BAWASLU JATIM : HONOR STAF PANWASLIH TRENGGALEK TERLALU KECIL

Trenggalek - Berlarut-larutnya persoalan anggaran Panwaslih Kabupaten Trenggalek memaksa Bawaslu Jawa Timur untuk turun tangan melakukan negosiasi dengan bupati setempat. 

Ketua bawaslu Jawa Timur , Sufianto mengatakan, dari hasil negosiasi dengan bupati dan jajaran terkait , pihaknya mengakui masih terdapat sejumlah persoalan anggaran yang belum mencapai kesepakatan .

"Kalau untuk anggaran secara umum Pak Bupati mengaku siap untuk mencukupi," katanya kepada sejumlah awak media. 

Salah satu persoalan  yang kini masih belum tuntas  adalah minimnya anggaran yang dialokasikan untuk staf non PNS Panwaslih dan Panwascam di seluruh Kabupaten Trenggalek .  Menurutnya dalam alokasi yang ditentukan pemerintah daerah , masing-masing staf non PNS hanya akan menerima honor Rp600 ribu/bulan .

"Alasannya disamakan dengan honor staf KPU dan honorer pemkab," ujarnya.

Sufianto menilai, besaran honor tersebut sangat tidak layak, mengingat beban kerja yang harus ditanggung cukup berat . Selain honor tersebut jauh dibawah upah minimum Kabupaten Trenggalek, yakni  Rp1,15 juta/ bulan. 

"Beban kerja para staf panwaslih ini cukup berat, bahkan bisa sampai malam hari," imbuhnya. 

Sementara itu ditemui terpisah , Bupati Trenggalek, Mulydi Wiryono menjelaskan, terkait anggaran penwaslih, pihaknya mengaku siap untuk mencukupi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 

Namun untuk besaran honor staf panwaslih non PNS, Bupati bersikukuh akan disesuaikan dengan honor staf KPU dan honorer Pemkab Trenggalek. Menurutnya besaran honor tersebut disesuaikan dengan aturan berlaku.

"Kami tidak berani menaikkan anggaran tanpa dasar yang jelas, kalau sampai demikian justru kami yang akan disalahkan," katanya, saat ditemui di Masjid Agung Trenggalek. 

Sementara itu berdasarkan data Bawaslu Jatim, dari total 19 kabupaten/kota yang menyelenggaran pemilukada serentak, hanya tinggal dua kabuaten yang belum belum menyelesaikan persoalan anggaran panwaslih . 

Dua kabupaten tersebut adalah Trenggalek dan Mojokerto. bahkan untuk Mojokerto hingga kini belum melakukan pendandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

POLRES TRENGGALEK FOKUSKAN PENGAMANAN JALUR MUDIK DAN OBYEK WISATA

Trenggalek - Kepolsian resor Trenggalek , Jawa Timur menyiapkan 320 personil gabungan untuk mengamankan arus mudik dan balik lebaran. Dalam  operasi ketupat ini polisi lebih memfokuskan pada pengaman jalur dan sejumlah lokasi wisata.

Kapolres  Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya mengatakan, 320 personil gabungan terdiri dari kepolisian, TNI, dinas perhubungan, Satpol PP, dinas kesehatan, radio lokal serta beberapa instansi lain. 

“Operasi Ketupat Semeru mulai berlangsung 10 hingga 25 Juli,” katanya, usai apel gelar pasukan di Alun-Alun Trenggalek.

Menurutnya, tim pengamanan lebaran tersebut akan disiagakan selama 24 jam penuh selama arus mudik dan balik lebaran.

Sedangkan untuk mendukung operasi ketupat, Kepolisian Trenggalek menyiapkan empat posko pengamanan dan dua pos pantau.

“Untuk pos pengamanan, diantara di Alun-alun kota, kemudian terminal, pertigaan Jarakan dan pertigaan Alga,” ujarnya.

Menurutnya, dalam pengamanan lebaran kali ini Polres Trenggalek  lebih memfokuskan diri untuk mengamankan jalur utama mudik yang rawan kecelakaan, mulai dari perbatasan Tulungagung hingga Kabupaten Ponorogo. 

“Termasuk di daerah-daerah sulit di kawasan pegunungan, ini perlu mendapat pengawasan,” imbuh Agus. 

 Orang nomor satu di Polres Trenggalek ini menambahkan, selain pengaman jalan raya, pihaknya juga akan melakukan pemantauan di sejumlah obyek wisata, mengingat  di wilayahnya banyak terdapat kawasan wisata, seperti Pasir Putih, Pantai Prigi Goa Lawa, Hutan Mangrove, Pantai Damas, Pantai Cengkrong serta beberapa obyek lainnya.

“Lokasi wisata di Trenggalek ini cukup banyak dan selalu ramai di kunjungi warga dari berbagai kota di Jawa Timur,” kata kapolres. 

I Made Agus Prasetya menjelaskan, selain pengamanan jalan raya dan obyek wisata, kepolisian juga menerjunkan anggota dari satuan lain, guna mengantisipasi kerawanan kriminalitas.

“Yang jelas, semua fungsi ikut dalam Operasi Ketupat Semeru 2015, sehingga tidak ada yang menganggur,” pungkasnya. 

PEMKAB TRENGGALEK SIAPKAN BUS GRATIS UNTUK MUDIK DAN BALIK LEBARAN


 

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek , Jawa Timur menyiapkan sejumlah armada bus gratis, untuk melayani ratusan pemudik asal Trenggalek dari wilayah Surabaya dan Malang .

 

Bupati Trenggalek , Mulyadi Wiryono usai apel gelar pasukan pengamanan lebaran mengatakan , armada bus gratis tersebut rencananya akan mengangkut sekitar 320 pemudik asal Trenggalek , yang selama ini bekerja di sejumlah kota besar di Jawa Timur.

 

"Ini merupakan program kerjasama antara pemerintah kabupaten dengan provinsi," katanya.

 

Menurutnya , dengan angkutan lebaran gratis tersebut , diharapkan akan mengurangi potensi kemacetan di jalan raya dan meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Mengingat selama ini banyak diantara warga yang nekat mudik menggunakan sepeda motor.

 

"Kalau semua naik sepede motor kan bahaya, resiko kecelakaannya sangat tinggi," ujarnya kepada sejumlah awak media.

 

Selain pada untuk  mudik , Pemkab Trenggalek juga akan melayani ratusan warga Trenggalek yang akan balik ke kota untuk kembali bekerja dengan menyediakan armada yang serupa.

 

Namun ,terkait armada gratis tersebut , Bupati Trenggalek belum menjelaskan secara rinci , hari maupun waktu keberangkatan. pihaknya mengaku masih akan berkordinasi dengan pihak terkait , utamanya dinas perbuhungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur .

 

Di sisi lain , Bupati Trenggalek mengimbau , selama perayaan lebaran , warga diminta untuk berhati-hati, dan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan rumah dan lingkungan masing-masing, agar terhindar dari tindak kejahatan , seperti pencurian maupun aksi kriminal lainnya .

 

"Jangan terburu-buru kalau mau berlebaran, sebelum keluar rumah pastikan jendela dan pintu terkunci dengan baik," pungkasnya. 



HORE, GAJI KE-13 PNS TRENGGALEK CAIR

Trenggalek - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, seluruh pegawai negeri sipil (PNS)  di lingkup Pemkab  Trenggalek bisa bernafas lega, pasalnya pemerintah daerah telah mencairkan gaji ke-13.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) kabupaten Trenggalek, Said  Maksum mengatakan , seluruh anggaran gaji ke-13 tersebut telah ditransfer ke rekening masing-masing pegawai pada minggu kedua bulan Juli ini. "Pencairannya setelah penerimaan gaji bulanan," katanya.

Menurutnya, nominal gaji ke-13 yang dibayarkan sama dengan jumlah gaji rutin, sedangkan jumlah total anggaran gaji tambahan untuk ribuan PNS tersebut mencapai lebih dari Rp400 juta. 

Dengan gaji ke-13 ini maka jumlah penerimaan honor para pegawai bulan ini menjadi dobel, yakni gaji rutin dan gaji ke 13. Dengan itu, Said berharap seluruh PNS bisa mencukupi kebutuhan untuk perayaan hari lebaran. 

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Trenggalek, Yuli Priyanto mengingatkan, agar seluruh PNS lebih cermat dalam tidak terlena dalam membelanjakan uangnya untuk berlebaran. 

"Jangan sampai belum tanggal muda tapi uang sudah habis," Ujar Yuli.


H-7 JALUR MUDIK TRENGGALEK HARUS BERSIH

KBR, Trenggalek - Menjelang arus mudik lebaran, sejumlah ruas jalan utama di Trenggalek, Jawa Timur masih terganggu material pembangunan jalan maupun saluran. Terkait kondisi tersebut Bupati Trenggalek meminta, seluruh jalur mudik harus bersih maksimal H-7 lebaran.

Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono mengatakan, pembersihan material yang ada di bahu jalan tersebut diakukan agar tidak menganggu arus lali lintas selama musim mudik lebaran. 

Terlebih, saat ini jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo, Trenggalek dan Tulungagung menjadi favorit pemudik dari wilayah Jawa Tengah, Jakarta maupun Jawa Barat, melalui jalur selatan.

"Pokoknya H-7 harus bersih, apapun caranya, material-material yang ada dibahu jalan harus bersih," katanya. 

Sementara itu, Petugas Dirjen Binamarga wilayah Trenggalek, Hari Basuki Widodo mengaku siap untuk melakukan pembersihan seluruh jaur utama yang saat ini dilakukan perbaikan. Menurutnya, saat ini binamarga sudah mulai mengurangi aktiftas pekerjaan, diharapkan pada H-7 nanti, jalur utama di Trenggalek telah bersih dan siap untuk dilalui pemudik.

"Mulai perempatah Kedunglurah kebarat sampai 1,7 kilometer, sekarang sudah mulai dikurangi kegiatannya, tinggal merapikan saja," ujarnya.    

Hari menambahkan, di sepanjang jalan nasional yang yang ada di wilayah Trenggalek, terdapat 1,7 kilometer yang saat ini sedang dilakukan perbaikan jalan maupun saluran air. Ruas tersebut berada di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan.

Rencananya, selama arus mudik, pihaknya akan menghentikan seluruh pekerjaan, sedangkan untuk pengaspalan jalan akan dilaksanakan setelah lebaran.

MULAI H-5 LEBARAN, TRUK ANGKUTAN NON SEMBAKO DILARANG BEROPERASI

Trenggalek - Mulai H-5 lebaran Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur melarang seluruh jenis angkutan truk non sembako beroperasi di jalur-jalur utama utama mudik, guna meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalulintas.

Kapolres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya, melalui Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Ipda Adit SUparno mengatakan, larangan operasional truk angkutan tersebut berlaku berlaku selama sembilan hari, hingga H+3 lebaran.

"Kebijakan ini merupakan hasil koordinasi Kapolres dan Kasatlantas Trenggalek dengan Kapolda Jawa Timur," katanya.

Menurutnya, pembatasan operasional ini tidak berlaku untuk truk yang mengangkut sembilan bahan pokok, seperti beras, sayur mayur maupun gula. Pengecualaian ini dilakukan karena bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan primer untuk masyarakat.

Adit menjelaskan, dengan pemberlakukan larangan ini, diharapkan arus lalu lintas selama musim mudik lebaran bisa berjalan dengan lancar dan tidak timbul kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. "Karena biasanya truk-truk besar, biasanya jalannya lamban, sehingga berpotensi menghambat arus kendaraan para pemudik," ujarnya.

