RIBUAN ULAT BULU SERANG PERKAMPUNGAN WARGA DI TRENGGALEK

Trenggalek, 22/11 - Ribuan ulat bulu mulai menyerang perkampungan warga di Trenggalek, Jawa Timur.

Sejumlah rumah warga, di Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, mengaku, serbuan ulat bulu di sekitar kampungnya terjadi sejak beberapa minggu terakhir.

"Bahkan tidak hanya di luar rumah, tapi di dalam rumah itu juga banyak, sehingga banyak warga sini yang mengalami gatal-gatal," Sri Wahyuni.

Menurutnya, ribuan ulat tersebut sebelumnya hanya ada di pepohonan mangga yang ada dirumahnya, namun tiba-tiba dalam beberapa waktu terakhir mulai bermigrasi ke rumah penduduk.

"Kami tidak tahu apa penyebabnya, apakah karena panas atau yang lainnya, yang jelas hal ini membuat kami jadi terganggu," ujarnya.

Hal senada juga dikeluhkan oleh warga yang lain, Desitriani. Kata dia ulat bulu yang ada di lingkungannya tersebut juga banyak ditemukan menempel pada pakaian yang dijemur diluar ruangan.

Warga yang mengetahui serangan ulat bulu tersebut, berusaha melakukan pembasmian dengan pestisida anti nyamuk dan serangga.

"Kalau tidak disempot pasti sudah menyebar kemana-mana, ini sudah mendingan, tinggal sedikit," katanya.

Namun pihaknya berharap dinas kesehatan setempat untuk turun tangan melakukan pembasmian wabah ulat bulu itu.

Warga khawatir apabila tidak dilakukan pembasmian secara massal, wabah tersebut akan semakin membesar dan mengganggu aktifitas warga.

"Untuk jenis ulat yang menyerang kampung kami ini, warga sini menyebutnya 'ulat geni', jadi kalau kena bulunya terasa panas dan gatal," kata warga lain, Boiman.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

DINKES TRENGGALEK SIAPKAN ANGARAN Rp17 MILIAR UNTUK JKN

Trenggalek, 21/11 - Dinas Kesehatan  Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp17 miliar untuk menghadapi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang mulai digulirkan tahun 2014.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Trenggalek, Sugito Teguh, Kamis mengatakan, anggaran belasan miliar tersebut bakal digunakan untuk membeli sejumlah kebutuhan, seperti obat-obatan, pembiayaan rawat inap serta berbagai kebutuhan lainnya.

"Selain itu, nantinya dana tersebut juga akan kami pakai untuk melengkapi beberapa sarana dan prasaranya yang saat ini masih kurang memadai, termasuk memperbaiki laboratorium," katanya.

Menurutnya, secara umum dinas kesehatan mengaku siap untuk menjalankan program yang digagas oleh pemerintah pusat tersebut. mengingat sejumlah fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas juga telah dipersiapkan sejak beberapa tahun yang lalu.

Dijelaskan, sampai saat ini jumlah peserta JKN yang terdaftar sebanyak 300 ribuan orang, terdiri dari gabungan peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan asuransi keskehatan (Askes).

"Untuk masyarakat diluar yang terdaftar ini yang ingin menikmati JKN maka diwajibkan mendaftar mendaftar melalui loket-loket yang tersedia dan membayar sesuai dengan ketentuan pemerintah," ujarnya.

Saat ini terdapat tiga tempat yang bisa digunakan untuk mendaftar JKN, yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI. Sedangkan untuk iuran yang dibebankan setiap bulan sebesar Rp25.500 per orang.

"Rp25.500 itu untuk pelayanan kelas tiga, apabila ingin mendapatkan layanan di kelas dua maka harus membayar iuran sekitar Rp40 ribuan dankelas satu sekitar Rp60 ribuan," imbuhnya.

Pihaknya mengaku dalam beberapa waktu kedepan juga akan muncul beberapa lokasi pendaftaran JKN guna melayani masyarakat umum, termasuk di tingkat kecamatan.

Bahkan untuk mempermudah masyarakat, di setiap kabupaten bakal didirikan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) selaku pengelola dana asuransi JKN.

Disinggung mengenai masyarakat miskin yang terdaftar dalam JKN, pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan dana khusus melalui program janiman kesehatan daerah (Jamkesda)

"Kami tidak bisa serta-merta memasukkan mereka ke dalam JKN, karena yang berhak menentukan kaya atau miskin itu adalah BPS (badan pusat statistik). Kami juga belum tahu berapa warga miskin yang akan dibiayai dari Jamkesda, yang jelas anggaran kami sediakan," jelasnya.

Sugito Teguh menambahkan, dengan diluncurkannya JKN, maka pemerintah secara otomatis juga akan menghapus program jaminan persalinan (jampersal). Sehingga untuk bisa mengakses biaya persalinan yang murah mayarakat harus menjadi peserta JKN.

Kata dia, dalam pelaksanannya nanti, peserta jaminan kesehatan nasional diharuskan melalui prosedur yang benar apabila hendak berobat ke pusat layanan kesehatan.

"Sama dengan jamkeksmas yang lalu, pasien tidak bisa langsung ke rumah sakit, mereka harus ke puskesmas dulu, apabila memang membutuhkan pelayanan yang lebih intensif baru bisa dirujuk ke rumah sakit, kecuali untuk kondisi darurat, misalkan kecelakaan," ujar Teguh.

  

TIM EBY TRENGGALEK SAMBANGI KORBAN TANAH LONGSOR


Trenggalek 20/11 - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sengon Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendapatkan perhatian dari Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY). 

Diwakili Tim EBY Trenggalek, putra bungsu Presiden SBY tersebut menyerahkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari terhadap sejumlah warga yang rumahnya rusak akibat tanah longsor. 

Kedatangan Tim EBY di lokasi bencana disambut baik oleh warga sekitar. Salah satu warga yang rumahnya rusak, Jumiatin mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Edhie Baskoro Yudhoyono. 

"Kami berterimakasih sekali, semoga Mas Ibas selalu mendapatkan lindungan dari Allah SWT, sehingga tetap bisa amanah dan selalu memperhatikan masyarakat kecil," katanya.

Diceritakan, saat ini ia berserta keluarganya terpaksa mengungsi di tenda karena rumahnya rusak berat dan tidak layak digunakan lagi. 

Menurutnya, kejadian tanah lomgsor yang menimpa rumahnya itu tidak ddiprediksi sebelumnya. Saat itu usai terjadi hujan deras tiba-tiba tanah setinggi lebih dari 10 meter yang ada di belakakng rumahnya ambrol dan memuluh-lantakkan sebagian rumahnya.

"Terutama bagian dapur itu sudah hancur, ya seperti ini kondisinya," ujarnya sambil menunjukkan kondisi rumahnya.

Sementara itu, warga lain yang rumahnya nyaris ambrol, Miseni mengaju juga bersyukur mendapatkan sentuhan dari Mas Ibas. "Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami," katanya.

Lanjut dia, ia sekeluarga mengaku dihantui rasa takut untuk menghuni rumahnya sendiri, mengingat sebagian tanah yang ada di lingkungan rumah telah retak-retak dan rawan longsor.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya pada saat malam hari dan terjadi hujan deras,

"Yang kami khawatirkan, kalau sampai terjadi longsor kembali, kemudian kami tertidur di dalam rumah bagaimana, itu yang tidak kami inginkan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Kedarutaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto menjelalskan, hampir seluruh wwilayah di Trenggalek rawan terjadi bencana alam baik tanah longsor maupun banjir.

"Hal ini tidak lepas dari konidisi geografis dari wilayah Trenggalek yang bergunung-gunung, sedankan kalau banjir juga dipengaruhi oleh kondisi alam yang gundul seperti ini," ujarnya.

Pihaknya berharap, memasuki musim penghujan, masyarakat mulai meningkatkan  kewaspadaan terutama untuk warga yang berada di kawasan stren kali maupun yang menghuni kawasan perbukitan.

"Sesuai dengan raamalan dari BMKG (Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk curah hujan di Trenggalek memang cukup tinggi," ujarnya.

Namun Budi mengaku pihaknya telah mempersiapkan seluruh tim tanggap darurat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam. 


