BUPATI TRENGGALEK SALAHKAN KONSULTAN PERENCANA PEMBANGUNAN PAVILIUN

Trenggalek, 25/9 - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mulyadi Wiryono menduga kesalahan pembangunan gedung Paviliun RSUD Dr Soedomo terletak pada konsultan perencana.

"Kalau perencanannya benar tidak mungkin (melengkung) seperti sekarang. Saya baru kali ini tahu ada kuda - kuda jaraknya enam meter, tidak boleh itu, aturan manapun tidak boleh" katanya, Rabu.

Menurutnya, jarak pemasangan kuda-kuda bangunan maksimal empat meter, sehingga mampu menyangga seluruh beban atap gedung.

Meskipun tidak menangani langsung proses perencanaan gedung paviliun, namun bupati cukup yakin terhadap pendapatnya, karena sebelum menjadi kepala daerah, ia sering menangani bangunan gedung.

"Saya dulu lama di dinas pekerjaan umum, jadi kalau permasalahan yang semacam ini sudah bisa ditebak, dimana kesalahannya," ujarnya.

Menurutnya, perencanaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan. Apabila proses perencanaan tidak memenuhi standar maka hampir dipastikan hasil pekerjaan akan menuai berbagai masalah.

Untuk itu, pihaknya meminta unit layanan pengadaan (ULP) untuk lebih selektif dalam menunjuk konsultan perencana dan tidak sembarangan.

"Jangan asal tunjuk, konsultan itu bisa dilihat 'trackrecord-nya', sudah berapa proyek yang ditangani, jenisnya apa saja dan lain sebagainya, artinya semua bisa dilihat" imbuhnya.

Bupati meninta, pemilihan konsultan, benar-benar didasarkan pada kualitas serta pengalaman yang pernah ditangani, sehingga hasil perencanaan tidak merugikan negara.

Terkait dengan pembongkaran atap bangunan rumah sakit Dr Soedomo Trenggalek,Mulyadi mengaku saat ini sedang dilakukan perbaikan dengan menambah jumlah kuda-kuda.

Sebelumnya, proyek pembangunan, gedung rawat inap paviliun RSUD Dr Soedomo Trenggalek senilai Rp6 miliar bermasalah, atap gedung yang baru dibangun akhir 2012 lalu itu melengkung.

Akibatnya, seluruh atap bangunan nyaris ambruk dan terpaksa diturunkan oleh rekanan yang mengerjakan.

Persoalan pembangunan fasilitas rumah sakit itu menjadi sorotan kalangan legislatif, bahkan kejaksaan setempat mulai melakukan pengimpulan bahan dan keterangan guna menyelidiki ada dugaan korupsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon