PERSYARATAN ADMINISTRASI BACABUP TRENGGALEK LENGKAP

Trenggalek - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek memastikan, seluruh pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Trenggalek yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah sembilan Desember mendatang telah melengkapi kekurangan persyaratan administrasi pada masa berbaikan dokumen. 

Komisioner KPU Trenggalek, Nurani Soyomukti mengatakan, kekurangan dokumen persyaratan tersebut dipenuhi oleh kedua pasangan bakal calon selama dua hari terakhir. Menurutnya pasangan Emil Elistianti Dardak-Mochammad Nur Arifin menyerahkan kekurangan berkas pada Kamis, 6/8, sedangkan pasangan Kholiq-Priyo Handoko menyetorkan kekurangan persyaratan administrasi pada hari terakhir, Jumat, 7/7.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan awal, seluruh kekurangan telah lengkap dan sesuai dengan persyaratan," katanya.

Lanjut dia, beberapa persyaratan yang dilengkapi oleh para kandidat peserta pemilihan bupati dan wakil bupati tersebut diantaranya, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), pas foto, surat keterangan belum pernah dipidana ,serta surat keterangan tidak dalam keadaan pailit. "Selain itu juga ikut diserahkan, rekening dana kampanye, foto kopi ijazah serta beberapa dokumen lain," ujarnya Nurani di Media Center KPu Trenggalek.

Tahap selanjutnya, tim pokja pencalonan KPU Trenggalek akan melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh berkas pendaftaran yang disetor ke KPU, pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memastikan keaslian dan keabsahan setiap dokumen yang dilampirkan. "Sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan, tapi untuk yang perbaikan kan belum,".

Mantan aktifis kampus ini mengaku, apabila dalam pemeriksaan ulang masih ditemukan adanya kekurangan berkas maupun dokumen yang tidak sah, maka KPU Trenggalek akan mempertimbangkan untuk tidak meloloskan bakal calon yang bersangkutan untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati, mengingat masa perbaikan telah ditutup.  

Sementara itu, salah seorang ik sukses pasangan Khgoliq-Priyo Handoko, Puji Handi mengaku, telah menyerahkan seluruh berkas yang disyaratkan ke KPU Trenggalek. Pihaknya sengaja menyerahkan kekurangan berkas bakal calon bupati pada hari terakhir, karena harus menunggu beberapa dokumen pendukung yang masih dalam proses pengajuan. "Alhamdulilklah hari ini (Jumat) sudah lengkap," katanya.

Pemilihan bupati dan wakil bupati Trenggalek diprediksi hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Kholiq-Priyo Handono yang diusung PKB, serta pasangan Emil Elistianto Dardak - Mochammad Nur Arifin yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra dan Partai Demokrat. 


KEJAKSAAN TRENGGALEK EKSEKUSI DOKTER NOTO

Trenggalek - Kejaksaan Negeri Trenggalek, Jawa Timur mengeksekusi mantan Direktur Utama RSUD dr Soedomo Trenggalek, Noto Budianto ke Rumah Tahanan Negera (Rutan) Kelas IIB Trenggalek setelah kasus pengadaan obat yang membelitnya berkekuatan hukum tetap.

Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Trenggalek, Mohammad Adri mengatakan, Noto Budianto kini harus menjalani proses pemidanaan selama satu tahun, sesuai dengan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya dan dikuatkan dengan putusan banding Mahkamah Agung (MA).

"Putusan banding yang kami ajukan turun tanggal 6 Juli 2015, dalam amar putusannya, Mahkamah Agung tidak menambah hukuman denda kepada dokter Noto Budianto," katanya.

Sebelumnya, perkara korupsi tersebut berlanjut hingga ke Mahkamah Agung, setelah kejaksaan tidak terima dan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Tipikor Surabaya yang menjatuhkan vonis terhadap mantan direktur RSUD dr Soedomo, tanpa disertai hukuman denda. "Kalau tuntutan jaksa ada denda senilai Rp50 juta," ujarnya.

Kasus dugaan korupsi obat senilai Rp6,8 miliar terjadi pada tahun 2011/2012 lalu. Pada pelaksanaannya, pihak kontraktor memberikan komisi kepada pihak rumah sakit sebesar Rp 98 juta, namun, uang yang seharusnya masuk rekening Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soedomo Trenggalek itu, ternyata dialihkan ke rekening lain.

Selanjutnya dr Noto Budianto mengembalikan uang sebesar Rp 98 juta setelah polisi mulai melakukan penyelidikan perkara tersebut. Kepolisian tetap melanjutkan kasus tersebut, karena pengembaliah uang tidak serta merta menghapus tindak pidana yang dilakukan. 

TABRAK HARAPAN JAYA, MPU RINGSEK TAK BERBENTUK


Trenggalek - Sebuah angkutan umum jenis MPU di Trenggalek, Jawa Timur ringsek setelah bertabrakan dengan bus Harapan Jaya jurusan Surabaya-Trenggalek, di Jalan Raya Kranding Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Akibat kejadian ini sopir MPU mengalami patah kaki, sedangkan satu-satunya penumpangnya mengalami luka akibat pecahan kaca. 

Menurut salah seorang saksi mata, Suwito, kejadian ini kejadian ini bermula saat MPU nomor polisi AG 476 UR, yang dikemudikan Kalim, warga Desa Bono, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung melaju dari arah Trenggalek menuju Tulungagung dengan membawa seorang penumpang, Salimah, warga Durenan, Treggalek. 

Saat sampai di depan pusat jajanan Kranding, tiba-tiba as kemudi mobilnya patah, akibatnya, Kalim tak mampu lagi mengendalikan laju kendaraannya, sehingga bertabrakan dengan Bus Harapan Jaya nomor polisi AG 7004 US, yang dikemudikan Gatot Supriyadi, warga Ngadiluwih, kediri yang saat itu melaju dengan kepatan tinggi dari arah berlawanan.

"Saat kejadian memang posisi MPU agak nyelonong ke lajur kanan dan begitu tabrakan mobil MPU langsung penyok tak berbentuk," ujarnya.

Mengetahui adanya kecelakaan tersebut, sejumlah warga yang ada disekitar lokasi kejadian langsung berhamburan keluar rumah untuk melakukan pertolongan. Sang sopir yang terjepit langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah kaki.

"Untuk penumpangnya MPU juga dibawa ke rumah sakit, karena mengalami luka akibat pecahan kaca," ujar Suwito.

Peristiwa yang terjadi di jalan nasional tersebut mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Trenggalek maupun Tulungagung.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio Budi Santoso mengatakan, dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan yang melibatkan dua angkutan umum tersebut diduga kuat akibat patahnya as kemudi MPU. 

Pihaknya mengaku masih akan melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk memeriksa kelengkapan dokumen uji kelayakan yang dimiliki MPU. 

"Akan kami lihat apakah MPU ini sebetulnya masih layak jalan atau tidak, terlebih untuk angkutan umum," ujarnya. 

Di sisi lain, untuk menghindari aksi amuk massa seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu, armada Bus Harapan Jaya yang terlibat kecelakaan langsung diamankan di Mapolres Trenggalek. 

POLISI CIDUK TUJUH PELAKU PENGEROYOKAN

Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur mengamankan tujuh pelaku pengeroyokan sejumlah pemuda yang terjadi di depan SMP Negeri I Trenggalek, para pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa ada perlawanan.

Kepala Polres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya, melalui Kasubbag Humas, IPDA Adit SUparno mengatakan, ketujuh pelaku yang berhasil diamankan tersebut masing-masing, FM (19), Warga Desa Gondang, Kecamatan Tugu, BYP (19), warga Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, FD (19) warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, AT (19), Warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek.

"Kemudian, AM (19), warga Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, YDF (19), Warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek dan AS (19) warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan," katanya.

Menurutnya, tujuh pemuda ini diduga kuat sebagai pelaku pengeroyokan empat kelompok pemuda yang sedang nongkrong di depan SMP Negeri I Trenggalek, Sabtu, 1 Agustus lalu. 

Lanjut Adit, saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, empat korban masing-masing CAS, RB, AS dan L sedang nongrong di depan SMP, pada saat yang bersamaan dari arah selatan melintas segerombolan pemuda yang mengendarai sepeda. Saat melintas tepat lokasi kejadian, beberapa korban mengeluarkan kata-kata yang menyinggung para pelaku.

"Para pelaku ini tidak terima dan akhirnya melakukan pengeroyokan hingga korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya," jelasnya. 

Tidak terima dengan aksi pengeroyokan tersebut, keesokan harinya, keempat korban melapor ke Polres Trenggalek. Dari laporan tersebut, tim buru sergap langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tujuh pelaku di rumahnya masing-masing.

Saat ini, para pemuda yang baru lulus SMA ini harus menjalani pemeriksaan intensi di kepolisian guna proses hukum lebih lanjut. Penyidik berencana menerapkan pasal 17o KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. 

JELANG PILKADA, RATUSAN LINMAS LATIHAN PENGAMANAN



Trenggalek - Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupat Trenggalek, sembilan Desember mendatang, ratusan anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari seluruh desa dan kelurahan mendapat pelatihan khusus pengamanan pilkada dari kepolisian setempat.

Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP Suprapto mengatakan, anggota Lintas dari 157 desa dan kelurahan tersebut, mendapat pelatihan khusus dalam mengamankan kotak suara hingga pengembalian hasil pemungutan suara ke tingkat desa dan kecamatan.

"Standar pengamanan yang benar itu seperti apa dan apa yang harus dilakukan pada kondis darurat, semua kami praktekkan bersama anggota Linmas," katanya.

Menurutnya, dalam proses pendirtribusian kotak suara dan logistik pemilihan kepala daerah dari kecamatan hingga ke tempat pemungutan suara harus mendapat pengawalan khusus dari anggota Linmas maupun pihak kepolisian.

Lanjut Suprapto, ada tiga skenario yang bisa dilakukan oleh masing-masing desa dalam mendistribusikan logistik pilkada, yakni menggunakan mobil, sepeda motor hingga jalan kaki. Skenario ini akan disesuaikan dengan medan di masing-masing wilayah. 

"Trenggalek ini medannya bermacam-macam, untuk kondisi medan yang sulit, bisa saja harus jalan kaki, pada posisi seperti itulah pengamanan tetap harus dijalankan," ujarnya.

Selain proses distribusi kotak suara dan pengiriman hasil pilkada, ratusan anggota linmas tersebut juga mendapatkan pelatihhan untuk menaklukkan perusuh atau pengacau jalannya pesta demokrasi. 

Beberapa anggota Linmas juga diminta untuk mempraktekkan secara langsung cara yang efektif dilakukan untuk melumpuhkan oknum warga yang akan menganggu jalannya pemungutan maupun penghitungan suara. "Karena Linmas tidak boleh memegang borgol, maka kami latih cara melumpuhkan orang dengan menggunakan tingkat," ujar Prapto.

Menurutnya , pelatihan tersebut penting dilakukan , untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pesta demokrasi, mengingat pemilihan kepala daerah rawan terhadap kerusuhan maupun aksi protes dari pemilih dan pendukung calon. 

"Meraka (Linmas) adalah salah satu garda terdepan untuk mengamankan pilkada," imbuhnya.
 
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, sembilan desember mendatang kemungkinan besar akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan petahana, Kholiq-Priyo Handoko yang diusung PKB dan didukung beberapa parpol. Serta pasangan termuda se-Indonesia , Emil Elistianto Dardak-Mocahammad Nur Arifin, yang diusung lima partai politik, yakni Partai Demokrat, PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar dan PAN, yang didukung sejumlah partai lain. 


KIRIM AIR BERSIH, PETUGAS BPBD TRENGGALEK NYARIS CELAKA

Trenggalek - Musim kekeringan yang melanda puluhan desa di Trenggalek, jawa Timur menjadi saat yang tersibuk bagi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dalam sehari para punggawa BPBD harus berjuang ekstra untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan. Bahkan tak jarang pasukan orange ini harus berjuang dengan maut, karena kondisi medan yang dilalui cukup ekstrim.

Sejak pagi, sejumlah tim BPBD Trenggalek tampak sibuk memeprsiapkan armada mobil tangki yang digunakan untuk mendistibusikan bantuan air bersih ke belasan desa yang mengalami krisis air parah. Setelah mengisi air di hidran milik PDAM, truk tangki bantuan presiden tersebut langsung meluncur menuju Desa Bogoran, Kecamatan Kampak.

Salah seorang petugas BPBD Trenggalek, Eko Cahyanto mengatakan, untuk mengirimkan bantuan air bersih, ia dan sejumlah rekannya harus berjuang keras menuju lokasi, mengingat sebagian besar jalur yang dilalui adalah kawasan pegunungan, dengan kondisi jalan yang berliku dan berbahaya.

"Salah satunya di Desa Bogoran ini, banyak sekali tanjakan dan turunan tajam yang harus kami lalui," katanya. 

Dari beberapa kali melakukan pengiriman, armada tangki yang digunakan nyaris mengalami kecelakaan karena tidak kuat meniki tanjakan. Sejumlah petugas yang ada di dalam mobil pun terkejut dan berusaha menyelamatkan armada tersebut dengan mengganjal ban mobil dengan batu.

"Akhirnya kami meminta bantuan kepada warga sekitar dan mobil ditarik ke atas dengan menggunakan tali secara beramai-ramai," ujarnya.  

Tak hanya itu, saja medan yang sulit, sejumlah petugas distribusi air terpaksa harus menginap di beberapa lokasi agar bisa maksimal dalam menyalurkan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan. "Di wilayah Paggul kami harus menginap tiga hari," tambahnya.

Meskipun harus menemui berbagai kendala, Eko dan rekannya tetap menjalankan tugas sebagaimna mestinya, agar warga bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 

Menurutnya, saat ini terdapat 14 desa di Kabupaten Trenggalek yang mulai dikirimi bantuan air bersih, yang tersebar di empat kecamatan. Kecamatan tersebut masing-masing adalah Kampak, Suruh, Karangan dan dan Panggul. Diperkirakan, jumlah desa yang meminta bantuan akan semakin bertambah , mengingat saat ini belum mencapai puncak kekeringan.

"Yang paling penting warga bisa tercukupi kebutuhan airnya," tandas Eko. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Ahmad Zainuddin Mustofa mengatakan , di desanya terdapat lima RT yang mengalami kekeringan parah. Sebelum mendapat pasokan air dari pemerintah , warga setempat terpaksa mengambil air dari kawasan hutan yang kondisinya keruh dan nyaris habis . 

"Sumur-sumur warga sudah kering semua," ujarnya. 

Pihaknya berharap, bantuan air bersih tersebut bisa terus dilakukan hingga musim kekeringan usai, karena sangat dibutuhkan oleh ratusan kepala keluarga di desanya. 


POLISI TRENGGALEK BEKUK MALING SPESIALIS KONTER HP

Trenggalek - Tim Buru Sergap Kepolisian Resor Trenggalek , Jawa Timur berhasil menangkap seorang pelaku pencurian spesialis konter handphone yang sering beroperasi di wilayah Trenggalek.

Kapolres Trenggalek AKBP. I Made Agus Prasetya melalui Kasubbag Humas, Ipda Adit Uparno mengatakan, tersangka diidentifikasi bernama Sulaiman Suprapto , warga Desa Dimong, Kecamatan Madiun, kabupaten Madiun. Tersangka ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan.

Selain mengamankan tersangka, polisi menyita barang bukti, tiga buah telepon genggam, modem, obeng, kipas angin, serta sebuah mobil sedan, nomor polisi AG 1061 GU.

"Ini merupakan kerja keras dari satuan reskrim, yang melakukan penyelidikan selama kurang lebih dua pekan," katanya.

Menurutnya, tersangka yang ditangkap ini merupakan pelaku pencurian spesialis konter handphone yang telah tiga kali beroperasi di wilayah Trenggalek. konter terakhir yang disatroni pelaku adalah, Grand Cell yang berada di Desa kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Di lokasi tersebut, pelaku masuk ke dalam konter dengan membobol genting dan menguras puluhan handphone yang ada di dalam brankas.

"Jadi tersangka sudah siap dengan sejumlah alat termasuk obeng gedok, yang digunakan untuk membuka brankas," ujarnya.

Dari konter milik warga Tulungagung tersebut, tersangka berhasil menggondol puluhan telepon gengggam serta uang tunai jutaan rupiah. Konter lain yang ikut juga dibobol pelaku adalah Dunia Cellular, yang ada di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek serta Koperasi Kamulan di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan. "Dia belum pernah masuk penjara, tapu sudah berulang kali mencuri," katanya kepada sejumah awak media.

Adit menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut, guna memastikan ada atau tidaknya tersangka lain.  

sementara itu tersangka, sulaiman mengaku, barang-barang hasil curiannya tersebut telah dijual kepada penadah, dengan harga puluhan juta rupiah.  Menurutnya uang hasil penjualan barang curian tersebut digunakan untuk berfoya-foya, sedangkan sisanya dibelikan mobil sedan Hinda Civic, nomor polisi AG 1061 GU.

"Saya nekat mencuri karena sedang bertengkar dengan istri," kilahnya.

Akibat perbuatannya , kini tersangka harus mendekam di tahanan Polres Trenggalek dan dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.


AWAS!! HUTAN TRENGGALEK RAWAN KEBAKARAN

Trenggalek - Memasuki musim kemarau, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan di Trenggalek, Jawa Timur, perlu meningkatkan kewaspadaan, mengingat sebagian besar kawasan masuk kategori rawan kebakaran.

Wakil Kepala Administratur Perhutani KSKPH Kediri Selatan, Andi Iswindarto mengatakan, beberapa kawasan hutan yang rawan terbakar antara lain, hutan  Gunung Jaas, hutan Gunung Kuncung, Gunung Orak-arik, Gunung Kebo, Gunung Sawe serta kawasan hutan Surodakan. 

"Kerawanan ini terjadi, karena daun-daun di sekitar hutan kondisinya sangat kering, sehingga kalau terkena api bisa merembet ke mana-mana," katanya.

Menurutnya, dari pengalaman-pengalaman wilayah hutan yang rawan terbakar ini rata-rata justru kondisinya gundul atau hutan yang memiliki pohon masih kecil-kecil, sedangkan hutan yang yang ditanami pohon pinus cenderung relatif aman.

"Karena kalau hutan pinus itu ada aktifitas warga yang bertugas menyadap getah pinus, sehingga apabila terjadi kebakaran kecil bisa langsung diatasi," ujarntya kepada sejumlah wartawan.

Untuk meminimalisir hal tersebut pihaknya mengimbau, seluruh masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah maupun dedaunan kering yang ada di dekat kawasan hutan, maupun membuang putung rokok sembarangan.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi kebakaran hutan, Perhutani KSKPH Kediri Selatan telah membentuk Satauan Tugas Pengendalikan Kebakaran (Satgasdalkar), yang  tersebar di seluruh wilayah Trenggalek. Jumlah personil yang terlibat satuan tugas ini sebanyak 105 orang, diambilkan dari unsur perhutani yang bertugas di masing-masing RPH. 

Andi menjelaskan, satgas yang dibentuk ini siaga selama 24 jam penuh dan melakukan upaya pemadaman apabila ada kawasan hutan yang terbakar. Selain unsur internal perhutani, pihaknya juga melibatkan warga yang ada di sekitar kawasan hutan maupun Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). 

Lanjut dia, sistem pemadaman api yang digunakaan apabila terjadi kebakaran hutan di daerah pegunungan, dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan ranting dan desaunan basah yang ada di sekitar hutan. cara ini terpaksa dilakukan, karena medan yang sulit tidak memungkinkan satgasdalkar membawa peralatan pemadam kebakaran.

"Kami juga akan koordinasi dengan instansi terkait, mulai dari kepolisian,TNI, pemerintah maupun tim pemadam kebakaran," imbuhnya.

Perhutani berharap seluruh elemen masyarakat bisa bekerjasama untuk menjaga kawasan hutan dan sekitarnya, sehingga tidak terjadi kebakaran seperti tahun-tahun sebelumnya. "Yang paling penting agar jangan sampai kebakaran merembet hingga permukiman warga," pungkasnya. 


BERBURU "SUNRISE" DI BUKIT BANYON TRENGGALEK


Trenggalek - Kabupaten Trenggalek menyimpan ribuan pesona wisata alam yang memukau, salah satuyang saat ini banyak dikunjungi wisatawan adalah Bukit Banyon di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, yang menyajikan tiga keindahan alam sekaligus yakni, matahari terbit, matahari tenggelam dan pemandangan bagai di negeri atas awan. 

Bukit Banyon berada kurang lebih 10 Kilometer di sebelah selatan pusat Kota Trenggalek. Untuk menjangkau lokasi ini wisatwan tak perlu repot-repot jalan kaki, karena bisa dijangkau dengan sepeda, sepeda motor maupun kendaraan roda empat.

"Tapi tetap harus hati-hati, karena jalannya masih berupa cor beton," kata salah satu warga Desa Widoro, Shahroni Yusuf.  

Dari atas puncak bukit, pengunjung bisa menikmati eksotisme alam yang istimewa, hamparan awan putih yang menyelimuti perkampungan dan gugusan pegunungan yang ada di wilayah Trenggalek. berada di kawasan ini, seakan berada di negeri atas awan. Indahnya pemandangan Bukit Banyon, juga banyak dimanfaatkan oleh penggemar fotografi sebagai lokasi pengambilan foto. 

Yusuf mengatakan, selain pesona alam pegunungan, di kawasan Bukit Banyon ini, wisatawan juga bisa menyaksikan dengan langsung keindahan terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Sunrise bisa akan muncul dari sela-sela barisan pegunungan, sekitar pukul setengah enam pagi. "Untuk menikmati "sunrise" tersebut, anda harus berada di lokasi sejak pukul 5.00 WIB," katanya.

Tak hanya itu saja, dikala sore hari, tenggelamnya sang surya juga menjadi pemandangan yang mengagumkan, sunset di Bukit Banyon bisa disaksikan sekitar pukul setengah enam petang. Sang surya yang seharian menyinari bumi Trenggalek, akan tenggelam di peraduannya di balik barisan pegunungan. 

Lokasi Bukit banyon biasnya ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan. Hingga saat ini warga lokal meupun pemerintah daerah setempat belum menjadikan puncak Bukit Banyon sebagai kawasan wisata, sehingga pengunjung bisa dengan leluasa menyaksikan keindahan alam tanpa harus membayar tiket masuk. 

sementara itu, salah seorang pengunjung dari Blitar Aris Purwanto mengaku, penasaran dengan pemandangan alam Buit Banyon setelah melihat tayangan di salah satu televisi swasta. "memang luar biasa pemandangannya, dari lokasi ini kita bisa melihat Trenggalek," katanya.

Ia mengaku, cukup puas bisa mengunjungi banyon, bahkan sebelumnya beberapa temannya yang sempat menginap di puncak bukit dengan mendirikan tenda. "Kami berharap, awasan ini dikembangkan dan ada tambahan fasilitas, sehingga semakin asik," imbuhnya. 

Salah seorang perangkat Desa Widoro, Samsul Ma'arif mengatakan, kawasan kampung Banyon tersebut mulai ramai menjadi lokasi wisata warga sejak setengah tahun terakhir. Destinasi ini menyebar ke masyarakat luas setelah beberapa orang mengabadikan keindahan puncak Banyon dan menyebarkan melalui media sosial.

"Pengunjung tambah ramai, setelah beebrapa televisi nasional juga melakukan peliputan," ujarnya.

Pihaknya mengaku memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan Bukit Banyon sebagai lokasi wisata andalan. Namun rencananya tersebut harus disinkronkan dengan berbagai pihak termasuk Perhutani, mengingat lahan yang biasa dimanfaatkan untuk menikmati matahari terbit dibawah pengelolaan Perhutani. 

"Tapi yang jelas, tujuan kami, sedandainya dikembangkan mampu memnjadi motor penggerak roda perekonomian masyarakat di kampung Banyon," jelasnya.