UMK TRENGGALEK 2014 Rp 1 JUTA

UMK TRENGGALEK 2014 Rp 1 JUTA

DAFTAR UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK) JATIM 2014

- KOTA SURABAYA  2.200.000
- KABUPATEN GRESIK   2.195.000
- KABUPATEN SIDOARJO  2.190.000
- KABUPATEN PASURUAN 2.190.000
- KABUPATEN MOJOKERTO  2.050.000
- KABUPATEN MALANG 1.635.000
- KUTA MALANG  1.587.000
- KOTA BATU  1.580.037
- KABUPATEN JOMBANG 1.500.000
- KABUPATEN TUBAN  1.370.000
- KOTA PASURUAN  1.360.000
- KABUPATEN PROBOLINGGO 1.353.750
- KABUPATEN JEMBER 1.270.000
- KOTA PROBOLINGGO 1.250.000
- KOT A MOJOKERTO 1.250.000
- KABUPATEN BANYUWANGI 1.240.000
- KABUPATEN LAMONGAN  1.220.000
- KOTA KEDIRI 1.165.000
- KABUPATEN BOJONEGORO1.140.000
- KABUPATEN KEDIRI 1.135.000
- KABUPATEN NGANJUK  1.131.000
- KABUPATEN SAMPANG  1.120.000
- KABUPATEN LUMAJANG  1.120.000
- KABUPATEN TULUNGAGUNG 1.107.000
- KABUPATEN BONDOWOSO  1.105.000
- KABUPATEN BANGKALAN  1.102.000
- KABUPATEN PAMEKASAN  1.090.000
- KABUPATEN SUMBNEP  1.090.000
- KABUPATEN SITUBONDO  1.071.000
- KOTA MADIUN  1.066.000
- KABUPATEN MADIUN  1.045.000
- KABUPATEN NGAWI 1.040.000
- KABUPATEN BLITAR 1.000.000
- KOTA BLITAR  1.000.000
- KABUPATEN PONOROGO  1.000.000
- KABUPATEN TRENGGALEK  1.000.000
- KABUPATEN PACITAN  1.000.000
- KABUPATEN MAGETAN  1.000.000

POLISI TRENGGLEK TANGKAP PELAKU CURANMOR 16 TKP

Trenggalek, 20/11 - Jajaran Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur berhasil mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan 16 tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto mengatakan, tersangka tersebut atas nama Dani Prasetya (20) warga Dusun Dayu, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo Trenggalek. Ia terpaksa ditembak salah satu kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap polisi.

"Tersangka ini mengaku telah melakukan pencurian sebanyak 16 kendaraan bermotor, enam TKP diantaranya dilakukan di wilayah Trenggalek," katanya.

Berbekal keterangan pelaku, polisi berhasil mengamankan 13 sepeda motor dari berbagai jenis dan merek. Sedangkan tiga barang bukti lainnya masih dalam pencarian.

Menurutnya,  barang bukti yang disita itu, didapatkan dari beberapa tempat. Bahkan beberapa diantaraya telah pereteli dan dirubah bodinya.

"Jadi pelaku ini lumayan licin, ia telah melakukan pencurian di beberapa tempat termasuk di wilayah Tulungagung," ujarnya.

Supriyanto menjelaskan, dalam menjalankan aksinya, pelaku tertlebih dahulu meminta bantuaan istinya untuk mengantarkan ke suatu tempat, selanjutnya Dani berjalan dan mencari mangsa .

Saat digiring petugas, Dani mengaku untuk melancarkan aksianya ia hanya berbekal obeng, Alat tersebut digunakan untuk mencopot beberapa bagian motor agar bisa dilarikan.

"Biasanya saya copot konektor yang ada di bawah stang itu, makanya saya juga pilih-pilih motor, karena ada yang tidak bisa memakai cara ini," ujaar Dani.

Motor-motor yang berhasil ia curi, biasanya akan dijual ke penadah dalam bentuk utuh maupun protolan. 

Terkait hal itu, AKP Supriyanto mengaku telah menelusuri hingga jaringaan penadah, namun pihaknya mengaku belum berhasil melakukan penungkapan.

"Kami tidak patah semangat, akan terus ditelusuri hingga ketemu, katena memang diakui atau tidak, kasus curanmor seperti ini sulit untuk dilakukan pengungkapan," katanya.\

Disinggung mengenai keterlibatan istri pelaku, perwira berpangkat AKP ini mengaku belum mendapatkan bukti kuat yang mengarah pada tersangka.

"Sehingga untuk sementara istri pelaku kami jadikan saksi, namun ia juga kami kenai wajib lapor, seminggu sekali," kata Supri.
Kuras Sumur, Dua Warga Dongko Tewas

Kuras Sumur, Dua Warga Dongko Tewas

Trenggalek, 20/11 - Dua warga Dusun Klangsur, Desa/kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa tewas saat membersihkan sumur dirumahnya.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Rabu mengatakan, kedua korban masing-masing, Sukiran (55), serta menantunya Subini (47).

"Saat ini tim SAR dan kepolisian tengah berupaya untuk melakukan evakuasi para korban, Kami harus berhati-hati karena kedalam sumur mencapai 12 meter,". Katanya.

Dijelaskan, kejadian maut itu bermula sekitar pukul 12.00 WIB kedua korban bermaksud menguras sumurnya untuk dibersihkan.

Saat itu korban Sukiran masuk ke dalam sumur sedalam belasan meter, namun sesampai di dasar tiba-tia ia kesulitan bernafas dan terjatuh.

"Mengetahui hal itu menantunya, si Subini berusaha menolong, namun upaya itu justru berakibat fatal dan ia mengalami nasib yang sama," ujarnya.

Siti menambahkan, dari penyelidikan awal, meninggalnya kedua korban tersebut akibat kekurangan oksigen dan murni akibat kecelakaan.

"Kami juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti kematian para korban," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

RATUSAN DOKTER TRENGGALEK GELAR AKSI SOLIDARITAS

     Trenggalek, 20/11- Ratusan tenaga kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI)  cabang Trenggalek, Jawa Timur, Rabu, melakukan aksi keprihatinan atas penahanan dokter spesialis kandungan, Dewa Ayu Sasiary Prawani Manado.

     Aksi yang dimulai dari halaman RSUD dr Soedomo Trenggalek itu juga didukung oleh puluhan perawat yang tergabung dalam persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI). Mereka membentangkan spanduk dan poster serta berorasi, menolak kriminalisasi dokter. 

"Kami bekerja berdasarkan kemanusiaan, apa yang terjadi di Manado itu adalah salah satu upaya keras dari dokter untuk membantu menyelamatkan pasien, walaupun akhirnya meninggal dunia," kata salah satu dokter, Tita.

     Menurutnya, tugas kemanusiaan yang cukup berat tersebut tidak selayaknya dikriminalisasikan, mengingat apa yang dilakukan sorang dokter selalu berpegang teguh pada prosedur yang berlaku.

     "Kami IDI cabang Trenggalek menolak kriminalisasi dokter dan tenaga medis, dokter bukan pembunuh," seru Tita membacakan sikap para dokter Trenggalek.

     Hal senada juga disampaikan dokter lain, Bactiar Arifin, menurutnya profesi dokter memiliki peran penting terhadap kesehatan masyarakat, bahkan mulai bayi lahir hingga meninggal dunia rata-rata membutuhkan pertolongan dokter.

     "Yang perlu diingat oleh semuanya, dokter tidak memiliki batasan waktu, kami semuanya siaga 24 jam untuk melayani masyarakat, karena hal tersebut sudah menjadi komitmen dan sumpah dokter," katanya. 

     Dikatakan, meskipun mendapat tantangan hukum tersebut tenaga medis di Trenggalek berkomitmen untuk tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan kesehatan masyarakat.

     Usai menggelar orasi di depan RSUD Trenggalek, para tenaga medis tersebut berkiling kota dengan mengendarai puluhan mobil serta ambulan. 

    Demonstrasi yang mendapat pengawalan anggota kepolisian itu sempat menyambangi kantor pengadilan dan kejaksaan setempat. Di lokasi itu para dokter, bidan dan perawat melakukan aksi penggalangan tandatangan.

     Aksi turun ke Jalan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap dokter spesialis kandungan, Dewa Ayu Sasiary Prawani dipidana karena tuduhan malapraktik atas meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey tahun 2010.

     Sementara itu dua dokter lain, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak, masih dilakukan pencarian. Hendy diduga berada di Papua, sedangkan Hendry di Riau.
 
     Ketiga dokter itu divonis Mahkamah Agung 10 bulan penjara melalui putusan kasasi 18 September 2012. Sebelumnya, ketiga dokter diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Manado. 

DPRD TRENGGALEK LARANG WARTAWAN LIPUT PEMBAHASAN ANGGARAN PUBLIK

Trenggalek, 19/11 - Kalangan DPRD Trenggalek, Jawa Timur melarang para wartawan untuk meliput rapat dengar pendapat terkait protes anggaran yang dilakukan puluhan anggota asosiasi kepala desa (AKD) setempat.

Peristiwa itu terjadi, Selasa sesaat sebelum rapat berlangsung. Beberapa anggota Satpol PP Trenggalek berbicara dengan anggota dewan yang hendak menemui kepala desa.

"Setelah itu satpol pp tadi langsung meminta wartawan untuk keluar dari ruang rapat dengan alasan rapat tertutup," kata salah satu wartawan Memorandum, Karyanto.

Menururtnya, pengusiran wartawan itu dilakukan tanpa alasan yang jelas, padahal pembahasan yang dilakukan menyangkut anggaran publik.

"Kalau sudah tertutup seperti ini sama dengan membungkam informasi publik, apa alasan mereka bertindak seperti itu," ujarnya.

Anggota PWI Tulungagung ini menjelaskan, pelarangan yang dilakukan kalangan DPRD dan satpol PP Trenggalek tersebut bertentangan dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi publik (KIP).

"Kami merasa tidak ada dasar yang kuat untuk melarang kalangan wartawan untuk meliput anggaran," ujarnya.

Ia mensinyalir ada hal-hal yang disembunyikan dari masyarakat, sehingga wakil rakyat memilih untuk "selintutan".

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Miklasiati mambantah telah melakukan pengusiran terhadap kalangan jurnalis, pihaknya berdalih rapat tertutup itu dilakukan agar lebih fokus dalam pembahasan.

"Kami juga tidak melarang wartawan untuk meliput, buktinya setelah acara bisa konfirmasi seperti ini," katanya.

Sebelumnya puluhan, kepala desa di Trenggalek, mengadu ke DPRD Trenggalek terkait rencana pemotongan sejumlah anggaran yang bakal dialokasikan pada APBD 2014.

"Karena untuk beberapa program itu sudah melalui tahapan musrenbang (musyawarah rencana pembangunan)," kata Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Trenggalek, Rebo.

Bahkan pihak kecamatan dan pemerintah desa terlanjur melakukan sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat langsung.

Pihaknya khawatir apabila hal tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Makanya kami pertanyakan, jangan sampai masyarakat merasa dibohongi, katanya mau dapat program ini itu, namun kenyataannya tidak," ujarnya.

Terkait persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD, Miklasiati akan melakukan pembahasan bersama badan anggaran dan eksekutif.

Menurutnya, beberapa anggaran dalam rancangan APBD 2014 memang terancam dipangkas, karena dana alokasi yang dikucurkan pemerintah pusat mengalami penyusutan.

"Yang jelas untuk anggaran di desa ataupun kecamatan akan kami perhatikan, kami yakin akan tetap ada alokasinya, meskipun mengalami pengurangan," tandasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kasus Pemadam Kebakaran Naik Penyidikan

Kasus Pemadam Kebakaran Naik Penyidikan

Trenggalek. 19/11 - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur memastikan kasus pengelolaan pemadam kebakaran di pemerintah setempat layak masuk tahap penyidikan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Selasa mengatakan, perkara tersebut diduga mengarah pada penyalahgunaan wewenang dan gratifikasi.

"Kemarin kami sudah lakukan gelar perkara, kami menyimpulkan bahwa unsur-unsurnya sudah memenuhi syarat untuk ditingkatkan statusnya," katanya.

Dijelaskan, penerapan pasal gratifikasi tersebut dilakukan karena pihak BPBD selaku pengelola pemadam kebakaran diduga telah melakukan pungutan sejumlah uang terhadap para korban kebakaran.

Sementara itu, dalam tahap penyelidikan sebelumnya polisi mengaku telah melakukan pemeriksaan enam orang saksi, baik korban maupun pihak BPBD.

"Nanti dalam tahap penyidikan, kami akan lakukan pemeriksaan kembali terhadap para saksi," ujarnya.

Sementara itu KBO Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Wisnu Prasetyo menjelaskan, perkara pemadam kebakaran tersebut tidak menimbulkan kerugian negara. Karena pasal yang dibidik adalah gratifikasi.

"Ada dua korban yang diduga dipungli (pungutan liar), namun kami masih dalami satu dulu, yang satunya menyusul" katanya.

Disinggung mengenai kecilnya jumlah uang yang dipungli, polisi mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena yang menjadi esensi perkara adalah perbuatan pelanggaran hukumnya.

"Untuk korban kebakaran pertama itu ditarik sekitar Rp12 juta, sedangkan yang kedua sekitar Rp2,7 juta, meskipun tidak besar tidak masalah," ujar Wisnu.

Kasus dugaan korupsi tersebut bermula dari proses pemadaman kebakaran pabrik pengolahan getah pinus PT Anugerah Inti Kimia (PAK) setahun yang lalu. Saat itu BPBD diduga menarik pungutan sebesar Rp12 juta.

Sedangkan dalam pemadaman rumah milik warung lodho "Pak Yusuf" BPBD diduga menerima uang Rp2,7juta.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto membantah keras telah melakukan pungutan liar, pihaknya berdalih telah berpedoman pda perundang-undangan yang berlaku.

"Kami boleh menerima uang dari siapapun termasuk dana CSR, karena untuk tugas kemanusiaan, hal itu sudah ada aturannya," tandasnya.

Selain itu Joko mengaku, seluruh uang dana yang diperoleh dari korban kebakaran digunakan untuk membiayai proses pemadaman api.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dinas Pendidikan Trenggalek Jatuhkan Sanksi Oknum Guru Yang Digerebek

Dinas Pendidikan Trenggalek Jatuhkan Sanksi Oknum Guru Yang Digerebek

Trenggalek, 18/11 - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bakal menjatuhkan sanksi penundaan kenaikan pangkat terhadap salah satu oknum guru SMKN 1 Trenggalek yang digerebek warga saat kencan dengan istri orang.

Kepala Disdikbud Trenggalek, Kusprigianto mengatakan, sanksi tersebut layak dijatuhkan karena oknum guru tersebut telah mencoreng institusi pendidikan.

"Kami tadi sudah memanggil yang bersangkutan yakni saudara Sudarto, ia mengakui semua perbuatannya, " kata Kepala Disdikbud Trenggalek, Kusprigianto.

Dijelaskan, sebelum dilakukan proses lebih lanjut, dinas pendidikan akan meminta laporan resmi dari pihak lembaga sekolah yang menaungi Sudarto, yakni SMK Negeri 1 Trenggalek.

"Setelah itu kami lakukan pemberkasan berita acara pemeriksaan," katanya.

Kusprigianto menambahkan, selain menunda kenaikan pangkat, pihaknya juga bakal menunda pengajuan sertifikasi guru yang sedianya dilakukan tahun ini.

Ia mengaku telah berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum nakal yang berada dibawah naungan dinas pendidikan.

Sebelumnya, seorang guru SMKN 1 Trenggalek digerebek puluhan warga Desa Jambu Kecamatan Tugu saat kencan dengan NRL, seorang perempuan bersuami di desa tersebut.

Kejadian tersebut merupakan akumulasi kekesalan warga yang kerap menjumpai Sudarto bertamu di rumah perempuan 29 tahun itu hingga larut malam.

Saat itu sekitar pukul 23.30 WIB puluhan warga langsung mendatangi rumah NRL dan meminta kedua pasangan bukan suami istri tersebut keluar rumah.

Karena panik, Sudarto berusaha melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor. Namun sial ia justru menabrak warga.

Mengetahui hal itu, warga yang lain semakin kesal, akibatnya beberapa diantaranya berusaha menghakimi pria yang juga menjabat kepala sekolah SMK Sinar Bhakti tersebut secara beramai-ramai.

Beruntung, aksi main hakim sendiri itu dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang ada dilokasi penggerebekkan. Akhirnya Sudarto dan NRL dibawa ke kantor desa setempat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

BENCANA TANAH LONGSOR MELANDA 11 LOKASI DI TRENGGALEK


     Trenggalek, 18/11 - Bencana tanah longsor melanda 11 lokasi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur setelah hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir.

     Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharti, Senin mengatakan, belasan titik longsor tersebut hampir seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Bendungan.

     "10 titik di Kecamatan Bendungan dan satu kejadian di Desa Prambon Kecamatan Tugu. Dari kejadian tanah longsor ini ada satu rumah di Desa Sengon Kecamatan Bendungan yang rusak dan dua terancam," katanya.

     Menurutnya, bencana tersebut menyebabkan satu rumh rusak berat dan dua lainnya terancam longsor. Namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

     Sejak, Senin pagi tim BPDB, Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI dan  masyarakat sekitar lokasi bencana melakukan upaya pembersihan material longsor.

     Dijelaskan, meskipun lokasi kejadian berada di 11 titik, ia mengaku belum berencana menerjunkan alat berat untuk membantu proses pembersihan. BPBD lebih memilih menggunakan cara manual menggunakan cangkul dan alat seadanya serta digelontor dengan air.

     "Karena sebagaian besar menimpa badan jalan, sehingga kami tadi kerahkan beberapa mobil tangki untuk menggelontor air," ujarnya.

     Sementara itu, salah satu warga yang rumahnya tertimpa longsor, Jumiatin mengatakan, sebagian rumahnya hancur dan tidak layak untuk ditempati.

     "Terutama dapur itu sudah habis, untuk sementara ini kami sekeluarga mengungsi ke rumah saudara agar lebih aman," katanya.

     Ia mengaku trauma dengan kejadian tanag longsor tersebut, karena peristiwanya berlangsung sangat cepat dan tidak ada tanda-tanda khusus.

     Selain rumahnya, dua rumah milik tetangganya yaang berada di atas tebung saat ini kondisinya mengkhawatirkan dan juga terancam longsor. Mengingat sebagian tanahnya telah retak-retak.

     Salah satu warga yang lainnya, Miseni mengaku memilih untuk mengungsi pada saat malam haari, hal itu dilakukan untuk menghindari bencana longsor susulan.

     "Karena kalau malam itu, kita semuanya tidak bisa siaga terus menerus, kami khawatir apabila tiba-tiba terjadi longsor kembali, bisa habis semuanya," ujarnya.

     Pihaknya berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu. Ia juga meminta agar direlokasi dari lokasi tersebut ke tempat yang lebih aman.

     "Kami tidak masalah mau direlokasi dimana, asalkan tempatnya aman kami siap, karena keselamatan adalah nomor satu," kata Miseni.  

Powered by Telkomsel BlackBerry®

OKNUM GURU SMK DI TRENGGALEK DIGREBEK WARGA

Trenggalek, 16/11 - Seorang guru salah satu SMK di Trenggalek, Jawa Timur, SDT (44) digrebek puluhan warga Desa Jambu Kecamatan Tugu saat berduaan dengan NRL (29) perempuan bersuami di desanya.

Penggerebekkan yang berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB itu dilakukan, karena warga kesal dengan ulah pelaku yang bertamu di rumah seorang perempuan hingga larut malam.

Sejumlah warga menyebutkan, kejadian tersebut merupakan bentuk akumulasi dari kekesalan masyarakat sekitar, karena SDT kerap mendatangi rumah perempuan yang ditinggal suaminya berlayar tersebut tanpa memperhatikan waktu. "Bahkan pernah menginap juga," kata salah satu warga.

Dijelaskan, semalam SDT kembali memadu kasih dengan NRL, sementara itu warga yang mengetahui hal itu langsung mengatur stategi guna menangkap basah pria yang juga berprofesi sebagai kepala sekolah SMK swasta itu.

Setelah mendapat waktu yang tepat akhirnya, sejumlah warga mendatangi kediaman NRL dan meminta keduanya keluar dari rumah.

Mendapati hal itu, SDT langsung
panik dan berusaha melarikan diri menggunakan motor. Namun sial, langkah itu justru berakibat fatal, ia menabrak salah satu warga.

"Gara-gara itu, warga jadi marah dan nyaris menghakimi SDT," ujar sejumlah warga.

Beruntung, polisi yang mengetahui kabar penggerebekkan tersebut langsung mendatangi lokasi dan mengamankan oknum guru itu dari sasaran amuk massa.

"Mereka kemudian dibawa ke kantor desa," tandasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®