WARGA BANYON GELAR UPACARA ADAT MAES AGUNG 100 TUMPENG


Trenggalek - Ratusan warga Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur  menggelar upacara adat "Maes Agung", dalam tradisi ini warga mengarak 100 tumpeng keliling desa, yang kemudian diperebutkan oleh ribuan pengunjung wisata Bukit Banyon.

sebelum dikirab, 100 tumpeng lengkap dengan aneka sayur mayur dan ayam lodho  tersebut terlebih dahulu di kumpulkan di mata air desa. Selain tumpeng berukuran kecil juga terdapat sebuah tumpeng raksasa.

Ketua Panitia Maes Gaung, Samsul Maarif mengatakan, 100 tumpeng selanjutnya dikirab menuju puncak Bukit Banyon yang diikuti oleh ratusan warga setempat. Kegiatan yang baru pertama digelar ini mendapatkan sambutan meriah dari ribuan warga Trenggalek. 

"Sejak pukul 4.00 WIB para pengunjung sudah memadati puncak Bukit Banyon," kata ketua Panitia Maes Agung, Samsul Ma'arif. 

Sesampai di puncak bukit, aneka tumpeng dari berbagai jenis ini langsung didoakan oleh sesepuh desa dan selanjutnya menjadi rebutan oleh ribuan pengunjung. Warga mengaku sedang bisa mengikuti upacara adat ini, selain menikmati keindahan alam juga sekaligus mendapatkan tumpeng gratis.

"Lumayan, bisa buat sarapan ramai-ramai," kata salah seorang pengunjung, Gatut.

Sementara itu Samsul Maarif menjelaskat, tradisi ini sengaja digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat di desanya, atas dibukanya akses jalan yang menghubungkan antara kampung Banyon dengan pusat pemerintahan desa serta jalan tembus menuju Kecamatan Watulimo. 

Dijelaskan, sebelumnya kampung Banyon merupakan salah satu wilayah terpencil di Kecamatan Gandusari, bahkan untuk mengaksesnya, warga harus memutar dan melalui desa lain. "Alhamdulillah sekarang sudah ada jalan utama yang relatif bagus, meskipun masih berupa cor beton, namun sudah bisa dilalui oleh sepeda motor maupun mobil," ujarnya.

selain itu, upcara adat Maes Agung juga akan dijadikan ikon wisata baru di Kabupaten Trenggalek dan menjadi daya tarik tersendiri di kawasan wisata Bukit Banyon, Widoro. "Rencananya agenda seperti ini akam kami gelar rutin setiap tahun," pungkasnya. 

IBAS SALURKAN BANTUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR



Trenggalek - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edhie Baskoro Yudhoyono memanfaatkan masa reses akhir tahun ini dengan menyambangi daerah pemilihannya di Trenggalek, Jawa Timur.

Dalam kunjungannya, Ibas melakukan serangkaian kegiatan selama sehari penuh. Agenda pertama yang dilakukan anggota komisi X DPR RI ini adalah menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Aula Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu. 

Ratusan masyarakat dari berbagai elemen tampak antusias mengikuti agenda kegiatan tersebut, mulai awal hingga hingga akhir acara. Sementara itu dalam pemaparannya, Edhie Baskoro meminta masyarakat benar-benar mengimplementasikan makna dari empat pilar kebangsaan, mulai dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Eka dan NKRI. 

"Karena menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Pancasila maupun Undang-undang Dasar, maka bangsa Indonesia tidak akan terpecah belah, meskipun terdiri dari berbagai suku, agama maupun ras," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyaraat untuk tetap menjaga kerukuran dan tidak saling menjelekkan meskipun tidak satu aliran maupun golongan. Ibas mengaku prihatin dengan isu-isu SARA dan intoleransi yang akhir-akhir ini muncul.

Usai menggelar sosialisasi, suami Alya Rajasa ini langsung melakukan peninjauan langsung pelaksanaan program PPIP di Desa Gamping, Kecamatan Suruh. Wakil rakyat dari daerah pemilihan VII Jawa Timur ini ingin memastikan, program dari pemerintah pusat tersebut benar-benar direalisasikan dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas.

"Kami adalah lembaga kontrol, tentunya apa saja program dari pemerintah akan kami kawal, sehingga bisa dirasakan  manfaatnya oleh masyarakat," imbuh Ibas. 

Agenda reses dilanjutkan dengan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMP Negeri I Trenggalek. Acara yang dihadiri seluruh sekolah penerima bantuan, Ibas memberikan saran dan masukan bagi siswa maupun sekolah-sekolah yang menerima alokasi bantuan.

"Kami mohon, bantuan yang diterima dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pendidikan, jangan sampai disalah gunakan, ini semua adalah upaya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa," katanya. 

Menurutnya, sesuai dengan amanah Undang-undang, besaran alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) minimal 20 persen perlu mendapatkan perhatian dan pengawalan yang serius oleh seluruh elemen masyarakat, sehingga tujuan utama pendidikan bisa tercapai.

"Apapun nama program itu, asalkan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan perlu kita dukung, karena program antara pemerintahan sebelumnya dan sekarang banyak yang mengalami pergantian nama, namun pada intinya sama," imbuhnya.   

Dalam kunjungan kerjanya ini, Ketua Fraksi Demokrat ini jug menyempatkan diri untuk memberikan bantuan langsung air bersih kepada ratusan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak yang mengalami kekeringan. 

"Tentunya kami sangat prihatin dengan apa yang dirasakan masyarakat korban kekeringan, semoga ini bisa meringankan beban mereka (warga)," pungkas Edhie Baskoro Yudhoyono. 


ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA

ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA

ELEKTABILITAS SUAMI ARUMI BACHSIN LAMPAUI PETAHANA 

Trenggalek - Tingkat keterpilihan dan eletabilitas suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianto Dardak beserta pasangannya dalam pilkada Trenggalek, Jawa Timur diprediksi mencapai 77 persen atau jauh melampuai rival politiknya Koliq-Priyo Handoko yang hanya 23 persen.

Prediksi tersebut sesuai dengan hasil survey yang dilakukan konsultan politik PDI Perjuangan Jawa Timur, Surabaya Consulting Group (SCG). Dalam riset yang dilakukan di 14 kecamatan dengan jumlah responden 400 orang, pasangan nomor urut dua itu mampu unggul di seluruh kecamatan. 

"Beberapa kecamatan yang menjadi basis kemenangan antara lain adalah Kecamatan Durenan, Bendungan, Panggul, Trenggalek, Tugu dan Pule," kata Direktur Eksekutif SCG, Didik Prasetyono di Kantor DPC PCI Perjuangan Trenggalek.

Sementara itu pasangan Kholiq-Handoko tampak memberikan perlawanan yang cukup signifikan di Kecamatan Kampak dan Menjungan. Namun hal itu menurut Didik tidak terlalu berdampak signifikan terhadap hasil total di tinkat kabupaten. 

Dijelaskan, variabel penting tingginya keterpilihan Emil-Arifin akibat dipersepsikan oleh masyarakat sebagai pasangan calon yang dekat (81%) dan disukai rakyat (84%), juga 73% responden menganggap pasangan ini lebih mampu dan lebih pandai dalam membawa perubahan bagi Trenggalek.

Survey yang dilakukan melalui metodologi random sampling dengan MoE (margin of error) di 2.1% ini, juga berhasil memotret beberapa hal menarik dalam proses pilkada Trenggalek 2015, salah satunya adalah tingkat kesadaran politik yang cukup tinggi, di atas 80 persen.

"Meskipun sosialisasi KPU dirasa masih kurang, namun para responden menyatakan agan menggunakan hak pilihnya. Sedangkan ketidakhadiran pemilih ke TPS diprediksi hanya akan dilakukan oleh pemilih yang berada di luar kota," ujarnya.

sementara itu disinggung terkait pengaruh politik uang (money politic) dalam pemilihan bupati Trenggalek, mantan komisioner KPU Jawa Timur ini mengakui ada pengaruhnya terhadap pergerakan suara. Meski demikian hal itu tidak berpengaruh besar terhadap hasil pemilihan secara menyeluruh.

"Angkanya sebetulnya ada, akan tetapi tidak bisa kami sampaikan kepada teman-teman wartawan, karena menjadi kajian internal dari PDI Perjuangan dan tim pemenangannya," imbuhnya.

Didik mengklaim hasil survey yang dilakukan memiliki tingkat akurasi yang tinggi, pihaknya mengaku meskipun dibayar oleh PDI Perjuangan Jawa Timur, lembaganya tetap melakukan riset secara profesional dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. 

Terkait hasil riset tersebut, calon Bupati Trenggalek yang diusung PDi Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Gokkar dan PAN, Emil Elestianto Dardak mengaku bersyukur, pihaknya akan menggunakan hasil survey tersebut sebagai salah satu bahan evaluasi untuk mengatur strategi dalam pemenangan pilkada.

"Kebetulan latar belakang saya adalah akademisi tentunya tahu betul bagaimana mereka bekerja, untuk mematngkan itu kami juga memiliki dua lembaga survey lain yang juga melakukan riset di Trenggalek ," katanya.

ARUMI BACHSIN GELAR TUJUH BULANAN DI TRENGGALEK


Trenggalek - Memasuki usia kandungan yang ke delapan bulan, pesohor Arumi Bachsin menggelar upacara adat Tingkepan atau tujuh bulanan di rumah keluarga besar mertuanya di Trenggalek, Jawa Timur.

Dalam acara yang berlangsung sederhana ini Arumi didampingi langsung oleh suaminya, Emil Elestianto Dardak beserta kedua orang tua dan mertuanya. Dengan menggunakan adat Jawa, prosesi tujuh bulanan ini diawali dengan sungkeman kepada sang suami, yang dilanjutkan ke orang tua. 

Prosesi selanjutnya adalah siraman, serta aneka pernak pernih prosesi  khas adat Jawa, mulai dari pecah kendi, pecah telur, peluncuran cengkir gading, pecah kelapa, ganti baju hingga tujuh kali hingga berjualan dawet.

"Yang pasti seru acaranya, di sisi lain ini adalah untuk melestarikan adat Jawa yang sudah ada dan syarat makna filosifi," kata Arumi Bachsin.

Menurutnya, prosesi upacara adat ini baru bisa dilaksanakan hari ini, karena harus memilih hari yang tepat serta disesuaikan dengan kesibukan sang suami dan keluarga besarnya. "Karena kalau adat jawa itu kan ada hitungan weton dan lain sebagainya dan hari ini adalah saat yang tepat," ujarnya. 

Dengan prosesi ini diharapkan, anak yang akan dikandungnya akan lahir dengan lancar dan bisa secara normal. Namun saat disinggung mengenai tempat yang akan digunakan untuk proses persalinan, sang suami, Emil Elestianto mengaku belum memutuskan. 

"Bisa jadi di Trenggalek, bisa jadi di Jakarta. Yang pasti masih ada waktu, kami juga ada dokter keluarga, sehingga perlu dikonsultasikan," kata Emil. 

Emil menambahkan, untuk calon anak kedua ini ia tidak memiliki keinginan khusus terkait jenis kelaminnya, pihaknya mengaku, laki-laki atau perempuan sama saja, yang paling penting adalah bisa menjadi anak yang sholeh dan sholeha. 

Sedangkan terkait banyaknya aktifitas dimasa kampanye pemilihan bupati, Emil menjelaskan, Istrinya memiliki semangat yang luar biasa, bahkan ikut serta mendampinginya hingga ke kawasan pegunungan dan daerah terpencil.

"Tapi saya memberikan batasan-batasan dan tidak boleh terlalu lelah," ujarnya. 

Hal serupa juga disampaikan istri calon Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Novita Hardiny. Menurutnya semangat Arumi Bachsin dalam mendampingi suaminya seakan lupa bahwa ia tengah mengandung. 

"Sering saya ingatkan agar tidak memaksakan diri, tapi ya begitu, mbak Arumi tetap saja semangat untuk terus medampingi," katanya.

DJARIANTO PJS BUPATI TRENGGALEK ?



Trenggalek - Menjelang berakhirnya masa jabatan bupati Trenggaek periode 2010-2015 Mulyadi WR, kini santer beredar dua nama pejabat provinsi Jawa Timur yang diprediksi akan menduduki posisi pejabat sementara (PJS) Bupati Trenggalek hingga adanya bupati definitif dari hasil pilkada 9 Desember 2015. 

Masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Wulyadi Wiryono-Kholiq akan berakhir pada 4 Oktober mendatang. Berakhirnya jabatan kepala daerah tersebut, Gubernur Jawa Timur rencananya akan menunjuk pejabat di tingkat provinsi untuk menduduki kepala daerah semenhtara.

Terkait posisi tersebut, kini beredar nama-nama pejabat Provinsi Jawa Timur yang kemungkinan besar kan ditunjuk sebagai bupati sementara. Dua nama yang paling santer beredar adalah, Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, Djarianto dan Kepala Dinas Kelautan Jawa Timur yang juga mantan Bupati Tulungagung, Heru Tjahyono. Namun berdasarkan dari sumber internal di Pemkab Trenggalek, pejabat yang memiliki kans besar untuk menjadi bupati sementara adalah, Djarianto, mengingat yang bersangkutan adalah warga asli Trenggalek.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, Djarianto saat dikonfirmasi wartawan usai menyaksikan wayang kulit di Alun-ALun Trenggalek enggan berterus terang terkait hal tersebut, namun ia menyerahkan semua keputusan tersebut kepada Gubernur Jawa Timur . 

"Ah kata siapa itu, jangan berandai-andai, tapi yang jelas saya ini hanya wayang, apapun yang ditugaskan Pak Gubernur akam saya jalankan," katanya singkat. 

Pejabat Bupati Trenggalek tersebut akan bertugas kurang lebih selama enam bulan, mulai Oktober 2015 hingga awal Maret 2016 atau hingga pelantikan bupati definitif, hasil pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang.



RUPIAH MELEMAH, RIBUAN BURUH DI JATIM TERANCAM PHK

Trenggalek - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menembus angka Rp14.000/ Dolar AS mulai mengganggu laju perekonomian di Jawa Timur. Dampak terbesar adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan buruh dari berbagai industri.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf usai menghadiri pegalaran wayang kulit di Trenggalek, selasa dini hari mengatakan, dampak pelemahan rupiah tersebut cukup berpengaruh dalam sektor industri, utamanya yang mengandalkan bahan baku impor. 

"Sesuai dengan informasi memang ada ancaman PHK massal tersebut dan saat ini coba untuk mengantisipasinya," katanya.

Menurutnya , ancaman PHK merupakan hal yang serius dan menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Guna mengantisipasi hal tersebut Pemrov Jatim mulai menyiapkan sejumlah skenario yang saat ini masih dalam pembahasan bersama sejumlah instansi terkait. 

"Pemerintah kan mencoba mencarikan loongan pekerjaan baru di luar kota maupun di luar pulau," imbuh Saifullah Yusuf.

Salah satu rencananya adalah memperkuat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor ini dinilai cukup tangguh dan tidak terlalu terpengaruh dengan merosotnya nilai tukar rupiah. 

"Kami akan menggelontorkan investasi ke bank daerah, uang tersebut kami harapkan bisa disalurkan kepada pelaku UMKM melalui kedit lunak," ujarnya.

Saifullah Yusuf mengakui, saat ini kredit investasi di Jawa Timur banyak yang macet, sehingga dengan pengucuran kredit UMKM melalui bank daerah tersebut diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan. 

sementara itu, anjloknya nilai tukar rupiah justu tidak berpengaruh terhadap sektor pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Djarianto mengatakan, sektor wisata justru menjadi penolong saat ekonomi tidak stabil. "Wisata adalah sektor jasa dan berbeda dengan sektor produksi barang," ucapnya.

Pihaknya berharap, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur terus berinovasi dan menggenjot even-even wisata berskala besar yang mampu menarik wisatawan domestik maupun manca negera . 

Sesuai dengan statistik tingkat kunjungan wisata di Jatim, destinasi unggulan yang paling banyak diminati adalah wisata alam, khususnya Gunung Bromo. sementara itu untuk sektor even wisata, Kabupaten Banyuwangi menjadi pelopornya.


MULYADI KLAIM SUKSES BANGUN TRENGGALEK

MULYADI KLAIM SUKSES BANGUN TRENGGALEK

Trenggalek - Bupati Trenggalek periode 2010-2015, Mulyadi Wiryono mengklaim sejumlah keberhasilan dalam masa pemerintahannya. Hal tersebut disampaikan saat meberikan sambutan dalam acara puncak Hari Jadi Trenggalek yang ke-821 di Pendapa Mangala Praja Nugraha. 

Menurutnya, selama lima tahun memimpin kota keripik terdapat beberapa peningkatan pembangunan yang dignifikan dalam bidang infrastruktur, kesehatan maupun bisang lainnya. Salah satu yang diklaim menonjol adalah meningkatnya jumlah ruas jalan dalam kategori baik.

"Setiap tahun terus mengalamai perkembangan, hingga saat ini sudah dilakukan perbaikan laan sepanjang 370 kilometer, tentunya ini adalah hal yang memiliki dampak positif untuk laju perekonomian," katanya.

Mulyadi menambahkan, sejumlah jalan antar kecamatan saat ini kondisinya juga cukup baik, diantaranya jalur Trenggalek-Pule, Durenan-Prigi dan Trenggalek-Bendungan, pihaknya menargetkan, pada tahun ini ruas jalan yang diperbaiki mengalami perkembangan, utamanya pada jalur Kampak-Munjungan. 

"Untuk Kampak-Munjungan sebagian sudah diperbaiki dan tahun 2015 ini akan diteruskan hingga di wilayah Munjungan," imbuhnya.

Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini mengatakan, untuk meningkatkan kualitas jalan dan mempermudah proses perawatan, pihaknya telah mengusulkan pengalihan status pengelolaan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Durenan hingga ke Kecamatan Watulimo menjadi jalan nasional.

"Alhamdulillah tahun ini juga sudah disetujui, dengan ini kami harapkan nantinya kualitas jalannya bisa seperti jalur Trenggalek-Panggul," ujarnya.

Di sisi lain, di masa pemerintahannya bersama wakil Bupati Kholiq, pihaknya juga telah melakukan sejumlah perbaikan terhadap jembatan-jembatan yang mengalami kerusakan parah, diantaranya jembatan Nglinggis, jembatan Gondoarum, Semanding serta jembatan Bungur. "Untuk jembatan Rela sudah kami lakukan peletakan batu pertama dan siap dibangun tahun ini," kata suami Peny Sugiarti ini.

Meski demikian, pihaknya mengaku di dalam menjalan tugas pemerintahan selama lima tahun tyerakhir juga masih banyak sejumlah persoalan maupun program yang beluym dicapai. Ia berharap pemerintahan selanjutnya bisa meneruskan dan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Masa bhakti saya kurang satu bulan lagi dan 4 Oktober nanti sudah habis, maka saya  mohon pamit dan mohon maaf apabila da hal-hal yang kurang tepat selama memimpin Trenggalek," pungkasnya. 

EMIL ISYARATKAN PINDAH STATUS KEPENDUDUKAN

EMIL ISYARATKAN PINDAH STATUS KEPENDUDUKAN

Trenggalek - Calon Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengisyaratkan akan berpindah status kependudukan dari Jakarta Ke Trenggalek, harapannya ia bisa menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi 9 Desember mendatang. 

Ditemui wartawan usai mengikuti kegiatan bersama pemusik di salah satu rumah makan di Jalan Panglima Sudirman Trenggalek, Emil menegaskan, secara "defacto" saat ini ia telah tinggal di rumah keluarga besarnya di Jalan Wahid Hasyim Trenggalek.

"Nanti setelah saya resmi mundur dari pekerjaan di Jakarta, maka saya akan menjadi warga Trenggalek, Insya Allah bisa mencoblos di sini," katanya. 

Seperti diketahui saat ini putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak ini masih berstatus sebagai warga Jakarta dan bekerja sebagai Executive Vice President dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dibawah Kementerian Keuangan.

Suami artis Arumi Bachsin ini kini maju sebagai calon Bupati Trenggalek periode 2015-2020 bersama pengusaha muda Mochammad Nur Arifin. Dalam pencoalonannya ini, pasangan termuda tersebut didukung oleh lima partai politik, diantaranya PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), serta didukung oleh sejumlah partai lainnya.

Dalam pertarungan nanti, pasangan yang mengatasnamakan "Pemimpin" ini akan bersaing dengan calon petahana, Kholiq (Wakil BUpati Trenggalek) yang berpasangan dengan pengusaha dan notaris, Priyo Handoko. Pesaing 

CAWABUP ARIFIN TURUNKAN ALAT PERAGA KAMPANYE SENDIRI

Trenggalek - Ada yang unik dari kampanye pasangan termuda dalam pilkada tahun 2015, Calon wakil bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melepas atribut sosialisasi berupa baliho yang dipasang oleh relawan pendukungnya.

Menurut pria yang masih berusia 25 tahun ini, pelepasan alat sosialisasi merupakan bagian dari komitmen dirinya untuk patuh dan sadar hukum terhadap aturan yang ada.

Mengingat sesuai PKPU No. 7 tahun 2015 Pasal 26, pasangan calon hanya dapat membuat dan mencetak sembilan item bahan kampanye, seperti kaos, topi, mug, kalender, kartu nama, pin, ballpoint, payung dan stiker ukuran maksimal 10 cm x 5 cm.

"Makanya untuk alat peraga sosialisasi yang tidak sesuai PKPU kami copot sendiri," katanya.

Disamping itu pengusaha muda yang berpasangan dengan suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianti Dardak menyatakan, cara ini juga merupakan kesadaran akan pentingnya pendidikan politik di Kabupaten Trenggalek.

Walaupun telah dilakukan beberapa pelepasan atribut sosialisasi oleh pasangan calon nomor urut dua ini , hingga saat ini tidak nampak atribut kampanye yang dicetak dan dipasang oleh KPU Kabupaten Trenggalek.

"Kami menghargai proses yang dilakukan oleh KPU, tapi kalau bisa jangan terlalu lama, agar sosialisasi bisa berjlan maksimal," katanya.

Lanjut dia, Sesuai dengan PKPU No. 7 tahun 2015 Pasal 28 ayat 2, KPU membuat dan memasang alat peraga kampanye berupa baliho ukuran 4 x 7 meter paling banyak 5 buah untuk setiap paslon dalam satu kabupaten,  umbul-umbul paling besar berukuran 5  x 1,15 meter sebanyak 20 buah untuk setiap paslon dalam satu kecamatan, serta dan spanduk paling besar ukuran 1,5 x 7 meter untuk setiap pasangan calon dalam satu desa/kelurahan.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Trenggalek Suripto membantah pihaknya tidak siap dalam menyediakan alat peraga kampanye (APK). Menurutnya, keterlambatan dalam penyediaan APK disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya molornya penyerahan desain gambar dari masing-masing pasangan calon.

"Pada saat pengundian nomor itu kami belum menerima desain APK," katanya.

Selain itu, KPU Trenggalek harus melakukan lelang terlebih dahulu untuk menentukan perusahaan mana yang akan menjadi pemasoknya. Ripto memperkirakan, untuk proses lelang hingga alat peraga bisa dipasang membutuhkan waktu hingga setengah bulan. "Ya, memang akan terjadi kekosongan sebelum APK yang kami sediakan jadi," imbuhnya.

KELILING PASAR

Masa kampanye hari kedua juga dimanfaatkan pasangan Emil-Arifin untuk "blusukan" ke sejumlah pasar tradisional. Beberapa pasar yang menjadi lokasi kampanye pasangan yang menamakan diri Pemimpin ini adalah Pasar Kamulan, Pasar Durenan, Kecamatan Durenan, kemudian Pasar Slawe dan Pasar Prigi kecamatan Watulimo.

Dalam kunjungannya, pasangan nomor urut dua ini menyapa dan memperkenalkan diri langsung para pedagang dan warga yang tengah berbelanja. Pengusaha panci tersebut juga sempat makan bersama dan memborong beberapa dagangan milik warga. 

"Pasar adalah penggerak utama perekonomian masyarakat, kami ingin mengetahui secara langsung bagaimana kondisi mereka dan apa yang kekurangan yang perlu dibenahi," kata Ipin.

Sementara itu calon bupati, Emil Elestianto Dardak yang mengkonsentrasikan kampanyenya di wilayah Kecamatan Watulimo, melakukan komunikasi langsung dengan pra pedagang pasar dan warga. Selain itu, putra mantan Wakil Menteri Pekerjan Umum, Hermanto dardak tersebut juga menggelar pertemuan dengan beberapa kelompok masyarakat yang tergaung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). 

"Kami ingin pasar tradisional terus eksis dan mampu berjalan beriringingan dengan toko modern. Yang tradisional tidak meninggalkan modernitas, demikian juga yang modern tidak meingggalkan produk tradisional," katanya.

Kedatangan pasangan calon kepala daerah termuda tersebut mendapat sambuat meriah dari warga. Mereka saling berebut untuk bersalaman maupun foto bersama.

PERSYARATAN ADMINISTRASI BACABUP TRENGGALEK LENGKAP

Trenggalek - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek memastikan, seluruh pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Trenggalek yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah sembilan Desember mendatang telah melengkapi kekurangan persyaratan administrasi pada masa berbaikan dokumen. 

Komisioner KPU Trenggalek, Nurani Soyomukti mengatakan, kekurangan dokumen persyaratan tersebut dipenuhi oleh kedua pasangan bakal calon selama dua hari terakhir. Menurutnya pasangan Emil Elistianti Dardak-Mochammad Nur Arifin menyerahkan kekurangan berkas pada Kamis, 6/8, sedangkan pasangan Kholiq-Priyo Handoko menyetorkan kekurangan persyaratan administrasi pada hari terakhir, Jumat, 7/7.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan awal, seluruh kekurangan telah lengkap dan sesuai dengan persyaratan," katanya.

Lanjut dia, beberapa persyaratan yang dilengkapi oleh para kandidat peserta pemilihan bupati dan wakil bupati tersebut diantaranya, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), pas foto, surat keterangan belum pernah dipidana ,serta surat keterangan tidak dalam keadaan pailit. "Selain itu juga ikut diserahkan, rekening dana kampanye, foto kopi ijazah serta beberapa dokumen lain," ujarnya Nurani di Media Center KPu Trenggalek.

Tahap selanjutnya, tim pokja pencalonan KPU Trenggalek akan melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh berkas pendaftaran yang disetor ke KPU, pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memastikan keaslian dan keabsahan setiap dokumen yang dilampirkan. "Sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan, tapi untuk yang perbaikan kan belum,".

Mantan aktifis kampus ini mengaku, apabila dalam pemeriksaan ulang masih ditemukan adanya kekurangan berkas maupun dokumen yang tidak sah, maka KPU Trenggalek akan mempertimbangkan untuk tidak meloloskan bakal calon yang bersangkutan untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati, mengingat masa perbaikan telah ditutup.  

Sementara itu, salah seorang ik sukses pasangan Khgoliq-Priyo Handoko, Puji Handi mengaku, telah menyerahkan seluruh berkas yang disyaratkan ke KPU Trenggalek. Pihaknya sengaja menyerahkan kekurangan berkas bakal calon bupati pada hari terakhir, karena harus menunggu beberapa dokumen pendukung yang masih dalam proses pengajuan. "Alhamdulilklah hari ini (Jumat) sudah lengkap," katanya.

Pemilihan bupati dan wakil bupati Trenggalek diprediksi hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Kholiq-Priyo Handono yang diusung PKB, serta pasangan Emil Elistianto Dardak - Mochammad Nur Arifin yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra dan Partai Demokrat. 


KEJAKSAAN TRENGGALEK EKSEKUSI DOKTER NOTO

Trenggalek - Kejaksaan Negeri Trenggalek, Jawa Timur mengeksekusi mantan Direktur Utama RSUD dr Soedomo Trenggalek, Noto Budianto ke Rumah Tahanan Negera (Rutan) Kelas IIB Trenggalek setelah kasus pengadaan obat yang membelitnya berkekuatan hukum tetap.

Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Trenggalek, Mohammad Adri mengatakan, Noto Budianto kini harus menjalani proses pemidanaan selama satu tahun, sesuai dengan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya dan dikuatkan dengan putusan banding Mahkamah Agung (MA).

"Putusan banding yang kami ajukan turun tanggal 6 Juli 2015, dalam amar putusannya, Mahkamah Agung tidak menambah hukuman denda kepada dokter Noto Budianto," katanya.

Sebelumnya, perkara korupsi tersebut berlanjut hingga ke Mahkamah Agung, setelah kejaksaan tidak terima dan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Tipikor Surabaya yang menjatuhkan vonis terhadap mantan direktur RSUD dr Soedomo, tanpa disertai hukuman denda. "Kalau tuntutan jaksa ada denda senilai Rp50 juta," ujarnya.

Kasus dugaan korupsi obat senilai Rp6,8 miliar terjadi pada tahun 2011/2012 lalu. Pada pelaksanaannya, pihak kontraktor memberikan komisi kepada pihak rumah sakit sebesar Rp 98 juta, namun, uang yang seharusnya masuk rekening Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soedomo Trenggalek itu, ternyata dialihkan ke rekening lain.

Selanjutnya dr Noto Budianto mengembalikan uang sebesar Rp 98 juta setelah polisi mulai melakukan penyelidikan perkara tersebut. Kepolisian tetap melanjutkan kasus tersebut, karena pengembaliah uang tidak serta merta menghapus tindak pidana yang dilakukan. 

TABRAK HARAPAN JAYA, MPU RINGSEK TAK BERBENTUK


Trenggalek - Sebuah angkutan umum jenis MPU di Trenggalek, Jawa Timur ringsek setelah bertabrakan dengan bus Harapan Jaya jurusan Surabaya-Trenggalek, di Jalan Raya Kranding Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Akibat kejadian ini sopir MPU mengalami patah kaki, sedangkan satu-satunya penumpangnya mengalami luka akibat pecahan kaca. 

Menurut salah seorang saksi mata, Suwito, kejadian ini kejadian ini bermula saat MPU nomor polisi AG 476 UR, yang dikemudikan Kalim, warga Desa Bono, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung melaju dari arah Trenggalek menuju Tulungagung dengan membawa seorang penumpang, Salimah, warga Durenan, Treggalek. 

Saat sampai di depan pusat jajanan Kranding, tiba-tiba as kemudi mobilnya patah, akibatnya, Kalim tak mampu lagi mengendalikan laju kendaraannya, sehingga bertabrakan dengan Bus Harapan Jaya nomor polisi AG 7004 US, yang dikemudikan Gatot Supriyadi, warga Ngadiluwih, kediri yang saat itu melaju dengan kepatan tinggi dari arah berlawanan.

"Saat kejadian memang posisi MPU agak nyelonong ke lajur kanan dan begitu tabrakan mobil MPU langsung penyok tak berbentuk," ujarnya.

Mengetahui adanya kecelakaan tersebut, sejumlah warga yang ada disekitar lokasi kejadian langsung berhamburan keluar rumah untuk melakukan pertolongan. Sang sopir yang terjepit langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah kaki.

"Untuk penumpangnya MPU juga dibawa ke rumah sakit, karena mengalami luka akibat pecahan kaca," ujar Suwito.

Peristiwa yang terjadi di jalan nasional tersebut mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Trenggalek maupun Tulungagung.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio Budi Santoso mengatakan, dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan yang melibatkan dua angkutan umum tersebut diduga kuat akibat patahnya as kemudi MPU. 

Pihaknya mengaku masih akan melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk memeriksa kelengkapan dokumen uji kelayakan yang dimiliki MPU. 

"Akan kami lihat apakah MPU ini sebetulnya masih layak jalan atau tidak, terlebih untuk angkutan umum," ujarnya. 

Di sisi lain, untuk menghindari aksi amuk massa seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu, armada Bus Harapan Jaya yang terlibat kecelakaan langsung diamankan di Mapolres Trenggalek. 

POLISI CIDUK TUJUH PELAKU PENGEROYOKAN

Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur mengamankan tujuh pelaku pengeroyokan sejumlah pemuda yang terjadi di depan SMP Negeri I Trenggalek, para pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa ada perlawanan.

Kepala Polres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasetya, melalui Kasubbag Humas, IPDA Adit SUparno mengatakan, ketujuh pelaku yang berhasil diamankan tersebut masing-masing, FM (19), Warga Desa Gondang, Kecamatan Tugu, BYP (19), warga Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, FD (19) warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, AT (19), Warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek.

"Kemudian, AM (19), warga Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, YDF (19), Warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek dan AS (19) warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan," katanya.

Menurutnya, tujuh pemuda ini diduga kuat sebagai pelaku pengeroyokan empat kelompok pemuda yang sedang nongkrong di depan SMP Negeri I Trenggalek, Sabtu, 1 Agustus lalu. 

Lanjut Adit, saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, empat korban masing-masing CAS, RB, AS dan L sedang nongrong di depan SMP, pada saat yang bersamaan dari arah selatan melintas segerombolan pemuda yang mengendarai sepeda. Saat melintas tepat lokasi kejadian, beberapa korban mengeluarkan kata-kata yang menyinggung para pelaku.

"Para pelaku ini tidak terima dan akhirnya melakukan pengeroyokan hingga korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya," jelasnya. 

Tidak terima dengan aksi pengeroyokan tersebut, keesokan harinya, keempat korban melapor ke Polres Trenggalek. Dari laporan tersebut, tim buru sergap langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tujuh pelaku di rumahnya masing-masing.

Saat ini, para pemuda yang baru lulus SMA ini harus menjalani pemeriksaan intensi di kepolisian guna proses hukum lebih lanjut. Penyidik berencana menerapkan pasal 17o KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. 

JELANG PILKADA, RATUSAN LINMAS LATIHAN PENGAMANAN



Trenggalek - Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupat Trenggalek, sembilan Desember mendatang, ratusan anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari seluruh desa dan kelurahan mendapat pelatihan khusus pengamanan pilkada dari kepolisian setempat.

Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP Suprapto mengatakan, anggota Lintas dari 157 desa dan kelurahan tersebut, mendapat pelatihan khusus dalam mengamankan kotak suara hingga pengembalian hasil pemungutan suara ke tingkat desa dan kecamatan.

"Standar pengamanan yang benar itu seperti apa dan apa yang harus dilakukan pada kondis darurat, semua kami praktekkan bersama anggota Linmas," katanya.

Menurutnya, dalam proses pendirtribusian kotak suara dan logistik pemilihan kepala daerah dari kecamatan hingga ke tempat pemungutan suara harus mendapat pengawalan khusus dari anggota Linmas maupun pihak kepolisian.

Lanjut Suprapto, ada tiga skenario yang bisa dilakukan oleh masing-masing desa dalam mendistribusikan logistik pilkada, yakni menggunakan mobil, sepeda motor hingga jalan kaki. Skenario ini akan disesuaikan dengan medan di masing-masing wilayah. 

"Trenggalek ini medannya bermacam-macam, untuk kondisi medan yang sulit, bisa saja harus jalan kaki, pada posisi seperti itulah pengamanan tetap harus dijalankan," ujarnya.

Selain proses distribusi kotak suara dan pengiriman hasil pilkada, ratusan anggota linmas tersebut juga mendapatkan pelatihhan untuk menaklukkan perusuh atau pengacau jalannya pesta demokrasi. 

Beberapa anggota Linmas juga diminta untuk mempraktekkan secara langsung cara yang efektif dilakukan untuk melumpuhkan oknum warga yang akan menganggu jalannya pemungutan maupun penghitungan suara. "Karena Linmas tidak boleh memegang borgol, maka kami latih cara melumpuhkan orang dengan menggunakan tingkat," ujar Prapto.

Menurutnya , pelatihan tersebut penting dilakukan , untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pesta demokrasi, mengingat pemilihan kepala daerah rawan terhadap kerusuhan maupun aksi protes dari pemilih dan pendukung calon. 

"Meraka (Linmas) adalah salah satu garda terdepan untuk mengamankan pilkada," imbuhnya.
 
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, sembilan desember mendatang kemungkinan besar akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan petahana, Kholiq-Priyo Handoko yang diusung PKB dan didukung beberapa parpol. Serta pasangan termuda se-Indonesia , Emil Elistianto Dardak-Mocahammad Nur Arifin, yang diusung lima partai politik, yakni Partai Demokrat, PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar dan PAN, yang didukung sejumlah partai lain. 


KIRIM AIR BERSIH, PETUGAS BPBD TRENGGALEK NYARIS CELAKA

Trenggalek - Musim kekeringan yang melanda puluhan desa di Trenggalek, jawa Timur menjadi saat yang tersibuk bagi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dalam sehari para punggawa BPBD harus berjuang ekstra untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan. Bahkan tak jarang pasukan orange ini harus berjuang dengan maut, karena kondisi medan yang dilalui cukup ekstrim.

Sejak pagi, sejumlah tim BPBD Trenggalek tampak sibuk memeprsiapkan armada mobil tangki yang digunakan untuk mendistibusikan bantuan air bersih ke belasan desa yang mengalami krisis air parah. Setelah mengisi air di hidran milik PDAM, truk tangki bantuan presiden tersebut langsung meluncur menuju Desa Bogoran, Kecamatan Kampak.

Salah seorang petugas BPBD Trenggalek, Eko Cahyanto mengatakan, untuk mengirimkan bantuan air bersih, ia dan sejumlah rekannya harus berjuang keras menuju lokasi, mengingat sebagian besar jalur yang dilalui adalah kawasan pegunungan, dengan kondisi jalan yang berliku dan berbahaya.

"Salah satunya di Desa Bogoran ini, banyak sekali tanjakan dan turunan tajam yang harus kami lalui," katanya. 

Dari beberapa kali melakukan pengiriman, armada tangki yang digunakan nyaris mengalami kecelakaan karena tidak kuat meniki tanjakan. Sejumlah petugas yang ada di dalam mobil pun terkejut dan berusaha menyelamatkan armada tersebut dengan mengganjal ban mobil dengan batu.

"Akhirnya kami meminta bantuan kepada warga sekitar dan mobil ditarik ke atas dengan menggunakan tali secara beramai-ramai," ujarnya.  

Tak hanya itu, saja medan yang sulit, sejumlah petugas distribusi air terpaksa harus menginap di beberapa lokasi agar bisa maksimal dalam menyalurkan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan. "Di wilayah Paggul kami harus menginap tiga hari," tambahnya.

Meskipun harus menemui berbagai kendala, Eko dan rekannya tetap menjalankan tugas sebagaimna mestinya, agar warga bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 

Menurutnya, saat ini terdapat 14 desa di Kabupaten Trenggalek yang mulai dikirimi bantuan air bersih, yang tersebar di empat kecamatan. Kecamatan tersebut masing-masing adalah Kampak, Suruh, Karangan dan dan Panggul. Diperkirakan, jumlah desa yang meminta bantuan akan semakin bertambah , mengingat saat ini belum mencapai puncak kekeringan.

"Yang paling penting warga bisa tercukupi kebutuhan airnya," tandas Eko. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Ahmad Zainuddin Mustofa mengatakan , di desanya terdapat lima RT yang mengalami kekeringan parah. Sebelum mendapat pasokan air dari pemerintah , warga setempat terpaksa mengambil air dari kawasan hutan yang kondisinya keruh dan nyaris habis . 

"Sumur-sumur warga sudah kering semua," ujarnya. 

Pihaknya berharap, bantuan air bersih tersebut bisa terus dilakukan hingga musim kekeringan usai, karena sangat dibutuhkan oleh ratusan kepala keluarga di desanya. 


POLISI TRENGGALEK BEKUK MALING SPESIALIS KONTER HP

Trenggalek - Tim Buru Sergap Kepolisian Resor Trenggalek , Jawa Timur berhasil menangkap seorang pelaku pencurian spesialis konter handphone yang sering beroperasi di wilayah Trenggalek.

Kapolres Trenggalek AKBP. I Made Agus Prasetya melalui Kasubbag Humas, Ipda Adit Uparno mengatakan, tersangka diidentifikasi bernama Sulaiman Suprapto , warga Desa Dimong, Kecamatan Madiun, kabupaten Madiun. Tersangka ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan.

Selain mengamankan tersangka, polisi menyita barang bukti, tiga buah telepon genggam, modem, obeng, kipas angin, serta sebuah mobil sedan, nomor polisi AG 1061 GU.

"Ini merupakan kerja keras dari satuan reskrim, yang melakukan penyelidikan selama kurang lebih dua pekan," katanya.

Menurutnya, tersangka yang ditangkap ini merupakan pelaku pencurian spesialis konter handphone yang telah tiga kali beroperasi di wilayah Trenggalek. konter terakhir yang disatroni pelaku adalah, Grand Cell yang berada di Desa kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Di lokasi tersebut, pelaku masuk ke dalam konter dengan membobol genting dan menguras puluhan handphone yang ada di dalam brankas.

"Jadi tersangka sudah siap dengan sejumlah alat termasuk obeng gedok, yang digunakan untuk membuka brankas," ujarnya.

Dari konter milik warga Tulungagung tersebut, tersangka berhasil menggondol puluhan telepon gengggam serta uang tunai jutaan rupiah. Konter lain yang ikut juga dibobol pelaku adalah Dunia Cellular, yang ada di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek serta Koperasi Kamulan di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan. "Dia belum pernah masuk penjara, tapu sudah berulang kali mencuri," katanya kepada sejumah awak media.

Adit menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut, guna memastikan ada atau tidaknya tersangka lain.  

sementara itu tersangka, sulaiman mengaku, barang-barang hasil curiannya tersebut telah dijual kepada penadah, dengan harga puluhan juta rupiah.  Menurutnya uang hasil penjualan barang curian tersebut digunakan untuk berfoya-foya, sedangkan sisanya dibelikan mobil sedan Hinda Civic, nomor polisi AG 1061 GU.

"Saya nekat mencuri karena sedang bertengkar dengan istri," kilahnya.

Akibat perbuatannya , kini tersangka harus mendekam di tahanan Polres Trenggalek dan dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.


AWAS!! HUTAN TRENGGALEK RAWAN KEBAKARAN

Trenggalek - Memasuki musim kemarau, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan di Trenggalek, Jawa Timur, perlu meningkatkan kewaspadaan, mengingat sebagian besar kawasan masuk kategori rawan kebakaran.

Wakil Kepala Administratur Perhutani KSKPH Kediri Selatan, Andi Iswindarto mengatakan, beberapa kawasan hutan yang rawan terbakar antara lain, hutan  Gunung Jaas, hutan Gunung Kuncung, Gunung Orak-arik, Gunung Kebo, Gunung Sawe serta kawasan hutan Surodakan. 

"Kerawanan ini terjadi, karena daun-daun di sekitar hutan kondisinya sangat kering, sehingga kalau terkena api bisa merembet ke mana-mana," katanya.

Menurutnya, dari pengalaman-pengalaman wilayah hutan yang rawan terbakar ini rata-rata justru kondisinya gundul atau hutan yang memiliki pohon masih kecil-kecil, sedangkan hutan yang yang ditanami pohon pinus cenderung relatif aman.

"Karena kalau hutan pinus itu ada aktifitas warga yang bertugas menyadap getah pinus, sehingga apabila terjadi kebakaran kecil bisa langsung diatasi," ujarntya kepada sejumlah wartawan.

Untuk meminimalisir hal tersebut pihaknya mengimbau, seluruh masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah maupun dedaunan kering yang ada di dekat kawasan hutan, maupun membuang putung rokok sembarangan.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi kebakaran hutan, Perhutani KSKPH Kediri Selatan telah membentuk Satauan Tugas Pengendalikan Kebakaran (Satgasdalkar), yang  tersebar di seluruh wilayah Trenggalek. Jumlah personil yang terlibat satuan tugas ini sebanyak 105 orang, diambilkan dari unsur perhutani yang bertugas di masing-masing RPH. 

Andi menjelaskan, satgas yang dibentuk ini siaga selama 24 jam penuh dan melakukan upaya pemadaman apabila ada kawasan hutan yang terbakar. Selain unsur internal perhutani, pihaknya juga melibatkan warga yang ada di sekitar kawasan hutan maupun Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). 

Lanjut dia, sistem pemadaman api yang digunakaan apabila terjadi kebakaran hutan di daerah pegunungan, dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan ranting dan desaunan basah yang ada di sekitar hutan. cara ini terpaksa dilakukan, karena medan yang sulit tidak memungkinkan satgasdalkar membawa peralatan pemadam kebakaran.

"Kami juga akan koordinasi dengan instansi terkait, mulai dari kepolisian,TNI, pemerintah maupun tim pemadam kebakaran," imbuhnya.

Perhutani berharap seluruh elemen masyarakat bisa bekerjasama untuk menjaga kawasan hutan dan sekitarnya, sehingga tidak terjadi kebakaran seperti tahun-tahun sebelumnya. "Yang paling penting agar jangan sampai kebakaran merembet hingga permukiman warga," pungkasnya. 


BERBURU "SUNRISE" DI BUKIT BANYON TRENGGALEK


Trenggalek - Kabupaten Trenggalek menyimpan ribuan pesona wisata alam yang memukau, salah satuyang saat ini banyak dikunjungi wisatawan adalah Bukit Banyon di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, yang menyajikan tiga keindahan alam sekaligus yakni, matahari terbit, matahari tenggelam dan pemandangan bagai di negeri atas awan. 

Bukit Banyon berada kurang lebih 10 Kilometer di sebelah selatan pusat Kota Trenggalek. Untuk menjangkau lokasi ini wisatwan tak perlu repot-repot jalan kaki, karena bisa dijangkau dengan sepeda, sepeda motor maupun kendaraan roda empat.

"Tapi tetap harus hati-hati, karena jalannya masih berupa cor beton," kata salah satu warga Desa Widoro, Shahroni Yusuf.  

Dari atas puncak bukit, pengunjung bisa menikmati eksotisme alam yang istimewa, hamparan awan putih yang menyelimuti perkampungan dan gugusan pegunungan yang ada di wilayah Trenggalek. berada di kawasan ini, seakan berada di negeri atas awan. Indahnya pemandangan Bukit Banyon, juga banyak dimanfaatkan oleh penggemar fotografi sebagai lokasi pengambilan foto. 

Yusuf mengatakan, selain pesona alam pegunungan, di kawasan Bukit Banyon ini, wisatawan juga bisa menyaksikan dengan langsung keindahan terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Sunrise bisa akan muncul dari sela-sela barisan pegunungan, sekitar pukul setengah enam pagi. "Untuk menikmati "sunrise" tersebut, anda harus berada di lokasi sejak pukul 5.00 WIB," katanya.

Tak hanya itu saja, dikala sore hari, tenggelamnya sang surya juga menjadi pemandangan yang mengagumkan, sunset di Bukit Banyon bisa disaksikan sekitar pukul setengah enam petang. Sang surya yang seharian menyinari bumi Trenggalek, akan tenggelam di peraduannya di balik barisan pegunungan. 

Lokasi Bukit banyon biasnya ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan. Hingga saat ini warga lokal meupun pemerintah daerah setempat belum menjadikan puncak Bukit Banyon sebagai kawasan wisata, sehingga pengunjung bisa dengan leluasa menyaksikan keindahan alam tanpa harus membayar tiket masuk. 

sementara itu, salah seorang pengunjung dari Blitar Aris Purwanto mengaku, penasaran dengan pemandangan alam Buit Banyon setelah melihat tayangan di salah satu televisi swasta. "memang luar biasa pemandangannya, dari lokasi ini kita bisa melihat Trenggalek," katanya.

Ia mengaku, cukup puas bisa mengunjungi banyon, bahkan sebelumnya beberapa temannya yang sempat menginap di puncak bukit dengan mendirikan tenda. "Kami berharap, awasan ini dikembangkan dan ada tambahan fasilitas, sehingga semakin asik," imbuhnya. 

Salah seorang perangkat Desa Widoro, Samsul Ma'arif mengatakan, kawasan kampung Banyon tersebut mulai ramai menjadi lokasi wisata warga sejak setengah tahun terakhir. Destinasi ini menyebar ke masyarakat luas setelah beberapa orang mengabadikan keindahan puncak Banyon dan menyebarkan melalui media sosial.

"Pengunjung tambah ramai, setelah beebrapa televisi nasional juga melakukan peliputan," ujarnya.

Pihaknya mengaku memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan Bukit Banyon sebagai lokasi wisata andalan. Namun rencananya tersebut harus disinkronkan dengan berbagai pihak termasuk Perhutani, mengingat lahan yang biasa dimanfaatkan untuk menikmati matahari terbit dibawah pengelolaan Perhutani. 

"Tapi yang jelas, tujuan kami, sedandainya dikembangkan mampu memnjadi motor penggerak roda perekonomian masyarakat di kampung Banyon," jelasnya. 

 


40 DESA DI TRENGGALEK KRISIS AIR

40 DESA DI TRENGGALEK KRISIS AIR

Trenggalek - Musim kemarau yang terjadi selama tiga bulan terakhir menyebabkan 40 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengalami kekeringan. Bahkan 13 desa diantaranya telah mengakukan bantuan air bersih ke pemerintah.

Sesuai dengan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencatat, puluhan desa yang mengalami kekeringan parah tersebar di 13 kecamatan, hanya satu kecamatan yang sama sekali tidak mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Gandusari. 

Kepala Pelaksana  BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, krisis air terparah terjadi di Kecamatan Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan Kecamatan Watulimo. Warga di wilayah kekeringan rata-rata harus mengantre di sumur bersama untuk mendapatkan air bersih. "Yang mengajukan bantuan air bersih ada 13 desa dan sudah mulai kami lakukan pengiriman sejak beberapa hari terakhir," katanya.

13 Desa yang mulai mendaoatkan bantuan air bersih diantaranya adalah, Ngrencak, Karangtengah, Besuki, Terbis, Mlinjon, Puru, Gamping, Suruh, Wonokerto (Kecamatan Suruh), Bogoran, Timahan, Jatiprahu dan Karangan.

Menurutnya distribusi bantuan air bersih ini rencananya dilakukan hingga kekeringan usai, sedangkan volume bantuan yanmg diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga, khsusunya untuk air minum, masak dan mandi. "Kami memperkirakan, jumlah desa yang mengajukan bantuan akan semakin banyak, karena saat ini baru awal dari musim kering ini," ujarnya.

Joko anggaran APBD Trenggalek yang dialokasikan untuk mengatasi dampak kekeringan sangat terbatas, rencananya apabila krisis air semakin parah, pihaknya akan meminta bantuan anggaran ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

"Skema penangannya tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, kami maksimalkan terlebih dahulu dengan menggunakan APBD Trenggalek, baru nanti kalau memang masih kurang, pakai bantuan," katanya kepada sejumlah wartawan.

Disisi lain, BPBD meminta masyarakat untuyk melakukan penghematan air bersih, mengingat sesuai ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kekeringan yang diakibatkkan El Nino di wilayah Jawa Timur diperkirakan akan terjadi hingga November mendatang. "Ini relatif panjang," pungkasnya. 


PANEN RAYA, HARGA CENGKIH ANJLOK

Trenggalek - Para petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
mengeluhkan anjloknya harga pada musim panen raya tahun ini, cengkih
kering yang semula dijual Rp140 ribu/Kilogram turun menjadi Rp97
ribu/Kilogram.

Salah seorang petani di Desa Karangturi, Kecamatan Munjungan,
Trenggalek, Kasirin mengatakan, anjloknya harga komoditas cengkih ini
terjadi sejak dua bulan terakhir. Menurutnya kondisi ini berlangsung
secara bertahap dan terus menerus.

"Turunnya lumayan banyak, untuk yang kering saat ini Rp97
ribu/Kilogram, sedangkan untuk cengkih basah sekarang Rp25
ribu/Kilogram dari harga sebelumnya Rp35 ribu/Kilogram," katanya.

Sejumlah petani mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab
anjloknya harga cengkih ini, namun mereka menduga hal ini akibat
permainan harga dari para tengkulak, mengingat komoditas perkebunan
ini merupakan hanya bisa dipanen setahun sekali.

"Ini bukan produk sayuran yang mudah busuk, logikanya, kalau stok
melimpah kan bisa ditimbun, bukan harga yang dipermainkan untuk
mencari keuntungan seperti ini," ujar Kasirin.

Lanjut Kasirin, seharusnya musim panen raya cengkih bisa menjadi
andalan petani untuk meraup keuntungan, namun apabila kondisi harga
yang tidak bersahabat justru akan menjadi beban para petani, karena
tanaman cengkih juga membutuhkan perawatan dan pupuk dengan biaya yang
cukup tinggi.

Terkait kondisi tersebut, para petani berharap pemerintah segera turun
tangan dan mengambil kebijakan untuk mengendalikan harga komoditas
cengkih, petani khawatir apabila dibiarkan  terus-menerus akan
berpengaruh terhadap pendapatan para petani.

"Kalau kami sebagai petani tidak bisa berbuat banyak, semua cengkih
dari sini (Munjungan) kami jual ke tengkulak," katanya kepada awak
media.

Musim panen raya cengkih di Kabupaten Trenggalek terjadi mulai bulan
April lalu, masa panen raya ini diprediksi akan berlangsung hingga
September mendatang. Dari informasi para petani, hasil panen cengkin
tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono yang mendapat
keluhan para petani mengakui kondisi tersebut, pihaknya langsung
melaporkannya anjloknya harga cengkih kepada Menteri Pertanian. Orang
nomor satu di Pemkab Trenggalek ini berharap, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan pengendalian harga cengkih dengan menggandeng
Bulog.

"Sehingga yang diurusi bulog tidak hanya beras, namun bisa membeli
cengkih para petani, dengan cara ini kami yakin harga cengkih akan
stabil," ujarnya.

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung
produksi cengkih di Jawa Timur. Pusat perkebunan cengkih Trenggalek
berada di Kecamatan Munjungan, Dongko, Panggul, Kampak ,Pule, Watulimo
dan Kecamatan Bendungan. Produk cengkih kota keripik tempe ini dipasok
ke sejumlah pabrik rokok dan kosmetik di indonesia.

MENTERI PERTANIAN KLAIM BERHASIL ATASI KEKERINGAN 100 RIBU HEKTARE LAHAN

Trenggalek - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengkalim kemeteriannya telah berhasil mengurangi dampak kekeringan selama setahun terakhir hingga 100 ribu Hektare. 

Disela-sela panen raya padi dan pencanangan gerakan menanam kedelai yang digelar di Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Menteri Pertanian mengatakan, tahun lalu, jumlah gagal panen akibat kekeringan, banjir dan hama mencapai 159 ribu Hektare, sedangkan tahun ini mampu ditekan menjadi 50 ribu hektare .

"Sehingga tanaman petani yang mampu diselamatkan nilainya mencapai Rp2 Triliun, ini adalah prestasi kita semuanya," katanya.

Menurutnya, turunnya jumlah lahan yang terdampak kekeringan tersebut, setelah pihaknya membentuk tim khusus penanggulangan kekeringan yang disebar di seluruh kabupaten. Tim ini bertugas memantau, daerah-daerah yang masuk kawasan rawan kekeringan, sehingga bisa segera diambil langkah penanggulangan apabial sewaktu-waktu terjadi krisis air di area persawahan.

"Sejak awal pemerintahan Pak Jokowi, kami memang serius untuk memberikan penanganan terhadap persoalan pangan tersebut," ujarnya.

sementara itu, dalam mengatasi potensi kekeringan tersebut , kementerian pertanian menglaim telah melakukan perbaikan dan pembagunan saluran irigasi primer hingga tersier, yang mampu menghidupi 1,3 juta Hektare lahan. "Kami juga menggelontorkan bantuan 40 ribu alat mesin pertanian berupa traktor maupun pompa air," imbuh Amran.

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Pertanian memastikan, kemarau panjang yang terjadi tahun ini tidak akan berdampak besar terhadap berkurangnya stok pangan nasional. Untuk itu pihaknya meminta petani untuk melakukan pengalihan jenis tanaman, dari padi ke palawija, khususnya kedelai. "Sehingga bisa mengurangi resiko gagal panen,  terlebih saat ini, pemerintah sedang mengejar swasembada kedelai nasional," pungkasnya. 

BASARNAS HENTIKAN PENCARIAN WISATAWAN TENGGELAM


Trenggalek - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menghentikan proses pencarian wisatawan yang tenggelam di Pantai Pelang, Kecamatan Pagggul, karena hingga hari ke tujuh satu dari dua korban belum berhasil ditemukan. 

Kepala Pos III Basarnas Trenggalek, Supriyanto mengatakan, penghentian operasi pencairian tersebut dilakukan, setelah pihaknya melakukan evaluasi dengan tim SAR gabungan, Polisi, TNI, BPBD dan Nelayan setempat.   

"Jadi mulai besok (hari ini) kami tidak akan melakukan penyisiran di tengah laut, sebagai gantinya, para nelayan dan pihak kepolisian akan tetap melakukan pemantauan," katanya.

Menurutnya, dalam masa pemantauan tersebut, seluruh nelayan yang ada di perairan selatan Kecamatan panggul maupun pacitan diminta untuk tanggap dan memberikan informasi kepada pihak yang berwajib apabila menemukan keberadaan jasad korban. "Apabila korban ditemukan kami siap terjun ke lokasi untuk meberikan bantuan evakuasi," ujarnya kepada awak media.

Dijelaskan, dari dua korban yang hilang, baru satu yang berhasil ditemukan, atas nama Mohammad Wahyu alias Wiwit, warga Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan satu korban lainnya, Gigih Wiranto belum berhasil ditemukan. "Jasad Wiwid kami termukan terdampar di salah satu pantai di Sudimoro Pacitan," imbuh Supri.

Temuan salah seorang korban itu sesuai dengan prediksi dari Basarnas, mengingat pada saat kejadian, Kamis 23/7 lalu, arus laut di pantai Pelang mengarah ke barat atau ke wilayah Pacitan. 


DUA PASANGAN BAKAL CALON BUPATI TRENGGALEK JALANI TES KESEHATAN

DUA PASANGAN BAKAL CALON BUPATI TRENGGALEK JALANI TES KESEHATAN


DUA PASANGAN BAKAL CALON KEPALA DAERAH JALANI TES KESEHATAN

Trenggalek - Dua pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Kholiq-Priyo Handoko dan Emil Elistianto Dardak-Mohammad Nur Arifin, Selasa (28/7) menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, sebagai prasyarat sebelum ditetapkan menjadi calon kepala daerah. 

Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini ditangani langsung oleh puluhan dokter spesialis. Menurutnya, beberapa tahapan yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh tersebut antara lain penyakit dalam, neurologi, kejiwaan, infeksi tropis, dan metabolisme.

"Prosesnya kami lakukan selama dua hari, mulai 28 hingga 29 Juli 2015, informasinya untuk hari Rabu masing-masing pasangan calon akan menjalani tes psikologi dan kejiwaann," katanya.

Menurutnya, pemilihan rumah sakit tersebut dilakukan, karena berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hanya ada dua rumah sakit di Jawa Timur yang layak untuk melaksanakan "general check up", yakni RSUD Saiful Anwar Malang dan RSUD dr Soetomo.

Rencananya, hasil tes kesehatan para kandidat kepala daerah tersebut akan menjadi salah satu dasar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek untuk meloloskan atau tidak, masing-masing bakal calon menjadi calon bupati dan wakil bupati.

Dari informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi, salah satu pasangan calon kepala daerah, Emil Elistianto Dardak-Mochammad Nur Arifin datang di rumah sakit plat merah tersebut sekitar pukul 07.30 WIB tanpa didampingi oleh istrinya. Pasangan termuda dalam pesta demokrasi serentak ini langsung menjalani serangkaian pemeriksaan di Graha Amerta RSUD dr Soetomo hingga pukul 15.30 WIB. 

Di rumah sakit dr Soetomo ini terdapat 11 pasangan bakal calon kepala daerah yang menjalani tes kesehatan, mereka berasal dari Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan dan Kota Surabaya

Suripto menambahkan, bakal kontestan pemilihan kepala daerah periode 2015-2020 di Trenggalek diperkirakan hanya ada dua pasang, hal ini terlihat dari perolehan suara partai politik maupun  komposisi perolahan kursi di parlemen lokal. "Semua partai dua merapat di dua bakal calon, sedangkan untuk calon perseorangan sama sekali tidak ada yang mengajukan diri," imbuhnya. 

Pasangan bakal calon yang pertama adalah Kholiq-Priyo Handoko yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Sedangkan pasangan kedua adalah Emil Elistianto Dardak-Mochammad Nur Arifin yang diusung oleh lima partai politik, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta didukung dua partai lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).


SUAMI ARUMI BACHSIN RESMI DAFTAR PILKADA TRENGGALEK

Trenggalek - Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak- Mochammad Nur Arifin resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan diantar ribuan pendukungnya.

Sebelum menuju kantor KPU, calon kandidat pemilihan kepala daerah ini terlebih dahulu melakukan deklarasi bersama lima partai pengusung dan dua partai pendukung, yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam orasinya, Emil mengajak seluruh partai pendukung dan elemen masyarakat untuk bersatu mendukung pencalonnya, untuk menjadikan Trenggalek lebih maju dalam kurun lima tahun mendatang.

"Kita sudah bosan dengan keterpurukan, kita semua ingin Trenggalek lebih maju, mari bersama-sama membangun Trenggalek," pekik Emil dihadapan ribuan pendukung. 

Usai melakukan deklarasi bersama, pasangan yang mengatasnamakan "Pemimpin" ini langsung diarak ribuan pendukung dan relawan menuju kantor KPU Trenggalek dengan menaiki delman. 

Dalam perjalanan menuju kantor penyelenggara pemilu, pasangan termuda se-Indonesia ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Bahkan sejumlah warga dengan antusias meminta foto bersama.

Sementara itu di kantor KPU Trenggalek, pasangan Emil-Arifin disambut ketua berserta seluruh komisionernya. Bakal kandidat pemilukada ini langsung menyerahkan berkas pendaftaran, sesuai dengan yang disyaratkan. 

"Hari ini, 27 Juli kami dua pemuda mendaftarkan diri ke KPU berserta Mas Arifin dengan didukung tujuh partai politik, ini adalah langkah awal menuju Trenggalek yang lebih baik," ujarnya. 

Putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak ini menambahkan, pengalaman 15 tahun di dunia birokrasi ditingkat nasional diharapkan menjadi bekal yang cukup untuk memimpin lima tahun kedepan.

Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan, meskipun usianya baru 25 tahun, ia yakin mampu menjadi pendamping yang baik untuk Emil Dardak. Menurutnya, pengalamannya memimpin sejumlah perusahaan sejak umur 17 tahun merupakan akan dijadikan pelajaran yang berharga untuk mejadi pemimpin di levek kabupaten.

"Ada sejumlah masyarakat yang maragukan kemampuan saya, bagi pasangan Pemimpin tidak masalah, justru itu akan menjadi pelecut untik mewujudkan visi dan misi kami, dengan tanpa beban," ujar Arifin.

Dikonsfirmasi terpisah, Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima dua pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati, yakni psangan Kholiq-Priyo Handoko dan Emil-Arifin. Rencananya pihaknya akan melakukan pemeriksaan seluruh berkas pendaftaran, guna memastikan kelengkapan yang dipersyaratkan. 

"Untuk selanjutnya, Besok (Selasa) masing-masing kandidat akan mengikuti tes kesehatan jasmani di RSUD Dokter Soetomo Surabaya," katanya.

GAGAL PINANG YAYUK, KHOLIQ GANDENG PRIYO HANDOKO

Trenggalek - Setelah gagal berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Trenggalek, Jawa Timur akhirnya memilih Priyo Handoko sebagai bakal calon wakil bupati, untuk mendampingi Kholiq dalam pemilukada 2015.

Sekretaris DPC PKB Trenggalek, Samsul Anam mengatakan, penunjukan bacawabup tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan serangkaian penjajakan dengan sejumlah tokoh.

"Bagi kami ini adalah pasangan yang terbaik diantara tokoh-tokoh yang ada," katanya.

Menurutnya, beberapa pertimbangan yang menjadi dasar pemilihan diantaranya, yang bersangkutan dinilai memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman mumpuni. Selain itu, juga memiliki finansial yang cukup.

"Pak Priyo juga aktif sebagai pengurus Partai Golkar di Papua," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Meski Priyo tidak beraktifitas dan bekerja di Trenggalek, Samsul mengaku tidak menjadi persoalan, mengingat saat ini calon bupati yang diusung memiliki elektabilitas yang tinggi.

"Sehingga siap bertarung dalam pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang," imbuhnya.

Kata dia, berdasarkan survey yang dilakukan sebelumnya, tingkat elektabilitas Kholiq, mencapai 40 persen atau paling tinggi dibanding tokoh-tokoh yang lain.

"Kalau untuk calon lain itu sekitar 19 persen, sehingga kami optimistis terhadap Kholiq-Priyo," ujar Samsul.

Sebelumnya, PKB berencana mengusung Kholiq dan Sri Rahayu alias Yayuk (PDIP) sebagai pasangan bakal calon bupati. Bahkan pasangan tersebut sempat didelkarasikan bersama sejkumlah partai politik.

Namun koalisi tersebut hanya berjalan seumur jagung, setelah PDIP tidak merekomendasi justru merekomendasi calon lain.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

BASARNAS PERLUAS AREA PENCARIAN DUA KORBAN TENGGELAM DI PELANG

Trenggalek - Tiga hari dilakukan proses pencarian, jasad dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Pelang, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur belum berhasil ditemukan. 

Tim SAR gabungan dari Basarnas, polisi dan nelayan terus berusaha melakukan penyisiran di kawasan pantai selatan. Bahkan wilayah operasi pencarian diperluas hingga ke kawasan pantai lain.

Kepala Basarnas Pos Trenggalek, Supriono mengatakan,  dalam pencarian in pihaknya menerjunkan dua kapal, yang terdiri satu kapal karet Basarnas dan satu kapal milik nelayan setempat.

"Penyisiran ini kami lakukan mulai dari TKM (tempat kejadian musibah) di Pantai Pelang, hingga Pantai Konang, Pantai Joketro sampai berbatasan Pacitan, kalau ke tengah sampai 10 mill" katanya. 

Menurutnya, Selama tiga hari melaksanakan pencarian, Tim Sar gabungan sempat terkendala oleh tingginya gelombang di kawasan Pantai Pelang, namun hal tersebut dapat diatasi, dengan mengalihkan titik pencarian pertama melalui Pantai Joketro.

"Kalau di Joketro relatif landai ombaknya, sehingga dua kapal bisa ke tengah," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Dalam operasi kemanusiaan ini, pihaknya tidak hanya melakukan penelusuran di tengah laut, namun juga menyisisr tebing-tebing dan karang yang ada di tepi pantai. Hal ini dilakukan, karena biasanya korban tenggelam terseret ombak menuju tepi dan tersangkut karang.

Sementara itu, Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso mengatakan, selain operasi laut, pihaknya juga melakukan penyisiran darat di beberapa bibir pantai mulai dari Pelang hingga Joketro. "Upaya terus kami lakukan, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil," katanya.

Tim SAR gabungan rencananya, akan melanjutkan pencarian hingga petang hari. Namun apabila kedua korban belum ditemukan, proses penyisiran akan dilanjutkan hingga tiga hari kedepan. 

Sebelumnya dua wisatawan, masing-masing Mohammad Wahyu dan Gigih Wiranto, warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, hilang setelah terseret ombak laut, saat bermain di bibir pantai pelang. 

TERSERET OMBAK, DUA WISATAWAN BELUM DITEMUKAN

Trenggalek - Dua wisatawan yang hilang akibat terseret obak pantai Pelang di Kecamatan Paggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hingga Jumat (24/7) petang belum berhasil ditemukan. 

Kepala Polsek Panggul, AKP Wajib Santoso mengatakan, sejak pagi, tim bagungan dari Basarnas, TNI/Polri dan nelayan telah berusaha melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di pesisir pantai, mulai dari perbatasan Pacitan hingga wilayah Munjungan. 

"Kami sudah tiga kali turun untuk melakukan penyisiran, namun memang belum ada yang melihat jasad korban," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon. 

Menurutnya, tim gabungan akan berusaha semaksimal mungkin, agar kedua korban tenggelam tersebut bisa segera diketemukan,. Namun demikian, proses pencarian korban harus ektra sabar dan hati-hati, mengingat kondisi gelombang di kawasan Pantai Pelang relatif tinggi.  

"Kalau memang kondisinya tida memungkinkan, maka kami akan istirahat dulu, baru setelah gelombang mulai reda, dilanjtkan lagi," ujarnya. 

Untuk kondisi malam hari, tim pencari memilih untuk berisirahat dan melanjutkan proses pencarian pada keeokan harinya, karena visibiltas yang terbatas dan tidak efektif untuk melakukan penyisiran.

Sebelumnya dua wisatawan Pantai Pelang, Trenggalek hilang setelah terseret ombak besar. Korban adalah Mohammad Wahyu dan Gigih Wiranto, keduanya warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu Tulungagung. 

Kejadian hilangnya wisatawan tersebut terjadi saat keduannya bermain ombak di kawasan pantai, pada saat yang bersamaan tiba-tiba muncul gelombang besar dan menyeret kedua korban hingga ke tengah laut. 

Korban sempat berteriak minta tolong kepada pengunjung pantai yang lain, namun warga tidak bisa berbuat banyak karena takut terseret ombak besar. Dua buah kapal nelayan yang di terjunkan ke lokasi kejadian sempat melihat juluran tangan salah satu korban, namun gagal dievakuasi karena kembali terhantam ombak besar.

"Saat mau didekati muncul gelombang besar sebanyak tiga kali dan akhirnya hilang," katanya. 

RAYAKAN LEBARAN KETUPAT, WARGA LEPAS RIBUAN BALON RAKSASA


Trenggalek - Perayaan Lebaran Ketupat di Trenggalek, Jawa Timur dimanfaatkan oleh sejumlah kelompok masyarakat untuk melepas seribu lebih balon udara raksasa dari berbagai ukuran.   

Pelepasan balon udara yang diterbangkan dengan tenaga asap tersebut berlangsung meriah. ratusan warga tampak antusias menyaksikan tradisi tahunan ini.

Salah seorang panitia peluncuran balon, Mushola Baitussalam, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Sunardi mengatakan, setiap Lebaran Ketupat, kelompoknya rutin menerbangkan ratusan balon udara, sesaat setelah melakukan sholat Dhuha berjamaah dan kenduri ketupat.

"Kalau di sini tidak hanya pemudanya saja yang meluncurkan balon, anak-anak dan orang tua juga ikut serta," katanya kepada wartawan.

Pemandangan serupa terlihat di Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari. Di lokasi ini, warga membuat balon raksasa dengan ketinggian 25 meter dan diameter empat meter. Balon jumbo tersebut merupakan hasil gotong royong warga sekitar selama sepekan terakhir. "Alhamdulillah balonnya bisa diterangkan dengan mudah," kata salah seorang pemuda setempat, Samsul Ma'arif.  

Prosesi peluncuran balon udara plastik ini juga berlangsung di berbagai kecamatan, mulai dari Kecamatan Durenan hingga Kecamatan Tugu, serta kawasan pegunungan lainnya.

"Setiap daerah di sini (Trenggalek) memiliki cara dan tradisi sendiri-sendiri untuk merayakan Lebaran Ketupat. Pemerintah dalam hal ini hanya mendukung selama kegiatan itu positif dan memiliki semangat kearifan lokal," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto.

Kendati atraksi pelepasan balon udara cukup banyak, Sunardi dan beberapa warga lain mengaku jumlah itu tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, karena Lebaran Ketupat tahun ini jatuh pada hari Jumat, sehingga waktu untuk pelepasan balon terbatas karena tengah hari harus menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Kami mohon maaf, kegiatan kali ini tidak semeriah tahun lalu. Sebab jika banyak, pelepasan balon butuh waktu panjang, biasanya hingga sore," kata Sunardi.

Tradisi pelepasan balon udara itu sendiri konon telah berlangsung sejak belasan tahun silam.
  
Seperti halnya saat perayaan Idul Fitri, pesta balon udara dimaksudkan untuk menciptakan kemeriahaan dan luapan rasa syukur setelah enam hari menjalankan ibadah sunah puasa syawal sejak H+2 Lebaran.

Di sisi lan, tradisi yang diti dilaksanakan setiap tahun ini justru dikeluhkan oleh pihak PLN, mengingat beberapa balon yang diterbangkan jatuh di jaringan listrik bertegangan tinggi, akibatnya beberapa wilayah mengalami pemadaman.

"Ada satu balon udara yang jatuh tepat di atas jaringan kabel listrik PLN di wilayah Durenan sehingga terjadi korsleting," kata Kepala PLN Rayon Trenggalek, Tarwoko.

Meski sempat menyebabkan arus listrik terputus dan mengganggu perayaan Lebaran Ketupat di wilayah Durenan, Tarwoko memastikan insiden itu tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti.

Petugas yang mendapat laporan dari warga tentang putusnya jaringan listrik di aerah itu segera melakukan langkah penanganan dengan menyingkirkan balon udara yang masih tersangkut di atas jaringan kabel PLN di jalan raya Durenan.

MERIAHNYA TRADISI LEBARAN KETUPAT DI TRENGGALEK


Trengalek - Perayaan lebaran ketupat pada H+8 lebaran, di Trenggalek, Jawa Timur berlangsung meriah, ribuan warga memadati perkampungan untuk menyaksikan aneka hiburan serta pesta ketupat gratis.

Sejak pukul 7.00 WIB, suasana Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek dan Durenan tampak ramai. Dalam perayaan tradisi kupatan ini, aneka kegiatan digelar, mulai dari pawai karnaval, drumband , hingga tari-tarian. Bahkan fashion show kostum dari barang bekas, juga ikut meramaikan lebaran ketupat. 

Salah seorang warga Kelutan, Binti Nasrikah mengatakan, perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur warga, setelah enam hari melaksanakan puasa sunnah syawal selama enam hari. "Untuk di kelutan ini perayaan lebaran ketupat sudah yang enam kalinya dan selalu berlangsung rmai seperti ini," katanya.

Menurutnya, selain aneka hiburan, salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah pesta ketupat gratis. Setiap pengunjung, bebas menikmati aneka kupat sayur yang disediakan di masing-masing rumah warga.

Binti menambahkan, khusus untuk lebaran ketupat, ia dan keluarganya menghabiskan sekitar 10 kilogram beras dan lima buah nangka muda. Seluruh ketupat yang dibuat langsung laris manis diserbu pengunjung sejak pukul 7.00 WIB. "Ini tadi seluruh ketupat habis dalam waktu kurang dari dua jam," ujarnya.

Kata dia, jumlah pengunjung dalam tradisi ini terus mengalami peningkatan setiap tahun, mereka berasal dari berbaga kecamatan yang ada di Trenggalek, bahkan beberapa diantaranya merupakan pengunjung dari luar kota.

Salah seorang pengunjung, Hasan Wiyono, sengaja datang dari Tulungagung untuk merayakan lebaran ketupat bersama sanak saudaranya di Trenggalek. Mneurutnya, tradisi di Trenggalek berbeda dengan daerah-daerah lain. "Kalau di sini enak, bisa makan ketupat gratis , selain itu bisa melihat aneka hiburan dan sekaligus bersilaturrahmi," katanya.

Padatnya pengunjung perayaan lebaran ketupat , menyebabkan jalur utama Trenggalek-Ponorogo macet total. Ribuan kendaraan terjebak diantara ramainya lebaran. Untuk mengurai kemacetan tersebut, polisi terpaksa mengalihkan jalur utama melalui kecamatan Karangan.