Mensos Apresisasi Program Gertak Untuk Atasi Kemiskinan di Trenggalek


Trenggalek - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi program Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak) yang jalankan Pemkab Trenggalek untuk menanggulangi masalah kemiskinan. 

"Inovasi yang dilakukan daerah-daerah luar biasa, seperti halnya Gertak di Trenggalek ini. Kita melihat ke bawah supaya mengetahui kondisi sekitar terkait masalah sosial utamanya kemiskinan, serta mencarikan solusi," katanya. 

Gerakan tersebut dinilai cukup ampuh untuk menangani persoalan kemiskinan dan problematikanya dengan cara gotong royong dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Sehingga penangananya bisa dilakukan lebih cepat. 

"Ternyata ini memunculkan kekuatan yang luar biasa, tadi dilaporkan untuk satu bulan mampu menampung dana zakat dari para PNS (Pegawai Negeri Sipil) sudah terkumpul Rp400 juta lebih," ujarnya. 

Pihaknya yakin, komitmen yang terjalin antara pemerintah daerah dengan lintas instansi terkait serta relawan peduli kemiskinan akan membawa dampak yang cukup baik untuk penanggulangan masala sosial di Trenggalek. 

Yang menarik lanjut Khofifah, di posko Gertak yang baru ia diresmikan terdapat sistem informasi yang lengkap dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Masyarakat bisa langsung mengakses pusat informasi untuk memberikan laporan melalui aplikasi maupun datang langsung ke posko yang telah ditentukan. 

"Di Trenggalek ini ada sedekan informasi, jadi kalau misalkan kita tidak bisa memberikan bantuan berupa uang, minimal kita bisa membantu menyampaikan informasi jika di sini ada orang terlantar, ada gizi buruk dan lain sebagainya," ujarnya. 

Lebih lanjut Ketua Umum Muslimat NU ini berharap, program yang dicanangkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Emil-Arifin bisa berjalan dengan baik, sehingga akan mempercepat untuk menurunkan angka kemiskinan. 

"Kalau di Trenggalek ada Gertak, di Bangka ada program namanya Buser Putus Sekolah, jadi ada tim khusus yang bertugas mencari anak-anak putus sekolah untuk diikutkan dalam pendidikan penyetaraan kejar paket. INi harus kita dorong bersama-sama agar SDM Indonesia bagus," imbuhnya. 

Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan, program Gertak yang dirintis sejak awal kepemimpinannya telah mulai dirasakan oleh masyarakat. 

"Kami tidak ingin masyarakat miskin itu dalam posisi terbawah, tapi mereka justru menjadi prioritas," katanya. 

Lebih lanjut wakil bupati termuda ini mengaku, saat ini program tersebut telah memiliki posko yang memadai dan terintegrasi dengan sejumlah instansi terkait, mulai dari BPJS,  Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, maupun Fasilitator PKH Kementerian Sosial. 

"Ini sebetulnya adalah kantor wakil bupati, kemudian kami ubah menjadi posko Gertak. Di sini juga kami siapkan ambulan, jika sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat. Warga yang mau melapor silakan datang, tidak usah takut," katanya. 

Pria yang akrab disapa Ipin ini mengaku juga menggandeng beberapa perusahan dan BUMN untuk membantu pengentasan kemiskinan melalui program corporate social responsibility (CSR). 

"Di Trenggalek ini beberapa komunitas media sosial juga cukup aktif untuk melakukan aksi sosial, salah satunya IST, mereka melakukan bedah rumah, pendampingan sosial dan lain sebagainya," ujarnya. 



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon