JUMLAH PENERIMA JAMKESMAS DI TRENGGALEK TURUN 30 RIBU

Trenggalek 10/1  - Jumlah penerima kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada tahun 2013 turun sebanyak 30 ribu jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Sugito Teguh mengatakan, tahun lalu penerima jamkesmas sebanyak 252 ribu lebih dan saat ini turun  menjadi sekitar  230 ribu jiwa.

Menurutnya berkurangnya penerima jamkesmas tersebut akibat turunnya jumlah warga miskin sesuai hasil survey yang dilakukan biro pusat statistik (BPS) dibantu tim nasional penanggulangan kemiskinan.

Lebih lanjut Sugito Teguh menjelaskan, saat ini pihaknya mulai melakukan distribusi kartu jamkesmas melalui puskesmas serta polindes yang ada di seluruh wilayah kerjanya.

Pihaknya memprediksi proses pembagian akan selesai pada akhir pebruari mendatang. Sementara itu sebelum seluruh kartu terdistribusikan dinas kesehatan masih menerima pengobatan masyarakat menggunakan kartu jamkesmas edisi lama.

GELOMBANG TINGGI, TIM SAR BELUM BERHASIL TEMUKAN KORBAN TENGGELAM

Trenggalek 10/1 - Tim gabungan dari Basarnas, BPBD Trenggalek, Polisi Air Prigi belum berhasil menemukan mayat, Midi (50) salah satu warga Desa  Sawahan Kecamatan Watulimo yang tenggelam saat memancing di Pantai Kuteng Desa Karanggongso. Anggota Basarnas Trenggalek, Brian Gautama mengatakan, pihaknya saat ini belum berani melakukan pencarian di laut karena gelombang cukup tinggi , antara empat sampai enam meter yang disertai hutan lebat. "Kami masih sebatas melakukan pemantauan dari tepi pantai," katanya.

Lebih lanjut Brian menjelaskan, tenggelamnya warga Desa Sawahan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB kemarin. Saat itu korban bersama anaknya sedang memancing di karang pantai kuteng dengan posisi yang saling berjauhan.

Selang beberapa jam kemudian, saat anak korban yag hendak menemui ayahnya ternyata sudah tidak ada ditempat. Di lokasi tersebut hanya ditemukan joran pancing serta topi yang sebelumnya dikenakan korban. "kemungkinan Midi tenggelam setelah tersapu gelombang tinggi," ujar Brian.
TIGA JEMBATAN DI TRENGGALEK RUSAK BERAT SEPEKAN TERAKHIR

TIGA JEMBATAN DI TRENGGALEK RUSAK BERAT SEPEKAN TERAKHIR

     Trenggalek, 9/1 - Tiga jembatan utama penghubung kecamatan dan desa di Trenggalek, Jawa Timur rusak berat akibat  terkikis arus sungai dalam kurun waktu sepekan terakhir.

     Bupati Trenggalek, Mulyadi WR, Rabu mengatakan, beberapa infrastruktur tersebut diantaranya jembatan Pakel yang menghubungkan kecamatan Kampak dengan Watulimo, jembatan Nglinggis yang menghubungkan Desa Nglinggis dan Duren, serta jembatan utama di Desa  Ngrandu Kecamatan Suruh.

     "Untuk yang Ngrandu ini sudah putus total, kemudian untuk Nginggis kondisinya retak disekeliling tiang penyangganya, sedangkan untuk Pakel ini masih akan kami cek," katanya.

     Lanjut dia selain jembatan, ruas jalan utama Kampak-Munjungan juga mengalami kerusakan parah, sebagian badan jalan amblas terbawa longsor setelah diguyur hujan deras beberapa waktu yang lalu.

     Menurutnya, ruas Kampak-Munjungan harus segera dilakukan penanganan, karena merupakan jalur terpenting untuk menuju Kecamatan Munjungan. Selain itu apabila tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan mengikis habis seluruh badan jalan.

     Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini menjelaskan, rusaknya sejumlah jembatan tersebut diduga akibat derasnya arus sungai selama musim penghujan, sehingga membawa seluruh sedimen yang ada di aliran sungai.

     "Contohnya di Nglinggis itu kalau dulu ada pasirnya, sekarang dasar sungai ini sudah tanah padas karena hilang terbawa arus. Kami juga akan melakukan kajian apakah derasnya arus sungai ini juga ada kaitannya dengan pembukaan pintu di bendungan Niama Tulungagung," ujarnya. 

     Mulyadi menambahkan, untuk menangani kerusakan jalan dan jembatan tersebut Pemkab Trenggalek akan menggunakan daa tak terduga yang yang ada pada APBD.

     "Kalau tidak salah dana itu sekarang masih ada sekitar Rp1 miliar, dan nantinya penggunaannya juga akan disuaikan dengan ketentuan yang berlaku yakni dana itu hanya untuk kedaruratan saja, artinya bangunannya tidak boleh permanen," katanya.

     Sementara itu untuk melakukan tahap pembangunan secara permanen pihaknya akan melakukaan kajian dengaan tim teknis guna menentukan metode pembangunan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

     "Kami berharap setiap jembatan konstruksi penyangganya menggunakan tiang pancang, kalau tidak begitu minimal memakai sistem pondasi sumur sehingga apabila terjadi pengikisan tidak masalah," kata Mulyadi.

     Sementara itu, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) kanupaten Trenggalek, Joko Rusianto mengaku telah melakukan estimasi kebutuhan pembangunan jembatan darurat dan jalan Kampak-Munjungan.

     "Sesuai dengan hasil penghitungan teman-teman di BPBD semuanya sekitar Rp600 juta, tapi dengan catatan tidak terjadi longsor susulan," ujarnya.
PENGADILAN NEGERI TRENGGALEK PUTUS BEBAS SOEGINO

PENGADILAN NEGERI TRENGGALEK PUTUS BEBAS SOEGINO

     Trenggalek, 9/1 - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Trenggalek, Jawa Timur, Rabu memutus bebas anggota DPRD Trenggalek, Soegino Pudjosemito yang menjadi terdakwa dalam kasus penipuaan dan penggelapan.
   
     Soegino yang ada di kursi pesakitaan tampak menangis sesengkukan saat mendengarkan amar putusan yang dibacakan ketua Pengadilan Negeri Trenggalek, Dede Suryaman.

     "Membebaskan saudara Soegino Pudjosemito dari seluruh surat dakwaan jaksa penuntut. Memulihkan kedudukan, harkat dan martabatnya seperti sedia kala sebelum adanya perkara ini," kata Ketua Majelsi Hakim, Dede Suryaman. 

     Dalam putusannya, majelis hakim menilai, anggota dewan dari Partai Demokrat tersebut tidak terbukti melakukan tindakan penipuan serta penggelapan sesuai padal 378 dan 372 KUHP seperti yang didakwakan jaksa penuntut umum.

     Dede menjelaskan, dalam perkara tersebut terdakwa dinilai tidak memiliki niatan untuk mengingkari maupun melakukan upaya penggemplangan dana yang telah dipinjam dari salah satu pengusaha di Trenggalek, Ko Suminto.

     Hal tersebut terbukti dari pelunasan yang dilakukan Soegino pada tanggal 18 Oktober 2012 dengan rincian uang tunai Rp400 juta, sebidang tanah seluas 585 meter persegi serta uang senilai Rp50 juta yng diangsur selama setahun.

     Atas putusan majelis hakim tersebut, pria yang akrab ddisapa Gino tersebut menyatakan menerima, sedangkan jaksa penuntut umum yang diwakili Susianik menyatakan masih pikir-pikir.

     Sementara itu, kuasa hukum Soegino, Nurbaidah mengaku bersyukur atas keputusan tersebut, menurutnya sejak awal kliennya telah memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang yang telah dipinjam.

     "Mulai sidang ini berjalan kami sudah yakin bahwa unsur 378 maupun 372 yang di dakwakan tersebut memang tidak terpenuhi, antara korban dan Gino ini sudah lama bekerjasama dan terbukti utang-piutang itu sudah di selesaikan," katanya.

     Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang menyerat anggota DPRD Trenggalek tersebut berawal dari proyek pembangunan jalan lingkar di Kecamatan Durenan tahun 2007. Pada saat itu, Soegino yang masih berprofesi sebagai kontraktor memangkan lelang proyek tersebut senilai Rp900 juta.

     Untuk mengerjakan pembangunan jalan itu, Gino meminjam uang serta material kepada salah satu pengusaha di Trenggalek, Ko Suminto senilai Rp309 juta, sebagai kompensasinya ia berjanji akan membagi keuntungan yang didapatkan dengan menjaminkan sebuah sertifikat rumahnya.

     Namun ditengah jalan proyek pembangunan jalan tersebut menemui kendala, akibatnya proyek tidak bisa dikerjakan secara sempurna, akibatnya Soegino kesulitan mengembalikan uang yang telah dipinjam. karena tidak segera melunasi utang-utannya Ko Suminto melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim dengan tuduhan penipuan dan penggelapan.
PENYIDIK KPK PERIKSA SIMULATOR SIM DI POLRES TRENGGALEK

PENYIDIK KPK PERIKSA SIMULATOR SIM DI POLRES TRENGGALEK

Trenggalek, 8/1 (LLINKAR TRENGGALEK) - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Polres Trenggalek, Jawa Timur untuk mengecek barang bukti alat simulator SIM. Kasubbag Humas Polres Trenggalek AKP Siti Munawaroh mengatakan, tim penyidik KPK yang terdiri dari tiga orang tersebut hanya sekitar 30 menit berada di mapolres.

"Betul (KPK datang ke Polres Trenggalek), dalam rangka mengecek barang bukti simulator SIM, ada tiga orang, datangnya tadi sekitar jam 12.15 WIB sampai dengan 12.45 WIB. ," kata SIti Munawaroh

Siti menambahkan KPK hanya melakukan pengecekan barang bukti ,sedangkan anggota internal Polres Trenggalek tidak ada yang dilakukan pemeriksaan secara khusus. pengecekan KPK tersebut diduga terkait kasus dugaan korupsi dengan tersangka bekas kepala Korlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo.
POLISI SELIDIKI KASUS PEMERKOSAAN DI TRENGGALEK

POLISI SELIDIKI KASUS PEMERKOSAAN DI TRENGGALEK



     Trenggalek, 7/1 (LINGKAR TRENGGALEK) - Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek, Jawa Timur tengah menyelidiki kasus pemerkosaan terhadap gadis SMP, LI (13) warga Desa Craken Kecamatan Munjungan.

     "kami masih belum mengetahui siapa pelakuknya, saat ini tim reskrim masih berupaya melakukan pengungkapan dengan memeriksa saksi korban," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat, Polres Trenggalek, AKP Siti MUnawaroh, Senin.

     Ia menjelaskan beberapa barang bukti kini telah disita polisi, diantaranya, pakaian dalam korban, kaus serta celana yang dipakai saat kejadian.

     "Kami juga belum bisa memastikan, apakah pelaku ini sebelumnya kenal dengan korban apa tidak, kita tunggu saja bagaimana hasil penyelidikan nanti, semoga saja ada petunjuk sehingga pelakuknya bisa segera ditangkap," katanya.

     Lebih lanjut Siti menceritakan, kasus pemerkosaan tersebut terjadi Minggu (6/1) sekitar pukul 13.30 WIB di jalan Munjungan-Panggul saat korban hendak pergi ke tukang jahit baju.

