DINI HARI JOKOWI, SIANG HARI PRABOWO

DINI HARI JOKOWI, SIANG HARI PRABOWO

Trenggalek 28/6 - Kedua kubu pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung pada pemilu 9 Juli mendatang, semakin gencar mencari dukungan di wilayah Trenggalek. Terbukti selama hari ini, dua tokoh nasional turun langsung untuk menggelar kampanye.

Diawali sekitar Pukul 2.00 WIB, capres Joko Widodo menggelar safari kampanye di dua lokasi di Trenggalek. Lokasi pertama adalah sentra jajanan kripik tempe khas Trenggalek di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Di lokasi tersebut, Jokowi disambut oleh ribuan warga yang telah menunggu selama lebih dari tujuh jam.

"Saya ucapkan terima kasih, saya sangat terharu dengan kesetiaan warga Trenggalek meski harus menunggu sejak jam 7 sore, ini adalah bukti bahwa dukungan masyarakat," kata Jokowi, dihadapan massa.

Gubernur Jakarta ini meminta para pendukungnya untuk memaksimalkan sisa waktu masa kampanye sebaik mungkin untuk menggalang dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Kata dia ada dua cara yang harus dilakukan pendukung Jokowi-JK, yang pertama yakni menepis isu yang santer menerpa dirinya.

"Bapak-ibu sudah tahu kan isu-isu yang saya maksud, contohnya, apabila Jokowi jadi presiden, tunjangan sertifikasi guru akan dihapus, itu tidak benar, justru akan ditambah," ujarnya.

Sedangkan hal kedua yang diminta Jokowi kepada pendukungnya adalah, melakukan metode kampanye ketuk pintu atau menyambangi tetangga agar memberi dukungan kepada pasangan nomor dua.

"Cara ini sangat efektif, karena ibu-ibu atau bapak-bapak bisa menjelaskan visi dan misi apa saja yang dikembangkan Jokowi-JK," imbuhnya.

Usai di sentra kripik tempe, Jokowi langsung menuju Pondok pesantren Darunnajjah Kelurahan Kelutan, Kabupaten Trnggalek.

Di lokasi tersebut, Jokowi bertemu dengan beberapa tokoh kyai untum meminta dukungan.

Sementara itu, kubu pasangan Capres Prabowo-Hatta, Sabtu siang menggelar kampanye terbuka di lapangan Karangan Kecamatan Karangan.

Kampanye kali ini digelar sedikit berbeda dengan kampanye tebuka lainnya, karena dilakukan dengan pentas sholawat dan Istighotsah (doa bersama).

Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta , Mahfud MD menagatakan, model kampanye tersebut sengaja dilklakukan untuk menempis anggapan maupun isu yang mengatakan Prabowo-Hatta anti Sholawat dan tahlil, yang selama ini dilakukan oleh kalangan warga N-U..

"Itu semua tidak benar, justru kami akan mengembangkan faham Ahlussunah Waljamaah sebagai landasan bergaul," kata Mahfud MD.

Dalam orasinya, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menegaskan bahwa, pasangan capres nomor urut satu tidak akan melakukan perubahan terhadap aturan tentang pendirian rumah ibadah.

"Kalau capres yang lain tidak tahu, tapi kalau Prabowo-Hatta sama sekali tidak pernah terbesit tentang rencana seperti itu," imbuh Mahfud.

Di sisi lain, pihaknya mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah tokoh nasional NU, serta beberapa pondok pesantren besar di Jawa Timur.

"Salah satunya yakni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, mereka menyatakan komitmennya untuk mendukung Prabowo-Hatta ," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

DPT PILPRES TRENGGALEK BERTAMBAH 6.000 JIWA 

DPT PILPRES TRENGGALEK BERTAMBAH 6.000 JIWA 

Trenggalek, 26/6 - Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) di Kabupaten Trengalek, Jawa Timur meningkat sekitar 6000 jiwa dibanding pemilihan legislatif beberapa waktu yang lalu.

Ketua KPU Trenggalek, Suripto mengatakan, dalam Pilpres kali ini, jumlah DPT yang terdaftar di KPU sebanyak 565.543 jiwa, sedangkan DPT pemilihan legislatif lalu hanya 559.440 jiwa. Menurutnya bertambahnya jumlah pemilih ini didominasi oleh pemilih pemula, yang kini telah berusia 17 tahun atau telah menikah.

"Yang paling banyak adalah pemilih pemula, yang pada pileg lalu belum berusia 17 tahun, saat ini sudah 17 tahun, sehingga bisa mencoblos," katanya.

Suripto menambahkan, meskipun jumlah pemilih tetap telah disahkan, pihaknya masih melakukan validasi terhadap masayarakat yang belum masuk dalam daftar pemilih pilpres.

Pihaknya menjamin masayarakat yang telah memiliki hak pilih tetap bisa menggunakan hak suaranya pada sembilan Juli nanti meskipun belum masuk dalam DPT. 

"Yang belum masuk DPT, bisa dimasukkan dalam daftar pemilih khusus (DPK) serta DPKTB (daftar pemilih khusus tambahan)," imbuhnya.

Sementara itu, dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan sebanyak 1500 TPS, atau berkurang 135 dibanding pemilu legislatif lalu yakni 1.635 TPS.

Penyusutan ini dilakukan untuk efisiensi, karena jumlah pemilih pilpres per TPS maksimal 800 jiwa, sedangkan pileg hanya 500 jiwa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ANGGOTA DPRD TRENGGALEK DITETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA KORUPSI BPR PRIMA

ANGGOTA DPRD TRENGGALEK DITETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA KORUPSI BPR PRIMA

Trenggalek - Kejaksaan Negeri Trenggalek, Jawa Timur  menetapkan salah satu anggota DPRD Trenggalek, Sukono sebagai tersangka kasus dugaan korusi akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) P rima Sejahtera Durenan, senilai Rp 2,3 miliar.
 
Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek,  Adianto mengatakan, penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima alat bukti yang cukup kuat , yakni adanya bukti transfer dana dari tersangka lain, Gatot Purwanto ke rekening Sukono senilai Rp350 juta.
 
"Uang tersebut ditransfer ke rekening Bank BCA atas nama Sukono sendiri, atau tanpa melalui perantara " katanya.
 
Menurutnya, dari keterangan beberapa saksi,  dana ratusan juta tersebut diduga kuat adalah bentuk kompensasi atas peran tersangka di di DPRD Trenggalek, dalam upaya meloloskan pembelian BPR tersebut.
 
"Sukono ini sebagai anggota legislative, yang pada saat itu pernnya sebagai anggota bangar (badan anggaran), yang membahas penjualan BPR. Kami sudah dapat bukti transfer senilai Rp350 juta," Ujar Adianto.
 
Kejaksaan Trenggalek kali ini juga sedang mendalami atas temuan bukti transfer lain kepada salah satu pimpinan 
DPRD Trenggalek.  Namun kejaksaan  belum  menetapkan pimpinan dewan tersebut sebagai tersangka, karena masih menunggu alat bukti lain.
 
Kasus akuisisi BPR Prima Sejahteran Durenan  ini terjadi pada tahun 2006 yang lalu,  saat itu pemerintah daerah melakukan akuisisi atau pembeian seluruh saham bank swasta itu.  Bank yang dimiliki gabungan koperasi itu akhirnya dibeli Pemkab Trenggalek senilai  Rp2,3 miliar.
 
Namun dalam proses akuisisi itu diduga terjadi i penggelembungan harga atau markup, sehingga menyebabkan kerugian keuangan negara senilai Rp750 juta.
 
Selain Sukono, kasus ini juga telah menyeret dua mantan pejabat Pemkab Trenggalek, yakni Subro MUhsi Samsuri dan Gatot Purwanto.
Powered by Telkomsel BlackBerry®