WARGA BANYON GELAR UPACARA ADAT MAES AGUNG 100 TUMPENG


Trenggalek - Ratusan warga Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur  menggelar upacara adat "Maes Agung", dalam tradisi ini warga mengarak 100 tumpeng keliling desa, yang kemudian diperebutkan oleh ribuan pengunjung wisata Bukit Banyon.

sebelum dikirab, 100 tumpeng lengkap dengan aneka sayur mayur dan ayam lodho  tersebut terlebih dahulu di kumpulkan di mata air desa. Selain tumpeng berukuran kecil juga terdapat sebuah tumpeng raksasa.

Ketua Panitia Maes Gaung, Samsul Maarif mengatakan, 100 tumpeng selanjutnya dikirab menuju puncak Bukit Banyon yang diikuti oleh ratusan warga setempat. Kegiatan yang baru pertama digelar ini mendapatkan sambutan meriah dari ribuan warga Trenggalek. 

"Sejak pukul 4.00 WIB para pengunjung sudah memadati puncak Bukit Banyon," kata ketua Panitia Maes Agung, Samsul Ma'arif. 

Sesampai di puncak bukit, aneka tumpeng dari berbagai jenis ini langsung didoakan oleh sesepuh desa dan selanjutnya menjadi rebutan oleh ribuan pengunjung. Warga mengaku sedang bisa mengikuti upacara adat ini, selain menikmati keindahan alam juga sekaligus mendapatkan tumpeng gratis.

"Lumayan, bisa buat sarapan ramai-ramai," kata salah seorang pengunjung, Gatut.

Sementara itu Samsul Maarif menjelaskat, tradisi ini sengaja digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat di desanya, atas dibukanya akses jalan yang menghubungkan antara kampung Banyon dengan pusat pemerintahan desa serta jalan tembus menuju Kecamatan Watulimo. 

Dijelaskan, sebelumnya kampung Banyon merupakan salah satu wilayah terpencil di Kecamatan Gandusari, bahkan untuk mengaksesnya, warga harus memutar dan melalui desa lain. "Alhamdulillah sekarang sudah ada jalan utama yang relatif bagus, meskipun masih berupa cor beton, namun sudah bisa dilalui oleh sepeda motor maupun mobil," ujarnya.

selain itu, upcara adat Maes Agung juga akan dijadikan ikon wisata baru di Kabupaten Trenggalek dan menjadi daya tarik tersendiri di kawasan wisata Bukit Banyon, Widoro. "Rencananya agenda seperti ini akam kami gelar rutin setiap tahun," pungkasnya. 

IBAS SALURKAN BANTUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR



Trenggalek - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edhie Baskoro Yudhoyono memanfaatkan masa reses akhir tahun ini dengan menyambangi daerah pemilihannya di Trenggalek, Jawa Timur.

Dalam kunjungannya, Ibas melakukan serangkaian kegiatan selama sehari penuh. Agenda pertama yang dilakukan anggota komisi X DPR RI ini adalah menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Aula Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu. 

Ratusan masyarakat dari berbagai elemen tampak antusias mengikuti agenda kegiatan tersebut, mulai awal hingga hingga akhir acara. Sementara itu dalam pemaparannya, Edhie Baskoro meminta masyarakat benar-benar mengimplementasikan makna dari empat pilar kebangsaan, mulai dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Eka dan NKRI. 

"Karena menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Pancasila maupun Undang-undang Dasar, maka bangsa Indonesia tidak akan terpecah belah, meskipun terdiri dari berbagai suku, agama maupun ras," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyaraat untuk tetap menjaga kerukuran dan tidak saling menjelekkan meskipun tidak satu aliran maupun golongan. Ibas mengaku prihatin dengan isu-isu SARA dan intoleransi yang akhir-akhir ini muncul.

Usai menggelar sosialisasi, suami Alya Rajasa ini langsung melakukan peninjauan langsung pelaksanaan program PPIP di Desa Gamping, Kecamatan Suruh. Wakil rakyat dari daerah pemilihan VII Jawa Timur ini ingin memastikan, program dari pemerintah pusat tersebut benar-benar direalisasikan dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas.

"Kami adalah lembaga kontrol, tentunya apa saja program dari pemerintah akan kami kawal, sehingga bisa dirasakan  manfaatnya oleh masyarakat," imbuh Ibas. 

Agenda reses dilanjutkan dengan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMP Negeri I Trenggalek. Acara yang dihadiri seluruh sekolah penerima bantuan, Ibas memberikan saran dan masukan bagi siswa maupun sekolah-sekolah yang menerima alokasi bantuan.

"Kami mohon, bantuan yang diterima dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pendidikan, jangan sampai disalah gunakan, ini semua adalah upaya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa," katanya. 

Menurutnya, sesuai dengan amanah Undang-undang, besaran alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) minimal 20 persen perlu mendapatkan perhatian dan pengawalan yang serius oleh seluruh elemen masyarakat, sehingga tujuan utama pendidikan bisa tercapai.

"Apapun nama program itu, asalkan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan perlu kita dukung, karena program antara pemerintahan sebelumnya dan sekarang banyak yang mengalami pergantian nama, namun pada intinya sama," imbuhnya.   

Dalam kunjungan kerjanya ini, Ketua Fraksi Demokrat ini jug menyempatkan diri untuk memberikan bantuan langsung air bersih kepada ratusan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak yang mengalami kekeringan. 

"Tentunya kami sangat prihatin dengan apa yang dirasakan masyarakat korban kekeringan, semoga ini bisa meringankan beban mereka (warga)," pungkas Edhie Baskoro Yudhoyono.