     "Jadi usai mengantarkan ayahnya ke sawah, LI melanjutkan perjalanan untuk mengambil baju di rumah salah satu penjahit, namun pada saat di tengah jalan tiba-tiba ia ditabrak oleh seorang lelaki yang tidak dikenal," ujarnya.

     Usai menabrak korban hingga terjatuh, pelaku kemudian memukuli korban berkali-kali dan mendorongnya ke semak-semak berlumpur yang terhampar yang di sekitar tempat kejadian.

     Dengan beringas, pelaku yang diperkirakan masih muda tersebut menarik dan membuka secara paksa pakaian LI, selanjutnya pelaku memperkosa korban.

     "Hingga kini korban masih trauma dan kami mencoba untuk melakukan pendekatan secara pelan-pelan untuk melakukan pengungkapan kasus ini," kata Siti.
HUJAN DERAS, SEBUAH RUMAH DI TRENGGALEK AMBRUK

HUJAN DERAS, SEBUAH RUMAH DI TRENGGALEK AMBRUK


 Trenggalek, 7/1 (LINGKAR TRENGGALEK) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek kemarin malam menyebabkan rumah milik Suratman (70) di Dusun Wadi Lor Desa Ngadirenggo kecamatan Pogalan roboh.

Suratman menceritakan, peristiwa robohnya rumah tersebut terjadi, Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, saat seluruh anggota keluarganya sedang terlelap tidur.

     "Malam itu memang cuacanya lagi gerimis, Tiba-tiba terdengar suara 'bress' dan anak saya yang lumpuh itu teriak-teriak minta tolong, kebetulan saat itu saya ada diluar," katanya.

     Lanjut dia, anak perempuannya, Novita Sari (25) yang sedang tidur di dalam kamar tertimpa runtuhan tembok hingga menutupi sebagian tubuhnya, sementara itu istrinya, Laminah serta mertuanya Kawit juga tertimpa runtuhan tembok namun tidak terlalu parah.

     "Untuk menyelamatkan Novita butuh waktu lumayan lama, karena untuk membongkar runtuhan itu hanya pakai tangan, mau minta tolong tetangga kebetulan juga tidak ada di rumah," kisahnya.

     Suratman menjelaskan, akibat kejadian tersebut anaknya mengalami beberapa luka lecet dan memar, sedangkan dari hasil "rontgen" di rumah sakit mengindikasikan adanya luka dalam akibat benturan benda keras.

     Sementara itu Novita Sari mengaku, meskipun tidak banyak mengalami luka terbuka, sampai saat ini ia masih merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya, terutama pada bagian dada.

     "Masih sakit, terkadang nyeri terkadang juga sesak, tapi kami bersyukur kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan anggota keluarga kami meninggal dunia," ujarnya.

     Rumah yang dibangun sejak tahun 1994 tersebut kini tidak dapat digunakan kembali dan memaksa seluruh anggota keluarga Suratman mengungsi ke rumah salah satu saudaranya yang tidak jauh dari tempat tinggal semula.

Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin melakukan upaya pembersihan dirumah korban.

     "Mulai pagi tadi TRC kami yang terdiri dari BPBD, TNI dan Polri langsung terjun ke lokasi kejadian untuk membantu proses pembersihan sekaligus mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto.

     Menurutnya, selain membantu proses pembersihan pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, karena seluruh anggota keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut harus mengungsi ke rumah saudaranya.

     Kata Joko, saat ini BPBD juga masih melakukan inventarisir jumlah kerugian yang ditimbulkan, pihaknya mengaku secepatnya akan melaporkan kejadian tersebut ke Bupati Trenggalek untuk ditindak lanjuti.

     "Namun kami tidak bisa memastikan apakah nantinya korban ini akan mendapatkan bantuan atau tidak, karena semuanya tergantung dari kebijakan pak bupati, tapi yang jelas salah satu anggota korban ada yang harus di rawat di rumah sakit," ujarnya.