ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA

ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA

ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA 

Trenggalek - Tingkat keterpilihan dan eletabilitas suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianto Dardak beserta pasangannya dalam pilkada Trenggalek, Jawa Timur diprediksi mencapai 77 persen atau jauh melampuai rival politiknya Koliq-Priyo Handoko yang hanya 23 persen.

Prediksi tersebut sesuai dengan hasil survey yang dilakukan konsultan politik PDI Perjuangan Jawa Timur, Surabaya Consulting Group (SCG). Dalam riset yang dilakukan di 14 kecamatan dengan jumlah responden 400 orang, pasangan nomor urut dua itu mampu unggul di seluruh kecamatan. 

"Beberapa kecamatan yang menjadi basis kemenangan antara lain adalah Kecamatan Durenan, Bendungan, Panggul, Trenggalek, Tugu dan Pule," kata Direktur Eksekutif SCG, Didik Prasetyono di Kantor DPC PCI Perjuangan Trenggalek.

Sementara itu pasangan Kholiq-Handoko tampak memberikan perlawanan yang cukup signifikan di Kecamatan Kampak dan Menjungan. Namun hal itu menurut Didik tidak terlalu berdampak signifikan terhadap hasil total di tinkat kabupaten. 

Dijelaskan, variabel penting tingginya keterpilihan Emil-Arifin akibat dipersepsikan oleh masyarakat sebagai pasangan calon yang dekat (81%) dan disukai rakyat (84%), juga 73% responden menganggap pasangan ini lebih mampu dan lebih pandai dalam membawa perubahan bagi Trenggalek.

Survey yang dilakukan melalui metodologi random sampling dengan MoE (margin of error) di 2.1% ini, juga berhasil memotret beberapa hal menarik dalam proses pilkada Trenggalek 2015, salah satunya adalah tingkat kesadaran politik yang cukup tinggi, di atas 80 persen.

"Meskipun sosialisasi KPU dirasa masih kurang, namun para responden menyatakan agan menggunakan hak pilihnya. Sedangkan ketidakhadiran pemilih ke TPS diprediksi hanya akan dilakukan oleh pemilih yang berada di luar kota," ujarnya.

sementara itu disinggung terkait pengaruh politik uang (money politic) dalam pemilihan bupati Trenggalek, mantan komisioner KPU Jawa Timur ini mengakui ada pengaruhnya terhadap pergerakan suara. Meski demikian hal itu tidak berpengaruh besar terhadap hasil pemilihan secara menyeluruh.

"Angkanya sebetulnya ada, akan tetapi tidak bisa kami sampaikan kepada teman-teman wartawan, karena menjadi kajian internal dari PDI Perjuangan dan tim pemenangannya," imbuhnya.

Didik mengklaim hasil survey yang dilakukan memiliki tingkat akurasi yang tinggi, pihaknya mengaku meskipun dibayar oleh PDI Perjuangan Jawa Timur, lembaganya tetap melakukan riset secara profesional dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. 

Terkait hasil riset tersebut, calon Bupati Trenggalek yang diusung PDi Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Gokkar dan PAN, Emil Elestianto Dardak mengaku bersyukur, pihaknya akan menggunakan hasil survey tersebut sebagai salah satu bahan evaluasi untuk mengatur strategi dalam pemenangan pilkada.

"Kebetulan latar belakang saya adalah akademisi tentunya tahu betul bagaimana mereka bekerja, untuk mematngkan itu kami juga memiliki dua lembaga survey lain yang juga melakukan riset di Trenggalek ," katanya.