Beberapa jalur utama mudik di Trenggalek yang diberlakukan kebijakan tersebut antara lain, jalur Trenggalek-Ponorogo, Trenggalek-Tulugangung, Treggalek-Pacitan, Trenggalek-Watulimo dan Trenggalek-Bendungan. "Termasuk juga untuk jalur yang menghubungkan Trenggalek dengan Kecamatan Kampak dan Munjungan," rincinya.

Juru bicara Polres Trenggalek ini mengaku, kepolisian akan melakukan pemantauan secara penuh, pada jalur-jalur utama mudik. Pihaknya mengancam akan menindak tegas kepada pengemudi truk yang nekat beroperasi selama arus mudik berlangsung.

Setiap truk yang melanggar akan dilakukan penilangan dan ditahan kendaraannya hingga batas waktu pelarangan diberlakukan. "Ini adalah kebijakan untuk kepentingan bersama, sehingga semua masyarakat harus menaati," pungkasnya.

 

PENYERAPAN APBD TRENGGALEK 2015 RENDAH

Trenggalek - Memasuki semester ke dua, prosentase penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 2015 baru mencapai 30,8 persen. 

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Trenggalek, Said Maksum mengatakan, dari total APBD Trenggalek sebesar Rp1,6 Triliun, hingga kini terserap Rp498 Miliar. Penyerapan paling banyak terjadi pada belanja pegawai atau gaji para PNS serta belanja hibah. 

"Sedangkan untuk penyerapan terendah ada pada belanaj modal, khususnya pembangunan infrastruktur dan gedung," katanya.

Menurutnya, angka serapan yang masih berkisar pada angka 30 persen tersebut dinilai masih normal, karena biasanya akan mengalami perkembangan pesat setelah memasuki semester kedua. Hal ini terbukti pada akhir Juni jumlah anggaran yang terserap baru mencapai 25 pesen, namun setelah sepekan memasuki semester kedua, meningkat menjadi 30,8 persen.

Said menjelaskan, rendahnya penyerapan anggaran pada belanja modal rutin terjadi setiap tahun, karena harus melalui proses yang panjang, termasuk tahapan lelang dan pelekasnaan pekerjaan. "Sehingga pada semester awal itu biasanya masih berkutat pada proses lelang, sehingga belum membutuhkan anggaran banyak," ujarnya kepada wartawan.

Lanjut dia, khusus untuk belanja modal biasanya akan terjadi penyerapan secara besar-besaran pada tiga bulan menjelang berakhirnya masa anggaran, hal ini terjadi, karena proses pekerjaan telah memasuki tahap akhir dan waktunya pencairan anggaran.

Selain itu sebagian besar kontraktor, biasanya enggan mencairkan anggaran per termin, namun dijadikan satu setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan."Namun kami harap tahun ini tidak demikian," imbuh Said.

Terkait masih minimnya penyerapan APBD 2015, BPKAD berharap, Tim Evaluasi Pengendalian dan Penyerapan Realisasi (Tepra), segera melakukan langkah dengan menganalisa hambatan-hambatan yang terjadi selama masa penggunaaan anggaran. Sehingga instansi terkait bisa segera diambil langkah cepat terhadap persoalan tersebut.

"Sebelumnya Tepra sudah menemukan adanya beberapa persoalan yang menganggu pelaksanaan anggaran, salah satunya di ULP, akibat minimnya tenaga ahli yang bersertifikasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, prosesntase penyerapan di Pemkab Trenggalek tahun ini masih relatif lebh bagus dibanding dengan beberapa derah lain, karena sesuai dengan evaluasi dengan kementerian dalam negeri, rata-rata penyerapan anggaran di daerah masih kurang dari 30 persen.

"Bukannya mengelak, tapi ini fakta dan kami akan berusaha semaksimal mungkin agar penyerapan anggaran di Trenggalek bisa maksimal," katanya.

Menurutnya, serapan anggaran yang baik, akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, karena menyangkuat berbagai sektor, termasuk pembangunan sarana dan prasarana umum. 

ASIKNYA BELAJAR MENGAJI BERSAMA POLWAN CANTIK


Trenggalek - Belajar mengaji bersama Ustadz maupun Ustadzah adalah hal yang biasa, tapi bagaimana rasanya jjika yang mengajar adalah para polwan cantik. Hal inilah yang kini sedang dilakukan Polres Trenggalek, jaa Timur.

Momen bulan puasa ramadhan dimanfaatkan jajaran PolresTrenggalek ,dengan menggelar berbagai kegiatan bertema religi , salah satunya adalah ,roadshow polwan mengajar mengaji , yang dilaksanakan di sejumlah Taman Pendidikan Al-Qur'an atau TPQ yang ada di wilayah Trenggalek .

Para polwan yang biasanya mengatur lalu lintas maupun menangani berbagai kasus kejahatan , kini harus berhadapan dengan puluhan anak-anak TPQ.

Dengan serius dan telaten, sejumlah polisi wanita dari berbagai kesatuan ini membing anak-anak TPQ untuk belajar membaca Al-Qur'an.

Kepala bagioan Perencanaan PolresTrenggalek , AKP Siti Munawaroh menjelaskan, kegiatan polwan mengajar mengaaji ini dilakukan rutin seminggu dua kali , selama bulan ramadhan.

"Jadi kami keliling ke beberapa TPQ yang ada di Trenggalek," katanya.

Pihaknya berharap , dengan program tersebut , anggota polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat , sekaligus mengabdikan ilmu yang dimiliki dalam bidang keagamaan.

Kehadiran aparat penegak hukum di lembaga pendidikan keagamaan ini mendapat sambutan meriah dari para santri .

sejumlah santri mengaku cukup senang diajar mengaji oleh para polisi . bahkan beberapa diantara mereka rela mengantre agar bisa mengaji bersama polwan.

"Senang sekali bisa mengaji bersama mbak-mbak polwan, mereka juga ramah-ramah," kata salah satu santri TPQ Masjid Taqwa Trenggalek, Bayu.

Bayu mengungkapkan, baru kali ini belajar mengaji bersama para anggota polisi. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar di TPQ-nya.

Sementara itu , salah seorang ustadzah TPQ Masjid Taqwa, Sukarti, menngapresiasi langkah PolresTrenggalek yang meluncurkan program polwan mengajar mengaji.

Menurutnya kegiatan ini merupakan langkah cerdas kepolisian untuk menjadi mitra masyarakat dan sabat anak. pihaknya berharap program ini bisa terus berjalan dalam periode mendatang .

"Kami betul-betul bangga dan senang dengan keharidan para polisi ini, anak-anak kami juga sangat antusias sekali," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Rencananya , kegiatan polwan mengajar ngaji ini akan dilaksanakan sore hari hari hingga mejelang berbuka puasa, selama sebulan penuh selama bulan suci ramadan . polisi menjamin program tersebut tidak menganggu tugas utama kepolisian.

GOLKAR TRENGGALEK DILAMAR TIGA CAKADA

Trenggalek - Tiga tokoh yang digadang-gadanga akan maju sebagai calon Bupati Trenggalek, periode 2015-2020 ramai-ramai mendaftar dalam penjaringan calon kepala daerah (cakada) yang diselenggarakan Partai Golongan Karya (Golkar).

Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek, Wakidi, senin mengatakan, tiga tokoh yang meramaikan penjaringan cakada tersebut antara lain, Ketua DPC PKB Trenggalek, Kholiq, Suami artis Arumi Bachsin, Emil Elistianto Dardak dan pengusaha muda, Mochammad Nur Arifin.

"Alhamdulillah, ternyata Partai Golkar masih dilirik para calon bupati. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan seleksi, hingga ada peentuan rekomendasi," katanya.

Pengusaha gaek ini menjelaskan,  untuk tahap berikutnya, tim penjaringan cakada akan menggodok nama-nama yang masuk tersebut melalui kajian dan analisa internal, guna mengetahui rekam jejak kapabilitas para calon.

"Berbagai latar belakang itulah yang akan menjadi beberapa bahan pertimbangan, kepada siapa Partai Golkar akan menjatuhkan rekomendasi," ujarnya.

Wakidi menambahkan, untuk proses seleksi tahap akhir, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar akan melakukan survey lapangan, guna mengukur tingkat elektabilitas masing-masing tokoh di wilayah Trenggalek.

Lanjut dia, penentuan rekomendasi calon bupati yang bakal diusung,  diputuskan langsung oleh DPP. Pihaknya yakin cakada yang direkomendasi sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat Trenggalek.

"Kita tunggu saja tanggal mainnya," pungkas Wakidi.

Hingga saat ini belum ada partai politik yang secara jelas mengumumkan calon bupati yang akan diusung dalam Pemilukada Trenggalek 9 Desember mendatang.

Akibatnya kini muncul berbagai spekulasi tentang calon yang direkomendasi parpol besar seperti, PDI perjuangan, PKB maupun Partai Demokrat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ibas Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Trenggalek

Trenggalek - Untuk mengatasi terjadinya krisis multidimensi  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di kepada ratusan warga dari berbagai komunitas di Trenggalek, Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung di balai Benih Ikan (BBI) Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trengggalek ini diikuti oleh sejumlah komunitas, antara lain, mahasiswa, pelajar, kelompok tani serta beberapa kelompk warga lainnya.

Koordinator acara, Babe mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan yakni, Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka. mengingat empat pilar tersebut merupakan mati untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat di negara Indonesia. 

"Nilai Pancasila itu memang harus diajarkan seja kecil, agar anak-anak Indonesia dapat lebih mencintai negara ini,'' ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu, jalannya sosialisasi tersebut berlangsung "gayeng", narasumber utama dari Institut Kegutuan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Madiun, Wawan Kokotiasa mampu membuat suasana terus hidup, ,ulai awal hingga akhir acara. "Saya lebih senang sosialisasi dengan model dialog, sehingga peserta tidak jenuh dan bisa menerima apa yang disampaikan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan empat pilar kebangsaan, mulai Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka harus dipahami dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, karena dengan itulah kehidupan berbangsa dan bernegara akan berjalan dengan baik, terlebih Indonesia tidak hanya diisi oleh satu suku maupun agama saja. Pihaknya khawatir, apabila empat pilar ini tidak dipahami masyarakat, maka akan menjadi slogan dan ajaran yang tanpa arti. 

"Namun, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki karakter berfikir individual sehingga sulit berkembang, inilah yang harus kita benahi bersama dengan mengamalkan nilai-nilai empat pilar tersebut," jelasnya.

Salah seorang peserta, Ratnawati mengapresiasi langkah yang diambil Mas Ibas yang konsisten untuk memberikan sosialisasi kebangsaan, karena dengan inilah seluruh elemen masyarakat bisa secara gamblang mendapatkan ilmu yang selama ini mulai pudar di masyarakat. "Saya rasa mas Ibas merupakan salah satu wakil rakyat yang sering menggelar acara semacam ini," katanya.

Terpisah, Edhie Baskoro Yudhoyono berharap, jiwa karakter yang di bangun haruslah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Agar nantinya bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera dan berdaulat. 

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan para peserta sosialisasi menerapkan dan menyampaikan kandungan empat pilar ini kepada anggota kelompok maupun masyarakat yang lainnya. 

"Ini adalah pegangan yang harus benar-benar dipahami oleh seluruh masyarakat, tentu saja untuk sosialisasi empat pilar ini harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan strata pendidikannya," ujarnya.

Putra bungsu Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu berpendapat, pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila dan UUD 1945 perlu penghayatan dan pengalaman yang lebih baik. "Tujuannya, agar eksistensi negara dan bangsa ini tetap lestari sepanjang masa," ungkapnya.