Mensos : Jangan Gunakan Bantuan PKH Untuk Belanja Lebaran


Trenggalek - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengimbau, para penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH) untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan puasa maupun lebaran. 

"Ini sebentar lagi puasa, sebentar lagi lebaran, jadi kami minta bisa bijak menggunakan dana bantuan tersebut. Jangan dibelikan baju, yang benar untuk membiayai anak sekolah," ujarnya dihadapan ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Trenggalek, Selasa (18/4/2017). 

Menurutnya, imbauan tersebut sengaja disampaikan, karena tingginya kebutuhan rumah tangga pada saat lebaran sangat rentan untuk menggunakan dana bantuan dari pemerintah. 

"Nah ini nanti Insya Allah pada akhir Mei atau awal Juni mendatang, bansos dari Kemensos tersebut akan kembali cair," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan, khusus di wilayah Trenggalek, jumah penerima Bansos PKH dari Kemensos mencapai 17.911 KPM dengan nominal anggaran Rp33,85 miliar. 

"Sedangkan untuk beras sejahtera atau rastra jumlah penerimanya mencapai lebih dari 58 ribu keluarga anggaran mencapai Rp80,3 miliar," katanya saat di Trenggalek. 

Lebih lanjut Harry menambahkan, penerimaan bantuan dari pemerintah pusat tersebut saat ini lebih ketat dan melalui mekanisme yang jelas. Salah satunya dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu tersebut juga bisa digunakan untuk mengakses beberapa bantuan, mulai dari PKH, Rastra, pupuk bersubsidi maupun beberapa jensi bansos yang lain. 

Bahkan kartu yang teritegrasi dengan perbankkan tersebut nantinya juga bisa dijadikan satu dengan program penyaluran bantuan serupa dari pemerintah daerah di tingkat kabupaten maupun provinsi. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon