SEORANG PEKERJA DI TRENGGALEK TEWAS TERTIMPA BATU



     Trenggalek, 22/3 - Seorang pekerja tambang batu di bukit Bedoyo Desa Jati, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat tewas setelah terimpa batu berdiameter 70 cm.

     Korban yang bernama Muslimin (42) tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka serius di bagian kaki dan kepala. Kini korban diotopsi di RSUD Dr Soedomo Trenggalek.

     "Kejadiannya sekitar pukul 7.00 WIB, saat itu kami bersama korban sedang menaikkan batu batu belah itu ke atas truk, sedangkan diatas bukit itu ada 'excavator' pemecah batu yang beroperasi, kemudian salah satu batu itu jatuh menimpa Muslimin," kata  salah satu pekerja, Sukarni.

     Runtuhan batu dari bukit setinggi 50 meter tersebut langsung menimpa kaki kanan korban hingga mengalami patah. Selain itu kepala korban juga pecah setelah terjatuh di tumpukan batu.

     Puluhan pekerja yang ada disekitar lokasi langsung berusaha mendekat dan memberikan pertolongan, sementara itu operator 'excavator', Tohir (40) justru melarikan diri ke kantor polisi karena takut diamuk massa.

     Warga yang merasa geram dengan ulah operator alat berat itu langsung meluapkan kekesalan dengan membakar sepeda motornya yang ada disekitar lokasi kejadian.

     Tim Basarnas dan Brigade Penolong Pramuka 1303 yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Dr Soedomo Trenggalek untuk dilakukan otopsi.

     Sukarni menjelaskan, seharusnya, pada saat para pekerja sedang menaikkan batu ke atas truk, alat berat yang ada diatas bukit tidak boleh beroperasi.

     "Sebetulnya dia (operator) sudah diingatkan oleh mandor untuk tidak beroperasi di sekitar situ dan mengalihkan pekerjaan ke bagian utara, namun dia tidak mengindahkan," katanya.

     Sementara itu kepala Desa Jati, Suyitno menjelaskan, tambang batu tersebut telah beroperasi lebih dari 20 tahun, namun selama ini belum pernah terjadi kecelakaan kerja seperti yang dialami oleh Muslimin.

     "Asalkan sistem kerjanya bergantian, yaitu ketika alat berat beroperasi, pekerja berhenti dan sebaliknya kami rasa masih aman. Di lokasi itu ada lebih dari 50 pekerja, yang terbagi mejadi beberapa kelompok," ujarnya.

     Menurutnya, pasca kejadian tersebut kini operasional kawasan pertambangaan batu dihentikan untuk sementara waktu hingga ada petunjuk dari pihak terkait.

     "Area tambang ini skalanya kecil sehingga standar keselamatan kerja yang diterapkan juga masih jauh dari standar yang ada," ujarnya.

     Disisi lain, Tohir, petugas operator 'excavator' pemecah batu tersebut kini telah diamankan polisi dan dibawa ke Polres Trenggalek untuk menjalani penyidikan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon