POLAIR : KAPAL YANG TERBALIK MIRIP PENGANGKUT IMIGRAN DI PRIGI

POLAIR : KAPAL YANG TERBALIK MIRIP PENGANGKUT IMIGRAN DI PRIGI


     Trenggalek, 19/4 -  Satuan Polisi Air Prigi Trenggalek, Jawa Timur mengidentifikasi jenis  kapal yang ditemukan terbalik di selatan pantai Joketro kecamatan Panggul, Rabu (17/4) mirip dengan kapal yang mengangkut 200 imigran gelap dua tahun lalu.

     Kasatpol Air Prigi, Trenggalek, Agus Supriyanto menyebutkan, meski sejenis namun kapal yang ditemukan tanpa penumpang itu memiliki kapasitas lebih kecil dan hanya terdiri dari satu tingkat. Pihaknya menduga model kapal tersebut berasal dari wilayah timur perairan Indonesia.

     "Jenisnya itu hampir sama dengan kapal yang dua tahun lalu  tenggalam di Prigi, kalau yang dulu dua tingkat tapi kalau yang ini hanya satu tingkat saja. Perahu jenis kelihatannya dari wilayah Timur perairan Indonesia," katanya

     Agus menambahkan, dari pemeriksaan  awal yang dilakukan polisi air terhadap barang bukti lima buah tas hitam berisi pakaian tersebut lebih mengarah pada imigran. Kata dia nelayan di sekitar Trenggalek tidak mungkin membawa  barang seperti yang ditemukan.

     "Untuk proses penyelidikan secara resmi saat ini ditangan oleh Polsek Panggul, karena tidak mungkin ada dua kepolisian yang menangani satu kasus. Namun demikian kami akan tetep membantu pihak polsek," ujarnya.

     Disinggung mengenai upaya pencarian di laut, Agus masih belum bisa memberikan kepastian, pihaknya menunggu instruksi lebih lanjut dari Direktur Polisi Air Polda Jawa Timur.

     Dikonfirmasi terpisah, Kepala  Kepolisian Sektor Panggul Trenggalek, AKP Mohammad Solichin mengaku menemukan barang bukti lain berupa  air  mineral  kemasan merek "Agro" buatan Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.

     Menurutnya minuman tersebut akan menjadi petunjuk tersendiri untuk mengungkap asal kapal yang diduga mengangkut imigran gelap tersebut.

     "Jadi,  gelas minuman kemasan yang bermerek Agro, diproduksinya di Lombok, tapi kami tidak tahu dibeli dari mana," ujarnya.

     Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengaku belum menerima informasi tambahan dari polres dan pol air samping.

     "Kami masih berupaya untuk melakukan pencarian, siapa tahu ada petunjuk lain sehingga pemilik kapal ini bisa segera terungkap," katanya.

     Kapolres  meminta nelayan yang ada di perairan selatan Trenggalek untuk memberikan informasi apabila menemukan korban maupun barang bukti lain untuk segera menghubungi polsek terdekat.

     Sebelumnya, Rabu (17/4) sebuah kapal tanpa penumpang berwarna putih dengan corak abu-abu dan merah  ditemukan terbalik  10 mil di selatan pantai Joketro Kecamatan Panggul Trenggalek oleh nelayan setempat .

     Dari dalam  tersebut polisi menemukan lima buah tas hitam yang berisi  sebuah kemaja, dua buah jaket jas. Selain itu juga ditemukan sebuah sepatu kets, boto air minaral serta bungkus mie instan.

     Kini barang bukti tersebut diamankan di Mapolsek Panggul, sedangkan kapal yang ditemukan diamankan di pantai Joketro, Kecamatan Panggul.

POLISI TRENGGALEK SELIDIKI PENEMUAN KAPAL PERAIRAN PANGGUL

POLISI TRENGGALEK SELIDIKI PENEMUAN KAPAL PERAIRAN PANGGUL

     Trenggalek, 18/4 - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur tengah menyelidiki penemuan sebuah kapal yang terbalik di perairan selatan Kecamatan Panggul.

     Kapolsek Panggul AKP Solichin, Kamis mengatakan, sampai polisi belum bisa memastikan apakah kapal tersebut milik nelayan yang sedang mencari ikan atau justru mengangkut imigran gelap.

     "Kami belum berani mengarah ke imigran gelap atau bukan, karena tidak ada petunjuk yang mengarah kesitu, hanya saja didalam kapal itu kami menemukan ada lima tas yang berisi pakaian termasuk jaket," katanya.

     Menurutnya, saat ini kapal jenis slerek berwarna putih itu kini berhasil ditarik ke tepi dan kini diamankan di pantai Joketro Kecamatan Panggul.

     Solichin menambahkan, untuk mengungkap penemuan kapal tersebut pihknya telah berkoordinasi dengan polsek samping, Polres Pacitan serta kepolisian air.

     "Kami meminta kepada rekan-rekan anggota (polisi) yang lain apabila ada laporan nelayan hilang maupun yang mengetahui pemilik kapal terebut untuk menghubungi Polsek Panggul," imbuhnya.

     Pria berpangkat AKP ini menjelaskan, kapal tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh Edi Warsono dan salah satu rekannya saat mencari ikan di tengah laut.

     "Pada saat ditemukan memang dalam keadaan terbalik, tapi proses terbaliknya dimana kami belum bisa memastikan, karena kalau kapal terbaik di tengah laut biasanya posisinya akan berpindah akibat terseret ombak dan angin," kata Solichin.

     Proses evakuasi kapal menuju ke tepi pantai Joketro membutuhkan waktu hampir tujuh jam dan baru bisa disandarkan pukul 17.00 WIB.

     Kata dia ada kemuungkinan kapal tersebut terbalik di luar perairan Panggul yang kemudian terserat hingga masuk wilayah perairan Trenggalek.  

     Wilayah perairan selatan Jawa adalah kawasan yang rawan dipakai sebagai jalur penyeberangan imigran gelap untuk mencari suaka ke Australia.

     Bahkan dua tahun yang lalu, sebuah kapal yang mengangkut lebih dari 200 imigran gelap asal Timur Tengah ditemukan tenggelam di perairan selatan Prigi, Trenggalek.



 

PENGUSAHA BUS KELUHKAN PEMBATASAN PEMBELIAN SOLAR DI TRENGGALEK

     Trenggalek, 18/4 - Sejumlah pegusaha angkutan umum di Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar oleh pihak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

     Salah satu pemilik perusahaan otobus di Trenggalek, Hartanto, Kamis mengatakan, saat ini di SPBU Ki Mangun Sarkoro setiap bus miliknya hanya mendapatkan jatah solar maksimal Rp100 ribu.

     "Kalau hanya mendapatkan Rp100 ribu jelas tidak mungkin cukup untuk perjalanan jauh sampai di Surabaya, padahal kebutuhan kami kauh di atas itu," katanya.

     Akibatnya, saat ini beberapa kendaraanya tidak dapat beroperasi karena sulit mendapatan bahan bakar. Kata dia, idealnya untuk perjalanan jauh, setiap bus mebutuhkan solar minimal 100 liter, dengan jumlah tersebut maka jarak tempuh yang bisa dijangkau akan lebih jauh.

     "Kalau hanya Rp100 ribu itu sama dengan 22 liter, jumlah segitu hanya cukup untuk perjalanan sampai Kediri saja, padahal setiap bus itu juga memiliki alokasi waktu yang terbatas," imbuhnya.

     Sementara itu salah satu sopir bus, Samsuri berharap kepada pemerintah, khususnya Pertamina mengeluarkan kebijakan khusus yang menjamin ketersediaan solar bagi seluruh angkutan umum.

     Dengan demikian maka fungsi angkutan umum sebagai angkutan massal bisa terus berjalan dan ikut mengrangi tingkat konsumsi BBM di masyarakat.

     "Kalau sampai kendaraan angkutan umum itu tidak dapat beroperasi maka yang rugi bukan hanya pengusaha saja, awak bus, penumpang  dan masyarakat juga dirugikan, bahkan pemerintah juga akan merasakan dampaknya," imbuhnya.

     Dikonfirmasi terpisah, salah satu pengelola SPBU di Trenggalek, Mujahidin mengatakan, kebijakan pembatasan pembelian solar merupakan inisiatif dari masing-masing pegelola.

     "Kebijakan pembatasan pembelian solar ini kami lakukan untuk pemerataan saja, agar distribusi solar itu bisa dirasakan masyarakat luas," katanya.

     Menurutnya, untuk pembelian menggunakan jeriken mendapatkan jatah Rp90 ribu, sedangkan kendaraan roda empat bisa pembelian solar maksimal Rp100 ribu dan kendaraan rida enam atau lebih, alokasi yang diberikan maksimal Rp150 ribu.

     Kelangkaan bahan bakar solar bersidi terjadi di seluruh wilayah Trenggalek sejak dua pekan terakhir. Dari pantauan di lapangan, hampir di setiap SPBU terdapat antrean panjang kendaraan.      
HAKIM TOLAK PENGAJUAN PENANGUHAN PENAHANAN KETUA DPRD TRENGGALEK

HAKIM TOLAK PENGAJUAN PENANGUHAN PENAHANAN KETUA DPRD TRENGGALEK

     Trenggalek, 18/4 - Majelis hakim pengadilan Tindak Pidana Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya tidak mengabulkan pengajuan penangguhan penahanan ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abas.

     "Jadi, tadi sebelum materi tanggapan eksepsi dibacakan, penasehat hukum terdakwa menanyakan pengajuan penangguhan penahanan kepada majelis hakim," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Trenggalek, Ridwan S Angsar, Kamis.

     Menurutnya, dalam kesempatan tersebut penasehat hukum ketua DPRD Trenggalek, Akbar Abas, Andy Firasadi juga mengungkapkan sejumlah alasan, diantaranya, penangguhan penahanan diperlukan karena terdakwa yang saat ini menjabat sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek sangat diperlukan untuk menandatangani berkas pencalegkan partainya.

     Andy juga mengungkapkan bahwa kliennya saat ini dalam kondisi sakit dan perlu mendapatkan perawatan khusus dari rumah sakit.

     "Namun majelis hakim nampaknya tidak sependapat dengan alasan kuasa hukum, majelis menjelaskan, meskipun terdakwa saat ini masih dalam tahanan masih tetap memiliki hak keperdataan, sehingga penandatanganan bisa dilakukan didalam Rutan Medaeng," imbuhnya.

     Sedangkan terkait alasan yang menyebutkan bawa terdakwa dalam kondisi sakit, hakim menyatakan, di Rumah Tahanan Medaeng memiliki petugas medis serta dokter yaang memadai sehingga bisa melakukan perawatan apabila ada tahanan yang mengalami sakit.

     "Majelis hakim juga mengatakan, apabila Akbar Abas membutuhkan perawatan khusus dan tidak bisa dilakukan di dalam tahanan, pihak rutan dipastikan telah menghubingi pengadilan," kata Ridwan.

     Dalam persidangan tersebut, Pengadilan Tipikor Surabaya justu memperpanjang masa penahanan ketua DPRD Trenggalek selama 60 hari kedepan.

     Sementara itu terkait tanggapan atas eksepsi yang diajukan kuasa hukum Sanimin Akbar Abas, JPU Ridwan meminta majelis hakim untuk menolaknya, karena alasan yang diungkapkan dalam eksepsi telah masuk dalam materi pokok perkara.

     "Sebelumnya, pihak terdakwa menyatakan bahwa tanggung jawab atas pemotongan uang saku itu seharusnya tidak hanya dibebankan pada ketua DPRD namun juga wakil-wakilnya, keputusan di DPRD adalah kolektif kolegial. Ini jelas sudah masuk dalam materi pokok perkara," katanya.

     Ridwan menambahkan, seluruh materi pokok perkara yang ada dalam dakwaaan akan dibahas dan dibuktikan kebenarannya dalam peridangan selanjutnya.

     Sedangkan, kuasa hukum Ketua DPRD Trenggalek, Akbar Abas, Andy Firasadi tidak dapat dikonfirmasi karena nomor telepon selularnya tidak aktif.

DINAS PENDIDIKAN TRENGGALEK TERIMA DISTRUBUSI NASKAH UN SMP

     Trenggalek, 18/4 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis menerima distribusi logistik ujian nasional tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

     "Totalnya yang kami terima adalah 138 boks, terdiri dari naskah soal Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA," kata kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kabupaten Trenggalek, Kusprigianto.

     Seluruh naskah soal tersebut saat ini disimpan di Mapolres Trenggalek dengan penjagaan ketat aparat kepolisian selama 24 jam penuh.

     Kusprigi menjelaskan, panitia ujian ditingkat rayon (dinas pendidikan) Jumat besok akan melakukan penghitungan serta pemilahan sampul soal sesuai dengan kecamatan dan sekolah masing-masing.

     "Jadi besok paagi itu kami langsung melakukan pemilahan serta penghitungan, apakah ada yang kurang atau tidak, kemudian siangnya atau setelah sholat Jumat akan kami distribusikan langsung ke masing-masing kecamatan," katanya.

     Ditingkat Kecamatan (sub rayon) materi ujian nasional itu akan dititipkan dan disimpan di polsek hingga pelaksanaan ujian berlangsung.

     Menurutnya pemilahan itu sengaja dilakukan lebih awal untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan soal maupun logistik yang lain pada saat pelaksanaan ujian nasional.

     "Dengan begitu maka akan lebih mudah bagi kami untuk mendeteksi, apakah ada yangkurang atau tidak, apabila terjadi kekurangan maka dua hari sisanya itu akan kami gunakan untuk mengamvil soal di Surabaya," Ujarnya.

     Ujian Nasional tingkat SMP dan MTs di Trenggalek digelaar 22-25 April yang diikuti oleh 9.790 peserta, dengan rincian, siswa SMP 7.857 dan MTs sebanyak 1.933 peserta.

     Seluruh peserta tersebut bakal mengikuti ujian di 71 sekolah penyelenggara yang tersebar di seluruh kecamatan di Trenggalek.

     Untuk proses pengawasan, Dinas Pendidikan Trenggalek menerjunkan 982 pengawas ruang yang terdiri dari 788 pengawas SMP dan 194 pengawas dari Madrasah Tsanawiyah atau kantor kementerian agama.    

BUPATI TRENGGALEK LANTIK 125 KADES

     Trenggalek, 18/4 - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Kamis melantik 125 kepala desa hasil pemilihan serentak yang dilakukan 17 Maret lalu.

     Prosesi pelantikan yang diselenggarakan di Pendopo "Manggala Praja NUgraha" tersebut dihadiri oleh 127 kades terpilih, panitia pemilihan, serta sejumlah anggota forum pimpinan daerah.

     "Dari 127 kepala desa terpilih yang kami lantik hari ini berjumlah 125, sedangkan dua sisanya akan dilantik bulan Juni karena masa jabatan kades yang saat ini belum habis," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr.

     Ia menilai seluruh rangkaian pemilihan kepala desa serentak di Trenggalek sebulan yang lalau berjalan dengan lancar. Beberapa aksi unjukrasa yang s empat muncul tidak tidak sampai mengganggu jalannya pemilihan.

     Pihaknya menyatakan gesekan antar pendukung yang terjadi pada proses pemilihan kepala desa masih dalam taraf yang wajar, menurutnya hal tersebut adalah wujud dari demokrasi.

     Mulyadi meminta, seluruh kepala desa yang telah dilantik untuk segera menjalankan roda pemerintahan desa sesuai tugas dan kewajibannya seperti yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan.

     "Ketika sudah menduduki kursi sebagai kepala desa, maka semua harus siap untuk menjadi pelayan masyarakat, jadi pada saat masyarakat menbutuhkan maka kepala desa harus ada," katanya.

     Selain itu pihaknya juga berharap masing-masing kades untuk menjaga komunikasi yang baik dengan badan perwakilan desa (BPD) untuk menjalankan dan mengawal pembangunan melalui program yang diluncurkan oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat.

     "BPD adalah mitra, sehinga apabila ada program maka keduanya harus bersinergi untuk merumuskan dan melaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku," imbuhnya.

     Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini menjelaskan, untuk mendukung proses pembangunan di tingkat desa pihaknya mengklaim telah meningkatkan jumlah anggaran melalui beberapa program.

     "ADD (Alokasi Dana Desa) tahun ini naik, bantuan dana infrastruktur juga juga ditambah, termasuk program nasional PNPM di Trengalek juga mengalami kenaikan," katanya.

     Kata dia, penikatan anggaran pembangunan di tingkat desa tersebut harus dikawal langsung oleh pemerintah desa agar berjalan sebagaimana mestinya dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

DINAS PENDIDIKAN TRENGGALEK DISTRIBUSIKAN SOAL UN SMP LEBIH AWAL



 
 Trenggalek, 17/4 - Dinas Pendidikan da Kebudayaan Trenggalek bakal mempercepat proses penghitungan serta distribusi logistik ujian nasional tingkat SMP dan MTs.

     "Ini nanti sesuai dengan tahapan seluruh soal akan sampai di Trenggalek hari Kamis (18/4), hari Jumat-nya akan langsung kami hitung dan disistribusikan ke masing-masing polsek, hal ini lebih cepat satu hari dari yang biasanya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Trenggalek, KJuysprigianto, Rabu.

     Menurutnya percepatan distribusi soal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kekurangan naskah soal pada hari H pelaksanaan ujian (22/4).

     "Jadi jumat sore itu kami sudah mengetahui lebih dini apabila terjadi kekurangan maupun kelebihan logistik, sehingga dua hari berikutnya bisa bisa kami gunakan untuk meminta tambahan soal ke provinsi," ujarnya.

     Kusprigianto menambahkan, rencana itu sesuai hasil evaluasi yang dilakukan dalam ujian nasional tingkat SMA dan sederajat di Trenggalek serta berkaca paa daerahdaerah lain yang mengalami gangguan pada saat pelaksanaan.

     Kata dia, dalam persiapan UN tingkat SMA sebelumnya, pihaknya juga telah memajukan satu hari proses penghitungan paket soal serta distribusi ke masing-masing polsek jajaran.

     Hal itu dinilai sangat efektif untuk meminimalisir permasalahan yang muncul dan terbukti dalam pelaksanaan UN tingkat SMA tidak yang mengalami kekurangan soal maupin logistik lainnya.

     "Kalau penghitungan kami lakukan pada hari sabtu, kami akan suit untuk bisa memenuhi kekuarangan tersebut lebih cepat," imbuhnya.

     Ujian Nasional tingkat SMP dan MTs di Trenggalek digelaar 22-25 April yang diikuti oleh 9.790 peserta, dengan rincian, siswa SMP 7.857 dan MTs sebanyak 1.933 peserta.

     Seluruh peserta tersebut bakal mengikuti ujian di 71 sekolah penyelenggara yang tersebar di seluruh kecamatan di Trenggalek.

     "Kami juga akan menerjunkan 788 pengawas SMp dan 194 pengawas dari Madrasah Tsanawiyah atau dari kementerian agama," kata Kusprigianto.

81 SISWA PAKET C DI TRENGGALEK TAKUT IKUTI UJIAN NASIONAL


     Trenggalek, 17/4 - Sedikitnya 81 peserta ujian nasional kejar Paket C di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur enggan mengikuti ujian karena takut dengan standar yang di berlakukan oleh kementerian pendidikan.

     Kabid Pendidikan Non Formal Informal (PNFI) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Zaenal Abidin, Rabu mengatakan, meskipun telah dibujuk dan mendapatkan sosialisasi, hingga hari ketiga ujian nasional puluhan peserta kejar Paket C tersebut tetap bolos.

     "Sesuai dengan catatan kami, jumlah peserta yang tidak masuk pada hari ke satu dan kedua sebanyak 81 orang, peserta yang tidak ikut UN tersebut paling banyak dari kecamatan Pule, ada sekitar 22 orang," kata Zaenal Abidin.

     Pihaknya mengaku kesulitan membujuk para peserta ujian nasional Paket C itu untuk mengikuti jadwal ujian yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

     "Kami menyadari hal itu, karena siswa Paket C tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang usianya lebih dari 40 tahun, ada yang tidak lulus dari selolah reguler, ada juga yang telah bekerja, sehingga sulit apabila disamakan dengan siswa SMA biasa," imbuhnya.

     Zaenal Abidin menambahkan, bidang PNFI mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk dan memberikan motifasi kepada puluhan peserta Paket C tersebut agar bersedia mengikuti ujian tahap dua yang akan dilakskanakan pada bulan Juli mendatang.

     "Karena ini adalah satu-satunya jalan agar mereka bisa mendapat kesetaraan pendidikan tingkat SMA, dan yang perlu diingat ijasah Paket C ini nanti bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," imbuhnya.

     Ujian nasional kelompok belajar Paket C di Trenggalek dilaksanakan mulai 15-18 April 2013, diikuti oleh 695 peserta yang tersebar di 16 sekolah penyelenggara.

     "Karena di Trenggalek ini adalah Paket C IPS maka mata pelajaran yang diujikan berjumlah tujuh, yaitu, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Sosiologi, Ekonomi dan PKn," kata Zaenal.

15 SISWA DI TRENGGALEK MUNDUR DARI UNAS

Salah satu bangku kosong di SMA LB Trenggalek


     Trenggalek, 16/4 - Sedikitnya 15 siswa SMA sederatat di Trenggalek, Jawa Timur dipastikan tidak lulus dalam ujian nasional (UN) 2013.

     Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek, Kusprigianto, Selasa mengatakan, kepastian itu didapatkan karena ke 15 pelajar tersebut telah menyatakan mundur dari peserta ujian nasioanl.

     "Sesuai laporan dari masing-masing sekolah, ada yang mundur klarena depresi ada juga yang pindah keluar kota, atau bisa dikatan sebelum UN mereka sudah 'drop uot (DO)' terlebih dulu," katanya.

     Ia merinci, 15 siswa tersebut terdiri dari 10 siswa Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dua siswa Madrasah Aliyah (MA), dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) serta satu siswa dari SMA luar biasa.

     Orang nomor satu di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek ini menambahkan, masing-masing pelajar yang telah mengundurkan diri sebagai peserta UN bisa mengikuti ujian serupa pada tahun depan dengan syarat yang bersangkutan mengulang di kelas XII.

     "Tapi kalau yang paling mudah mereka bisa mengikuti pembelajaran melalui program Kejar Paket C (setara SMA) dan mengikuti ujian nasionalnya tahun depan, namun ijasah yang didapatkan nantinya adalah Paket C," ujarnya.

     Sementara itu, disinggung mengenai pelaksanaan ujian nasional di Trenggalek, Kusprigi mengklaim seluruhnya telah berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti.

     "Alhamdulilah semuanya lancar, dan sampai saat ini tidak ada laporan yang masuk mengenai kendala dilapangan, semoga saja ha ini bisa terus berjalan sampai ujian," imbuhnya.

     Untuk meemantau pelaksanaan ujian nasional kai ini, dinas pendidikan menerjunkan empat tim pengawas internal, yakni pengawas, SMP, SMA, SMK dan pengawas Kementerian Agama Trenggalek.

     "Tim ini tugasnya memantau perkembangan yang terjadi dalam pelaksanaan Unas, dan ini diluar dari pengawas ruangan maupun pengawas satuan pendidikan (PSP)," kata Kusprigi.

     Kus mengaku sempat khawatir dengan adanya gangguan/kekacauaan ujian yang di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk kekeliruan kekurangan naskah soal.

     "Kami bersyukur hal itu tidak terjadi di Trenggalek, hal ini memang sudah kami antisipasi sebelumnya dengan melakukan pemeriksaan seluruh amplop naskah soal lebih awal, sehingga kekurangan itu bisa langsung dilengkapi besoknya," katanya.

     Pihaknya mengaku akan melakukan hal serupa pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan MTs agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan harapan.

BPKP JATIM AUDIT AKUISISI BPR PRIMA TRENGGALEK


   
 Trenggalek, 16/4 - Tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jawa Timur melakukan audit investigasi terkait akuisisi Pemkab Trenggalek terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bangkit Prima Sejahtera (dulu BPR Prima Durenan).

     Dari pantauan di Trenggalek, beberapa anggota BPKP Jatim tampak sibuk memeriksa salah seorang anggota DPRD Trenggalek dari Partai Golkar, Sukono di Aula Kejaksaan Negeri Trenggalek.

     "Ini adalah proses yang saat ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah kerugian negara yang muncul akibat proses akuisisi tersebut," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Indi Premasada.

     Menurutnya, pengambilalihan perusahaan swasta dinilai bermasalah dan saat ini tengah dalam tahap penyidikan oleh kejaksaan negeri setempat.

     Meski telah masuk dalam penyidikan pihaknya belum bersedia untuk menjelaskan secara rinci terhadap kasus yang terjadi pada tahun 2006 itu.

     "Saat ini masih kita lakukan audit BPKB, nanti kalau ini sudah selesai dan sudah diketahui berapa kerugian negara yang muncul, kami akan tetapkan tersangkanya dan beberkan kasusnya," ujarnya kepada wartawan.

     Sebelumnya Pemda Trenggalek mengakuisisi BPR Prima pada tahun 2006 lalu dengan total anggara sebesar Rp 2,418 milliar. yang terdiri dari Rp 1,4 miliar untuk pembelian aset, Rp 500 juta sebagai penyertaan modal, Rp 400 juta untuk ijin, dan Rp 111 juta untuk status badan hukum dan operasional.

     Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) proses akusisi tersebut diketahui tidak dibarengi dengan peraturan daerah (perda) sebagai landasan hukum.

     Sementara itu dari hasil pemeriksaan BPK itu juga diketahui, meskipun BPR Prima sudah di ambil alih oleh pemda namun statusnya masih belum milik pemerintah daerah.

     Selain itu dari terjajdi selisih Rp600 juta antara penghitungan seluruh aset BPR dengan nilai akuisisi yang di kucurkan oleh Pemkab Trenggalek.

     Dalam rekomendasinya BPK memerintahkan Pemkab Trenggalek untuk melengkapi pengambilalihan tersebut dengan perda dan melakukan penghitungan ulang aset yang ada.

POLRES TRENGGALEK MUSNAHKAN 14 TON JAMU ILEGAL


    Trenggalek, 16/4 - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur, Selasa memusnahkan 14 ton jamu bahan baku ilegal serta ratusan jamu kemasan siap edar.

     Pemusnahan tersebut dilakukan oleh jajaran kepolisian bersama kejaksaan, pengadilan negeri serta beberapa pejabat Pemkab Trenggalek di TPA Bagong, dengan cara dibakar.

     "Yang kami musnahkan adalah barang bukti dari kasus pemalsuan jamu yang terjadi pada tahun 2007 yang lalu, dan perkaranya telah memiliki kekuatan hukum tetap," kata Kaksubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.

     Menurutnya, jamu-jamu tersebut merupakan produk ilegal yang tidak sesuai dengan standar karena bahan baku yang digunakan dicampur dengan obat-obatan kimia.

     "Kalau jamu kemasan yang siap edar terdiri dari puluhan merek diantaranya, Tangkur Buaya, Bunga Laut, Bintang Tawon, Walet Emas, Dua Lebah Sakti, Gajah Semut dan lain-lain," ungkapnya.

     Lebih lanjut Siti menjelaskan, dalam perkara jamu ilegal itu, pihaknya juga menyita puluhan mesin pengolahan, namun barang bukti tersebut tidak ikut dimusnahkan dan kini masih disimpan di Mapolres Trenggalek.

     Sebelumnya, pengungkapan kasus pemalsuan jamu di Trenggalek itu dilakukan oleh tim Bareskrim Mabes Polri, BPOM dan Polres Trenggalek pada awal Agustus 2007.

     Saat itu tim gabungan melakukan penggerebekan di tiga lokasi, yakni Dusun Krajan, Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Desa Gondang kecamatan Tugu serta Desa Jombok Kecamatan Pule.

     Dari lokasi tersebut polisi mendapatkan barang bukti berupa 104 kardus jamu palsu dari berbegai merek, 14 Ton bahan baku jami palsu, tiga drum residu, tiga karung bahan kimia, serta 10 unit mesin pengolah jamu.

RSUD TRENGGALEK PERIKSA ULANG KESEHATAN 300 BAKAL CALEG

     Trenggalek, 15/4 - Tim memdis Rumah Sakit Umum Daera (RSUD) Dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bakal melakukan pemeriksaan kesehatan ulang terhadap 300-an bakal calon legislatif (caleg).

     Direktur RSUD Dr Soedomo Trenggalek, Noto Budianto, Senin mengatakan, pemeriksaan ulang tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan "form" isian yang dikeluarkan rumah sakit dengan ketentuan KPU.

     "Kami memang terlambat dalam menerima informasi mengenai adanya form khusus tersebut, karean pihak KPU Trenggalek sendiri baru mengirimkan pemberitahuan hari ini," katanya.

     Padahal pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ratusan bakal calon legislatif sejak sepekan terakhir.

     "Ketentuan ini sudah diatur dalam Undang-undang pemilu, tapi kami tahu sekarang ini, Seharusnya dari awal pihak KPU memberitahu ke kami agar tidak terjadi pengulangan seperti ini," ujarnya.

     Pria yang berprofesi sebagai dokter ini mejelaskan, dalam surat keterangan sehat yang baru tersebut wajib menerangkan bahwa bakal calon legislatif sehat secara jasmani dan rohani. Untuk itulah seluruh bakal caleg diwajibkan untuk mengikuti tes lain berupa pemeriksaan kejiwaan.

     "Sebetulnya dalam surat keterangan yang kami keluarkan itu sudah bisa mencakup sehat jasmani dan rohani, namun karena ketentuan dalam aturan KPu seperti itu maka akan kami ikuti,"imbuh Noto.

     Sementara itu untuk mengantisipasi membeludaknya peserta tes keksehatan, pihak RSUD Dr Soedomo Trenggalek akan berkoordinasi dengan masing-masing partai politik yang ada di Trenggalek.

     "Hari ini tadi kami memanggil perwakilan dari Partai Golkar dan PDI Perjuangan untuk mengetahui berapa calon lehislatif yang dimiliki dan nantinya akan kami bagi," ujarnya.

     Proses pememeriksaan kesehatan bakal caleg tersebut sempat terjadi kekacauan, sejumlah pengurus Partai Gerindra memprotes pihak rumah sakit karena dinilai tebang pilih dan tidak siap dalam melayani partainya.

     "Yang pertama adalah tes yang dilakukan sebelumnya itu tidak sesuai dengan ketentuan KPU, seharusnya ada tes kejiwaan tapi partai-partai lain yang kemarin tidak demikian ini mengindikasikan bahwa terjadi tebang pilih," kata bakal callon Legislatif Partai Gerindra, Husni Tahir Hamid.

     Selain itu, manajemen rumah sakit dinilai tidak siap dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap para caleg, hal itu terbukti dari tidak adanya petunjuk khsus bagi peserta pemilu tersebut.

     "Kami harus bagaimana , dari loket ini ke loket mana itu tidak jelas, padaal jumlah bakal caleg yang akan melakukan pemeriksaan itu ada lebih dari 500 orang," ujarnya.

     Sementara itu Direktur RSUD Dr Soedomo Trenggalek, Noto Budianto menyangkal bahwa pihaknya tidak siap melayani para peserta pemilu tersebut.

     "Ini adalah keadaan darurat karena kami tahu adanya form isian khusus tersebut baru hari, tapi kami langsung mengambil langkah dengan melakukan bongkar kantor dan memberikan stan khsus untuk pemeriksaan caleg," katanya.

KELANGKAAN SOLAR TERJADI DI TRENGGALEK

Antrean pembeli solar di SPBU Nglongsor, Kecamatan Tugu, Trenggalek


     Trenggalek, 15/4 - Mayoritas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Trenggalek, Jawa Timur mengalami kelangkaan solar sejak dua pekan terakhir.

     Dari pantauan LT, akibat kelangkaan solar tersebut hampir setiap hari terjadi antrean panjang kendaraan di masing-masing SPBU, bahkan di Desa Nglongsor, antrean kendaraan mencapai lebih dari satu kilometer.

     "Kondisi semacam ini terjadi di semua SPBU yang kami miliki, baik itu di kecamatan Tugu, Kecamatan Gandusari maupun di Kecamatan Panggul," kata Salah satu pengusaha SPBU di Trenggalek, Ponen, Senin.

     Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ini terjadi semenjak depo Pertamina mengurangi pasokan ke masing-masing SPBU hingga separo dari kebutuhan normal.

     Menurutnya, pada kondisi normal, setiap hari, SPBU miliknya mendapatkan kiriman dari Pertamina sebanyak 16.000 liter solar, sedangkan saat ini hanya mendapatkan jatah 8.000 liter.

     "Jatah 8.000 liter solar itu dikirim dua hari sekali, jadi hari ini di kirim, besoknya kosong. Dampaknya seperti ini, setiap kali kiriman datang antrean panjang selalu terjadi," imbuhnya.

     Ponen mengaku tidak mendapatkan penjelasan resmi dari pertamina atas pengurangan jatah solar tersebut, pihaknya juga tidak mengetahui sampai kapan kondisi ini akan berakhir.

     Untuk meminimalisir aksi borong dan penimbunan solar oleh mamsyarakat, pihaknya terpaksa melakukan pembatasan pembelian dengan menggunakan jeriken.

     Setiap pembeli yang membawa jeriken diminta membawa surat keterangan dari desa yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah pedagang BBM eceran.

     "Kalau tidak membawa surat keterangan tidak akan kami layani. Karena apabila dibebaskan begitu saja maka solar ini akan habis dibeli pakai jeriken," kata pengusaha asal Kecamatan Gandusari ini.

     Sementara itu, salah satu sopir truk, Mustakim mengaku, telah berkeliling di sejumlah SPBU di Trenggalek, namun semuanya kehabisan stok.

     "Ini tadi antre sudah lebih dari satu jam, kalau inginnya ya cepat dilayani, tapi mau bagaimana lagi jika kondisinya seperti ini," katanya, saat antre di SPBU Nglongsor Kecamatan Tugu.

     Menurutnya kelangkaan solar tersebut sangat berdampak terhadap pekerjaannya, karena waktunya habis digunakan untuk mencari solar untuk kendaraanya.
    
     

PEMKAB TRENGGALEK : UN LANCAR

     Trenggalek, 15/4 - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memastikan pelaksanaan ujian nasional (UN) hari pertama tingkat SMA sederajat berjalan dengan lancar.

     Kepastian itu didapatkan setelah Wakil Bupati Trenggalek, Kholiq bersama sejumlah pejabat dinas pendidikan melakukan inspeksi mendadak di SMA I dan 2 Trenggalek, serta memantau perkembangan yang ada.

     "Insya-Allah semuanya tidak ada masalah, seluruh soal juga sudah terdistribusikan ke masing-masing sekolah penyelenggara dan sampai saat ini tidak ada laporan kendala," kata Kabag HUmas Polres Trenggalek, Yuli Priyanto, Senin.

     Ia menjelaskan, seluruh komponen penyelenggara serta pihak yang terkait langsung dengan ujian nasional telah bersinergi dengan baik sehinga pelaksanaan di hari pertama bisa berjalan dengan baik.

     Sementara itu, Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP Yasir menjelaskan, seluruh naskah ujian serta logistik ujian nasional yang sebelumnya dititipkan di Mapolres Trenggalek telah didistribusikan ke masing-masing polsek jajaran.

     "Sedangkan untuk naskah soal yang kurang, tadi malam sudah dikirim dari dinas pendidikan provinsi, sehingga semua sudah terpenuhi," katanya.

     Yasir menjelaskan, dari pantauan ratusan anggota polisi yang diterjunkan ke sejumlaah sekolah, pihaknya memastikan tidak ada kendala yang berarti di hari pertama ujian nasional.

     "Tadi saya sendiri sudah keliling sampaiu di Kecamatan Tugu, semua berjalan normal, bahkan kalau melihat situasi di sekolah itu sangat senyap, karena semua berkonsentrasi dengan soal-soalnya," imbuhnya.

     Dari pantuan di Trenggalek, ujian nasional di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA LB) Kemala Bhayangkari I Trenggalek juga berjalan dengan lancar.

     Kepala Sekolah SMA LB Kemala Bhayangkari I Trenggalek, Supardion menjelaskan, dari lima peserta UN di SMA LB terdapat satu siswa yang tidak hadir.

     Menurutnya siswa yang bersangkutan mengalami depresi berat setelah ditinggal mati orang tuanya, sehingga tidak menungkinkan untuk mengikuti ujian nasioanal.

     "Kami akan mengusahakan agar yang bersangkutan bisa mengikuti ujian susulan, kasihan , karena sudah bertahun-tahun mengenyam pendidikan," imbuhnya.

     Pardiono menjelaskan, seluruh peserta UN SMA LB di sekolahnya adalah tuna rungu atau ketegori B, sehingga seluruh peserta bisa mengerjakan tanpa bantuan dari pendamping.

     "Yang kami bantu hanya penulisan identitas saja, kalau yang lainnya bisa dikekrjakan secara mandiri," ujarnya.

     Ujian nasional tingkat SMA, SMK, MA dan SMA LB di Trenggalek diikuti oleh 6.083 pelajar, yang tersebar di 42 sekolah penyelenggara.
 
BKD TRENGGALEK GELAR UJI PUBLIK 450 HONORER K2

BKD TRENGGALEK GELAR UJI PUBLIK 450 HONORER K2


Trenggalek, 14/4 - Badan Kepegawaian Daerah BKD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar uji publik terhadap 450 nama pegawai honorer kategori dua (K2) yang lolos dalam verifikasi tahap awal Badan Kepegawaian Nasional.

"Uji publik ini kami lakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh BKN, yakni mulai tanggal 27 Maret sampai dengan 19 April 2013, hal ini merupakan bentuk tranasparansi bagi masyarakat sbeelum mereka mengikuti ujian," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, Minggu.

Dalam tahap perekaman sebelumnya, BKD Trenggalek mengirimkan 450 daftar nama honorer ketegori dua ke BKN. Menurut Yuli, seluruh nama yang dikirim tersebut dinyatakan lolos seleksi administrasi awal.

Menurutnya, dalam tahap uji publik tersebut, masyarakat luas maupun para peserta dapat menyampaikan keberatan atas nama yang masuk dalam pengumuman, dengan menunjukkan bukti serta alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Yuli menambahkan, apabila masyarakat yang mencurigai serta menemukan adanya kejanggalan terhadap daftar nama yang dilakukan uji diminta segera melaporkan ke BKD Trenggalek.

"Misalkan anda mencurigai bahwa si A, SK (surat keputusan) pengangkatan honorernya tidak sesuai atau setelah tahun 2005, maka silakan saja melapor, nanti laporan itu akan dikaji dan dikirimkan ke BKN," ujar Yuli.

Kata dia, sampai saat ini tidak ada laporan masyarakat yang masuk mengenai pemalsuan dokumen, maupun sanggaan atas daftar honorer K2.

"Yang ada itu hanyalah laporan mengenai ketidaksesuaian data antara di dalam ijazah dengan daftar nama yang diumumkan, meskipun tidak banyak, meskipun hanya ada satu, dua laporan akan tetap kami kirim ke pusat untuk diteliti dan ditindak lanjuti," imbuhnya.

Yuli Priyanto menambahkan, laporan sanggahan yang masuk akan dilaporkan ke BKN mulai tanggal 27 maret hingga empat (4) april mendatang. Selanjutnya, BKD Trenggalek akan menunggu hasil uji publik dari BKN, berupa "listing" nama yang lolos untuk mengikuti tes tulis.

"Daftar nama yang lolos menjadi peserta ujian akan dikirim ke masing-masing kebupaten/kota antara sembilan sampai 13 Mei 2013, sedangkan tes tulis akan dilaksanakan pada bulan Juni," imbuhnya.

Tenaga honorer K2 dimungkinkan diangkat menjajdi CPNS apabila dinyatakan telah lolos mengikuti seleksi administrasi, uji publik sampai dengan ujian tertulis.
   

WARGA TRENGGALEK BERSIHKAN LUMPUR SISA BANJIR

Trenggalek, 14/4 - Sejumlah warga Kecamatan Karangan dan Trenggalek Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai membersihkan sisa lumpur endapan banjir yang terjadi semalam. Salah satu Warga Desa/Kecamatan Karangan, Katinah mengatakan, Minggu mengatakan, akibat luapan banjir tersebut endapan lumpur di dalam rumahnya mencapai lebih dari dua sentimeter.

 "Ini kalau tidak segera dibersihkan justru akan semakin merepotkan, karena di dalam rumah tidak dapat dipakai beraktifitas, becek semuanya," katanya.

 Dengan peralatan seadanya, wanita hidup sebatang kara tersebut mencoba menyingkirkan material banjir yang terbawa masuk ke dalam rumah. Katinah menambahkaan, selain meyisakan endapan lumpur, meluapnya sungai Karangan juga menyebabkan air sumur miliknya tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia terpaksa menumpang di rumah tetangganya yaang tidak tercemar banjir.

 Dari pantauan LT di Trenggalek, luapan air sungai Karangan semalam juga menyebabkan beberapa pohon berukuran besar tumbang. Sementara itu, salah seorang warga Desa Kedungsigit, Sobirin mengatakan, puluhan hektare area persawahan di Kecamatan Karangan juga sempat terendam banjir.

 "Kalau siang ini sudah surut dan untungnya sebagian padi disini sudah panen , sehingga tidak terlalu berdampak terhadap hasil panen para petani," ujarnya.

 Selain itu, jembatan nasional yang menghubungkan Kecamatan Trenggalek dengan sejumlah kecamatan lain di Desa Sumberingin semakin memperihatinkan akibat terdesak derasnya arus sungai.

 "Kalau sebelumnya memang sudah patah, tapi tidak terlalu parah, sedangkan kondisi sekarang itu sangat mengkhawatirkan, penyangga bagian tengah jembatan amblas ke bawah," imbunya.

 Sobirin mengaku, para pengendara khawatir, patahnya jembatan tersebut akan menyeret konstruksi jembatan darurat yang kini terpasang diatasnya.

 Sebelumnya, Sabtu (13/4) malam, empat desa di Kecamatan Karangan dan Trenggalek terendam banjir, empat desa tersebut adalah, Jati, Karanga, Kedungsigit dan Kelurahan Tamananan.

 Banjir menggenangi perkampungan warga mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga satu meter. Hal itu terjadi setelah kawasan Trenggalek diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam.