklaim telah menindaklanjuti persoalan yang dikeluhkan oleh para awak MPU di Trenggalek tersebut, dengan memanggil terlapor. 

"Kami tidak langsung melakukan tindakan represif atau apapun, tanpa didahului dengan pembinaan. Bukan tanpa tindakan, kami sudah beberapa kali mengumpulkan mereka untik diajak dialog untuk mengetahui persoalannya," ujarnya. 

Namun dengan kenyataan dilapangan sepert ini, pihaknya mengaku akan segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum angkutan umum yang diduga telah sengaja menerobos trayek yang telah ditetapkan. 

"Sampai dengan pertemuan terakhir itu yang bersangkutan memahami, karena kami ingin menyelesaikan masalah dengan dialog, karena tindakan hukum itu pasti paling belakang. Tapi kalau pada akhirnya semua (MPU) berkesimpulan dia tidak beritikat baik, maka saatnya kami tegakkan aturan," jelasnya. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon